"YUNA AWAS!"
Yuna melebarkan matanya, menyadari sinyal bahaya dari Clyde. Dengan segera dia mencoba menjauhi Mawar, namun...
Hap!
Pisau itu sudah lebih dulu menusuk lengan Yuna.
"Sial! Kenapa dari tadi terus saja meleset?!" umpatnya.
Mawar mencabut pisau itu kembali, membuat lengan Yuna mengeluarkan banyak darah. Sementara Yuna bereaksi tak jauh beda dengan Angel saat tertembak sebelumnya, dia diam tak berkutik sambil memegangi lengannya yang terus mengeluarkan darah.
"Bersyukurlah kau, tikamanku meleset sehingga tidak berhasil menembus jantungmu," ucap Mawar, masih saja.
"YUNA!"
Clyde dengan panik segera menghampiri gadisnya. Dia dengan cepat menjauhkan Yuna dari Mawar dan mengecek lukanya.
"Kau... Gadis sial,"
Dengan rasa tak terima karena Mawar sudah menyakiti kekasihnya, Clyde menodongkan pistol yang dipegangnya ke arah Mawar.
Mawar tertawa.
"Sepertinya memang semesta masih mengizinkan kau hidup, Yuna. Bahkan setelah berkali-kali aku mencoba membunuhmu,"
Mawar kemudian menatap Clyde.
"Tidak perlu repot-repot melakukannya, karena aku akan melakukannya sendiri,"
Mawar mengambil pisau yang masih berlumuran darah Yuna.
"Senang bisa mengenalmu, Yuna. Kuakui kekalahanku. Namun itu bukan berarti aku akan meminta maaf dan berhenti menjadi musuhmu,"
"Terima kasih karena sudah mengajakku terlibat dalam permainan yang menyenangkan,"
Setelah itu, Mawar menusukkan pisaunya ke dadanya sendiri.
"AAAAAA!" jerit Yuna.
Clyde dengan segera memeluk Yuna, menghalangi pandangan gadis itu untuk memastikan dia tidak melihat adegan di depannya lebih banyak.
Mawar menghabisi dirinya sendiri.
Tepat saat kejadian itu sedang berlangsung, Cedric juga baru saja sampai ke tempat mereka saling melukai itu.
"Clyde!" serunya panik.
"Kau datang sangat terlambat, Cedric," ucap Clyde dengan sedikit marah.
"Maaf," ucap Cedric. "Aku membantu Angel dan Jean lebih dulu di bawah karena perjalanan mereka terhambat. Ada satu pengawal Mawar yang tersisa, berjaga di depan,".
"Sungguh? Lalu bagaimana dia sekarang?" tanya Clyde.
"Sudah kuurus. Jean juga sudah membawa Angel pergi untuk mengobati lukanya," jawab Cedric.
Cedric lalu beralih menatap Yuna, menyadari bahwa Nonanya itu juga terluka.
"Nona Yuna juga terluka?!" seru Cedric.
Clyde mengangguk sambil menggendong Yuna, "Aku akan bawa dia pergi. Kau urus jasad perempuan sialan itu," titahnya.
Cedric mengangguk paham, "Akan kulakukan,".
Clyde membawa Yuna pergi dengan segera.
"Yuna, tahan sebentar. Kita akan segera pergi ke rumah sakit," ucap Clyde.
Yuna mengangguk lemah sambil meringis. Dia terus memegangi lukanya walau sebenarnya dia sendiri tidak berani melihat luka tusuk itu.
Clyde membawa Yuna masuk ke mobil. Dengan cepat, dia ambil alih kemudi dan segera tancap gas untuk pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [Ayuna - Angela]
Hayran KurguIni kisah antara Yuna dan Angel. Mereka tidaklah berhubungan. Bahkan bertemu saja tidak pernah. Yuna tidak pernah tahu siapa Angel, begitupun sebaliknya. Angel tidak pernah tahu siapa Yuna. Hingga sesuatu terjadi. Mereka berdua menyadari bahwa merek...