16.Final cut part #Renjun

2.8K 184 32
                                    

Hari menjadi bulan, bulan menjadi tahun. Luka yang terasa sangat ketara semakin mengering menghilangkan jejak menyakitkan, namun pasti selalu ada obatnya. Embunpun juga yakin dia akan menghilangkan kala matahari menampakka sinarnya, tapi embun juga tau dia tetap ada dipagi harinya.

Pagi ini sangat menenangkan, tangan lentik itu mengusap tangan lembut didepannya, matanya menatap setiap lekuk wajah itu. Wajah yang selalu menjadi penyembuhnya.

"Chenle...  Jangan sakit lagi ya sayang, baba khawatir. Bagaimana kalau Baba akan sendirian lagi hum?"

Tangannya beralih mengusap lembut kepala mungil itu, kepalanya ia senderkan pada kasur pendek dengan menikmati waktu memandangi sang
Anak, terkadang Renjun merasa hatinya nyeri melihat wajah sang anak yang mewarisi wajah sang ayah. Tapi, terkadang merasa kerinduannya terobati.

"Renjun, makanan sudah matang sayang. Kau belum makan dari pagi, biarkan chenle beristirahat dan kau makan. Nanti malah kau ikut sakit."

Renjun tersenyum mendengar suara itu, dia beranjak setelah mencium chenle dengan sayang. Kini dihadapannya berbagai makanan tersaji, Renjun menatapnya ibunya bingung.

"Bu? Untuk apa memasak sebanyak ini?"Tanya Renjun.

Winwin tersenyum,
"Itu, Donghyuck akan kesini. Sebentar lagi dia bilang."

Senyum Renjun mengembang, sudah hampir 1 bulan dia tidak bertemu dengan pemuda baik itu. Senyum itu berubah menjadi gerutuan.

"Kenapa tidak bilang akan kesini? Bu! Lihat pakaian ku!"

Winwin menatap Renjun aneh,
"Apa yang salah? Kau masih memakai baju renjunie..."

Renjun berdecak kesal,"Renjun akan mengganti baju, ibu bisa makan dulu tanpa menunggu Hyuck dan aku."

Dia berlari kecil menuju kamarnya dengan terburu buru membuat Winwin tertawa.

"Kau itu seperti akan bertemu kekasihmu Renjunaa!!"Teriak Winwin.

Sementara Renjun yang mendengar suara itu dari kamarnya mengulum bibirnya ragu. Benarkah? Benarkah dia bertingkah demikian? Dia hanya takut ini hanya semu, dan berakhir akan menyakiti manusia baik itu.

Sudah hampir dua tahun lamanya, dia berusaha menyembuhkan lukanya. Donghyuck, dia manusia pertama yang berkata padanya bahwa semua akan baik baik saja. Dia dengan ketulusan hatinya menemani hari hari kehamilan Renjun menggisi bagian kosong, dan membuat cerita romansa layaknya novel. Meskipun jarak antara tempat kerjanya dan rumah yang ditinggali Renjun sekarang seakan bukan beban.

Hati Renjun sekarang sudah terbiasa adanya lelaki tan itu, dia merasa rindu kala tak jumpa barang sehari. Ia ingin menyampaikan perasaan ini, tapi.. ada rasa ragu, ia takut ini hanya rasa takut kehilangan dan ketergantungan.

Namun semuanya menjadi terlihat jelas saat kini dia terduduk di bangku taman dengan Donghyuck yang bersimpuh di hadapannya, tangan pemuda itu mengandahkan sebuah kotak kecil berwarna merah.

"Huang Renjun, Will you marry me?"Utasan kata itu mampu membuat Renjun meluruhkan air matanya.

Dia menatap haru persiapan ini, anak anak kecil yang memegang bunga Daisy membuat sebuah jalan, dengan Donghyuck berjalan dengan tampannya. Anak anka itu bersorak meminta Renjun menjawab.

Renjun tidak dapat berkata apapun, dia meyakinkan dirinya dan mengangguk.

Donghyuck mengulum senyumnya, dia langsung memeluk tubuh mungil itu membuat."Terimakasih, terimakasih karena telah membuka hatimu Renjuna."

Anak anak kecil yang Donghyuck perintah membuat acara kejutan itu bersorak senang dan melompat lompat mengelilingi kedua insan itu.

Renjun berjanji, dia akan berusaha yang terbaik untuk Malaikat tak bersayap didepannya. Menggenggamnya kuat, begitu juga dengan Donghyuck. Dia akan berusaha membahagiakan cinta pertamanya ini. Membuat dia merasakan kebahagiaan yang belum ia rasakan, dan melawan badai yang tak mungkin tidak datang.

Haechan : neon naege maeil cheossarang~

bomnuni odeut geureohge naneun gidaryeo~

WAKAKAKAK, Suswitttt. Semoga gak cringe ya😱😱.  Btw itu lagunya sondia yang First love.

Halooo berapa lama aku gak nulis disiniii, aku tinggal classmeet trus libur semester deh. Jadi bisa update.

Kalo bisa sih nanti malem aku buat ending yang pasti pertemuan kembali Renjun Jeno. Dan anak merekaaa.
Aku pikir bakal beberapa part lagi, ternyata udah lebih dari 3 T-T.

Maaf ya kalo kurang menyedihkan, aku entah kenapa lagi ga galau tapi pengen lanjtin cerita ini.

Papay (◍•ᴗ•◍)❤

Oh iya, cuma tekan vote+ komen kok cara buat nyenengin hati aku. Masa iya sebegitu jeleknya cerita ku ini sampe sampe cuma baca dan ngga menghargai sama sakali:((

Aku juga butuh afeksi kaya komen reaksi kalian atau sekedar vote, jangan silent banget..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang