Huhu maaf, aku lupa kalo Jeno disini harusnya Jung, bukan Lee😭🙏 Tapi dah terlanjut pake marga Lee sama si nenek Juga nenek Lee. Pusing banget banyak kegiatan😭
Diendingnya, semua yang Renjun rasain bakal keluar semua. Selama ini (yang aku rasa) aku cuma nulis gimana dia kecewa, tapi bukan kejadiannya.
.
.
.
✧Tubuhnya terduduk ditaman yang sepi dengan cup kecil berisi kopi hangat saking hangatnya uapnya mengepul didepan wajah mungilnya. Renjun termenung dengan menatap kosong taman kecil yang terlihat indah, dia merenungi segala hal didalam hidupnya. Bagaimana dia kedepannya?apa akhirnya dirinya akan pergi dari segala kehidupan Jeno? Atau malah Jeno yang meninggalkannya? Semua menunggu waktu yang akan termakan jam hingga hari,
Hingga wajah ibunya yang sangat ia sayangi terlintas dipikirannya saat dia sudah merasa sangat lelah, Renjun tersenyum sendu saat otaknya berputar pada saat dia masih bocah ingusan yang berperilaku tidak seperti anak lainnya.
Semua tingkahnya yang dirangkul dengan hangat oleh ibunya itu dengan sebuah kesabaran. Akhirnya tangan kecilnya meraih benda pipih untuk memanggil ibunya, dia tersenyum saat mendengar suara halus ibunya dengan pelan menyapa telinganya."Halo sayang? Bagaimana keadaanmu?"
Renjun tersenyum,
"Baik. eng, njun rindu."Tawa kecil winwin membuat pipi Renjun mengeluarkan semburat merah
Dipipinya."Ibu juga rindu sayang...
Kau tau.. mama senang sekali terapimu sedikit demi sedikit sudah sangat sempurna."Helaan nafas terdengar dari sebrang sana membuat Renjun terdiam menunggu kelanjutannya.
"Jangan memaksakan diri, ibu tau dunia barumu sangat berat bukan?"Ucapnya
Dengan nada melirih, Renjun mengulum bibirnya menahan semua rasa. Memang hanya ibunya yang selalu mengerti keadaanya."Ibu diam disini, bukan berarti ibu tidak menyayangimu.. "
Senyum Renjun mengembang dia tiap sudut bibirnya,"Ibu.. Renjun sangat sangat, sangatttt menyayangimu."
"Ibu juga.. "
Setelah berbincang hangat dengan ibunya, menumpah semua kelelahan yang dulu hanya bisa dimengerti oleh winwin tanpa mengadu Renjun melangkahkan kakinya kearah penjual minuman coklat yang terlihat sepi, setelah. Mendapatkan minumannya nasib sial Renjun kembali saat berbalik dia tertabrak pemuda Tan yang terlihat panik saat minuman itu tumpah dibaju Renjun meninggalkan noda dan dingin yang menyentuh kulitnya dibalik kaos.
"A-astaga! Maafkan aku!"
Renjun mendengar pekikan itu dengan mengusap kaosnya menyingkirkan es batu yang lembut menempel. Renjun heran, kenapa dia selalu tertabrak dan bajunya selalu berakhir kotor.
Tangan Renjun terhenti dari cara mengusap es batu saat terganti tangan
Pemuda yang menabraknya. Renjun hanya diam ditempat saat pemuda Tan itu melakukan hal bertanggung jawabnya. Mulai dari mengganti es yang ia beli, dan berakhir dirinya kembali memakai pakaian orang lain lagi. Dengan paksaan tentunya."Sungguh, aku tidak tau kita akan bertemu lagi dengan cara seperti ini."
Renjun terkekeh,
"Kau.. semakin hitam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [✓]
KurzgeschichtenIni squel dari cerita punya @desary07 yang berjudul'Time hass pased' ________________________ Yang Renjun tau, dia sudah menikah dengan Jeno tiga tahun silam, tapi apa jadinya jika rahasia yang Jeno tutup rapat-rapat selama 2 tahun terkuak oleh berb...