XLIV : Angel's Surplus

63 13 4
                                    

Suasana di laboratorium kimia sekolah Angel saat ini sepertinya sedang sibuk karena kelas Angel sedang mendapat giliran pelajaran praktek.

Murid-murid terbagi dalam kelompok-kelompok kecil dan sibuk dengan tugasnya masing-masing.

"Ahhh kenapa oli ini begitu licin?!" sewot Sophia.

"Mau bertukar denganku?" tawar Angel.

"Tidak. Tidak apa-apa," tolaknya.

Mereka sedang melakukan pengamatan kecepatan bola dengan oli. Itulah kenapa Sophia begitu kesal karena sulit mengambil bolanya di oli yang licin.

Mereka bagi tugas. Sophia pengamat utama, Bianca bolak-balik menimbang labu ukurnya, dan Angel... Hanya mencatat.

"Tapi aku juga ingin mencobanya," ucap Angel.

"Ah iya aku lupa kau juga mau. Sebentar ya, aku cuci tangan dulu,"

Sophia pamit menuju wastafel untuk mencuci tangannya yang penuh oli. Angel baru saja akan menggulung lengan jas labnya, sampai menyadari bahwa Bianca melupakan sesuatu untuk kembali menimbang di ruang timbang.

"Bianca kau melupakan ini—,"

Ketika Angel menyentuh bahu Bianca, masa depan gadis itu kembali terlihat.

"Argh!"

Sebisa mungkin Angel menahan rasa sakit yang menyerang kepalanya untuk sesaat. Supaya Bianca tidak khawatir.

"Kau melupakan catatanmu," ucap Angel.

"Ah iya, hampir saja," sahut Bianca.

Baru saja Bianca hendak pergi lagi, Angel menahannya.

"Sebaiknya kau pergi lewat belakang. Sepertinya di depan tadi Elsa baru menumpahkan segelas oli, hanya saja kita tidak menyadarinya. Aku takut kamu kepeleset," saran Angel.

Bianca akhirnya menurut dan pergi lewat belakang untuk melakukan tugasnya.

"Jangan ganggu aku dulu, Aria. Aku masih di lab. Nanti fokusku terpecah," batin Angel pada Aria yang terasa bangun dan ingin mengatakan sesuatu pada Angel.

Di dalam sana, Aria berdecak.

Angel lalu melanjutkan pengamatannya bersama Sophia dengan serius. Setelah Bianca selesai dengan tugasnya, dia juga bergabung dan melakukan pengamatan dengan oli.

Setelah tugasnya selesai, Angel mencuci tangannya di wastafel. Kebetulan wastafel itu memang dekat dengan tumpahan oli yang dia maksud pada Bianca sebelumnya.

Angel berpikir untuk segera membersihkan tumpahan itu supaya tidak ada orang yang celaka.

Lagipula kenapa orang yang menumpahkannya tidak bertanggung jawab?

Dari sudut matanya, Angel melihat Clyde berlari menuju tumpahan oli itu.

"Clyde, jangan lewat si—,"

BRRUUUKK!

PRAAANG!

Terlambat. Clyde terjatuh dan alat gelas yang dibawanya pecah.

"Siapa yang menumpahkan oli ini? Aduuuhhh," rintih Clyde.

Angel menghampiri Clyde dan membantunya berdiri. Beberapa guru juga menanyakan kondisi Clyde.

"Astaga, Clyde! Maafkan aku! Tadi aku baru saja ingin mengambil kain pel, tapi kau sudah lebih dulu lewat sini," jelas Elsa, pelaku tumpahnya oli.

"Aku harus menggantikan alat yang pecah ini?" tanya Clyde.

Between Us [Ayuna - Angela]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang