10

1.9K 233 53
                                    

Renjun hanya tau pernikahannya lancar selama 3 Tahun, meski akhir akhir ini terguncang oleh beberapa masalah, namun dia tidak tau bahwa ada sebuah hal yang sangat besar yang ia tidak tau dan ia curigai sebelumnya.

Pernikahan 3 tahun silam memang sangat sederhana hanya kedua belah pihak keluarga, sangat sederhana hanya didepan gereja dan hiasan dirumah baru Jeno dan Renjun.

Jauh, dari kata mewah yang Somi irikan. Renjun tidak pernah mempermasalahkan pesta pernikahannya yang tertutup, dia juga menjadi nyaman karena itu. Dan juga dia tidak pernah terlihat oleh karyawan kantor Jeno bekerja, atau dikenal oleh teman Jeno,apa yang sebenarnya terjadi,...

Renjun menatap ponselnya yang sedari siang tidak ia buka, dia menatap dengan emosi layar ponselnya yang penuh notif Jeno. Dia menekan tombol hijau saat panggilan Jeno terlihat kembali.

"Hey! Astaga kenapa seharian tidak mengabariku!?"

Tanpa disadari Renjun meremad kuat
ponsel itu saat mendengar nada khawatir Jeno."Aku... Tengah terapi lagi hari ini, karena Minggu depan Saeron Noona tidak bisa. Kau bilang ingin menemaniku, tapi saat aku terbangun kau sudah tidak ada di sampingku.Dan hp-ku tidak tersentuh seharian,"

"Ah, pantas saja. Aku sangat khawatir, lain kali kabari aku dulu ya? Maaf juga tiba tiba aku ada urusan, jadi tidak bisa menemanimu."

Lagi, terus menerus.

"Hm, kapan kau pulang?apa disana sangat membahagiakanmu?"

Tatapan Renjun kosong menjerumus datar menatap tembok kamarnya.

"Hey, apa yang kau katakan? Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada bersamamu,"

Ucapan itu membuat Renjun berdecih, hingga kata lainnya keluar dari mulut Jeno. "Aku sekitar 5 menit lagi akan pulang, aku baru saja sampai perempat gang masuk daerah kita."

Jeno disana mengreyitkan dahinya bingung, kenapa Renjun tidak menjawab sekedar menjawab iya?
Dia semua mengenyahkan pikiran buruknya."Kalau begitu aku tutup ya?"

"Ya,"Jawab Renjun dia langsung menutup panggilan itu, bukan Jeno.
Peduli apa dengan kesopanan ke Jeno.
Hatinya terlanjur terlacak acak masalah yang dia tidak ketahui titik terangnya.

Tatapan Renjun teralih Pada foto pernikahan mereka, terlihat bahagia. Seakan-akan senyum itu melambangkan kesetiaan dan kebersamaan mereka sampai maut memisahkan.Renjun tersenyum miris,
Itu semua hanya bualan.

Renjun jadi bertanya tanya, apa senyum Jeno disini tulus?bukan paksaan? apa senyum Jeno dihari hari bersamanya bukan senyum palsu? Apakah Jeno tersiksa karena pernikahan ini? Hingga menikah lagi? Sungguh, Renjun belum percaya dengan apa yang dia dengar kemarin tapi semua kelakuan Jeno membuktikannya sendiri begitu juga Sora, dia tanpa tau malu beberapa kali kesini dengan dalih bekerja dirumah.

Apa Sora ingin mengambil alih juga rumah ini?menjadi nyonya Lee disini? Setelah merebut Jeno darinya?

Suara bantihan keras dari dalam kamar membuat Jeno bergegas semakin cepat masuk kedalam kamarnya dan Renjun.

"Jangan menyentuh pecahannya! Diam saja disana!"Teriak Jeno melihat Renjun yang hendak menyentuh bingkai foto pernikahan mereka yang pecah terjatuh kelantai, betapa terkejutnya dia melihat pemandangan itu.

Tanpa berucap apapun Jeno mengambil sebuah bag kain dan mengambil bingkai yang terjauh didepan Renjun yang berjonkok dengan tatapan kosong.

Saat tangan Jeno hendak meraih bingkai itu perkataan Renjun membuatnya terhenti,"Lihat Jeno, hancur.."

Terdengar seperti lirihan ditelinga Jeno,
"Tidak apa, ini bisa diganti. Jangan dipikirkan."

"Itu tidak akan sama dengan awalnya."

"Ya, memang, tapi apa salahnya?nanti kita ganti dengan yang lebih indah."

Malam gelap tak membuat Renjun terlelap, semua yang berada diisi kepala Renjun membuatnya tak bisa tenang. Dia melirik Jeno yang terlelap dengan tenang satu tangannya merengkuh pinggang Renjun dengan erat, Renjun menghela nafas dia mendekatkan diri kejeno dan menyembunyikan wajah lelahnya dipundak Jeno, hingga ponsel diatas lemari kecil itu berbunyi ada beberapa pesan disana, masih dalam pelukan Jeno, renjun meraih ponsel itu.

Dia melihat pesan pesan dengan tersenyum miris, ini bukan ponsel Jeno yang biasa dia gunakan untuk berhubungan dengan ponselnya.

Sebegitunya kah?

Sora. : Jeno-ya? Kau lupa kata sandi ponsel ini lagi!?🥺

Renjun hendak membukanya tapi kemudian dia terkekeh melihat pesannya, benar dikunci oleh sandi.

Sora : ck, buka hpmu. Kata sandinya tanggal lahirmu!

Tangan lentik Renjun mengetikan tanggal lahir Jeno setelah melihat pesan baru masuk, dia tersenyum saat ponsel itu terbuka.

Tangannya terus mengotak atik isi ponsel itu mulai dari mematikan data terlebih dulu, kemudia beralih membuka WhatsApp. Hanya ada nomor Sora.. dia meremas tangannya sendiri yang terbebas.

Nafasnya terus memburu saat membuka galeri ponsel itu, foto keduanya dikantor, dengan senyum merekah dan bergaya seakan tidak ada beban. Renjun bergulir pada daftar album lainnya, bertuliskan my happiness. Air mata Renjun tak terbendung, semua orang didalam album foto itu bersenang senang dengan tawa bahagia bersama dua mempelai pengantin yang terlihat serasi dengan gaun dan jas mereka,

Jeno... Luka yang kau toreh sudah sangat dalam.., bagaimana cara menyembuhkannya?

Tak mengindahkan air matanya yang terus mengalir pikiran Renjun terus ingin menggulir gelari itu, dia semakin terisak dadanya sesak saat keluarga Lee Jeno benar benar bahagia dia disana, Mark, Jaemin yang tengah menggendong Ji-Sung hang baru berusia 2 tahun. Nenek Lee yang menempelkan pipinya dengan Sora, semua terlihat bahagia.. jadi mereka semua memang tau hal ini?dan senang menyembunyikan ini darinya?

Renjun menghapus air matanya sudah cukup, dia sudah melihat semuanya. Dia dengan sengaja menjatuhkan ponsel itu kelantai seakan akan itu terjaring bukan dibanting. Dia kembali menyembunyikan wajahnya di dada Jeno dengan terisak pelan mengingat pesan terakhir yang dia kirim...

Testpack dengan garis menunjukan kehamilannya.

____________

Bentar, mau nyiapin mental dan hati serta pikiran buat endingnya.

Kematian atau penyesalan?

Kematian atau penyesalan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang