(2) CM

46 23 4
                                    

Selamat membaca









"kamu dari mana aja sih Zio, bantuin beres beres dong." ucap Fina seorang ibu dari Kenzio Aldino dan Dina Tamara.

"Maaf ma, Zio abis dari taman tadi." ucap Zio

"Tau nih lo, bukannya bantuin malah keluyuran." ucap Dina, kakak kandung Zio

"Nyenyenye." Zio balas dengan meledek kakaknya

"Apa sih lo!"

Mereka baru pindahan dari Jogja. Sebenarnya dulu mereka tinggal di Jakarta tetapi karena pekerjaan orang tuanya, keluarga mereka pindah ke Jogja dan saat itu umur Zio masih 12 tahun sedangkan kakaknya 15 tahun.

Kenzio Aldino atau kerap dipanggil Zio, memiliki wajah yang sangat tampan dengan bulu mata yang lentik, bertubuh ideal, dan bersifat cuek kecuali dengan keluarga atau orang yang disayanginya.

Selesai beres beres dan membersihkan rumah baru mereka. Kini Zio sedang berada didalam kamar barunya. Tiba-tiba saja dia kepikiran oleh perempuan yang sempat ia temui ditaman yang sedang menangis. Mungkin dia merasa tidak tega.

°°°

Keesokan harinya

"Zio bangun!" ucap Fina. Merasa tidak ada sahutan, Fina kembali memanggil nama anaknya.

"ZIO BURUAN BANGUN!!!" Teriak Fina

"Iya ma." ucap Zio. Fina pun pergi dari situ untuk membangunkan anaknya satu lagi.

Setelah selesai bersiap siap untuk pergi kesekolah barunya, Zio turun untuk sarapan.

"Ma, kak Dina mana?" Tanya Zio, karena tidak ada kehadiran sang kakak di meja makan.

"Lagi siap siap." ucap Fina

"Ohhh." ucap Zio seraya mengambil roti dan mengolesinya dengan selai coklat.

Selesai sarapan Zio langsung berangkat sekolah, dia tidak mau telat dihari pertama nya masuk disekolah baru.

Saat berjalan di koridor, banyak pasang mata yang memperhatikannya terutama kaum hawa.

Zio sedari tadi mencari ruang guru tetapi tidak ketemu, ingin bertanya rasanya malas sekali.

Bruk

"Aduh jidat gw." ucap seseorang

"Elen, lo ga papa?" Tanya Dian. Mereka tadi sedang kejar kejaran, dan jadilah Elen menabrak Zio. Ya yang menabrak Zio adalah Elen.

"Kamu..." ucap Zio, dia sedikit kager karena ternyata yang menabraknya adalah orang yang sedang menangis ditaman waktu itu.

"Eh lo yang ditaman ya?" Tanya Elen, karena dia tidak merasa asing dengan wajah Zio.

"Iya." ucap Zio

"Anak baru ya, ada yang bisa gw bantu?" ucap Elen, sepertinya zio sedang kebingungan jadi dia berinisiatif untuk membantunya.

"Em, gw lagi cari ruang guru." ucap Zio

"Ohh."

"Kalian duluan aja ke kelas." ucap Elen

"Oke, bye."

"Ayok" ucap Elen kepada Zio

"Iya"

Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, salah satunya adalah farel.

Saat sampai didepan ruang guru, farel menghampiri Elen.

"Elen!" ucap Farel

"Apa?" ucap Elen dengan ketus

"Kok kamu ga bales chat aku sih?"

"Cih"

"Kamu kenapa sih El?" ucap Farel, dia bingung dengan sikap Elen barusan. Dia tidak pernah mendapati Elen bersikap seperti itu dengannya.

"Kita masuk aja" ucap Elen kepada Zio

"El!!" ucap Farel dengan sedikit berteriak

"Kenapa sih kok sikap nya kaya gitu ke gw? Emang gw ada salah apa sama dia" gerutunya

°°°

Kringggg

Pertanda masuk berbunyi, murid murid yang ada diluar berhamburan masuk kedalam kelas. Jika mereka ketahuan masih berada diluar mungkin akan dihukum.

Seorang guru masuk ke kelas 12 IPA 3, "Selamat pagi anak-anak." ucap wali kelas

"Pagi Bu!"

"Kita kedatangan murir baru, ayo perkenalkan dirimu" ucap Bu Tika

"Nama gw Zio, pindahan dari Jogja." ucap Zio. Saat melihat seisi kelas, Zio tidak sengaja bertemu pandang dengan Elen.

'mata yang indah' batin Zio, mungkin Zio mulai merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Banyak godaan yang dilontarkan untuk Zio, tetapi tidak berselang lama, Zio duduk disamping Elen karena memang hanya bangku disamping Elen yang tersisa. Dua sahabat Elen duduk didepan Elen.

"Hai Zio, nama gw Elen" ucap Elen dan memperkenalkan dirinya kepada Zio.

Zio hanya menatapnya sebentar, dan mulai mengeluarkan bukunya. Zio anak yang pintar, dulu disekolah lamanya dia anak kesayangan guru, mungkin nanti disini juga akan begitu.









Jangan lupa tinggalin jejaknya
:)

COLD MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang