LXVIII : 💫 Between Us 💫

55 9 3
                                    

"Pasien baik-baik saja. Dia hanya kelelahan, kehabisan nutrisi dan energi, serta dehidrasi karena tidak ada asupan makanan yang masuk selama lebih dari satu hari. Luka-luka kecil di tubuhnya sudah kami tangani dengan baik. Kami juga sudah menginfusnya dengan nutrisi. Setelah beristirahat dengan baik, pasti Nona Yuna akan segera sadar. Mohon ditunggu kabar baiknya,"

Semua yang ada disana mendengar keadaan Yuna dari dokter langsung menghela napas lega. Kecuali Clyde.

"Tapi ini sungguhan kan, Dok? Yuna tidak apa-apa?" cemasnya.

"Iya, Nak. Tidak ada hal serius yang membahayakan Nona Yuna. Jadi adik-adik sekalian ini tidak perlu khawatir ya. Ditunggu saja sadarnya Nona Yuna. Jika sudah sadar, mohon segera laporkan pada saya," ucap Dokter.

Clyde mengangguk lemah.

Dokter itu pamit pergi. Ririn, Haya, Jihan, Sophia, Bianca, Hasan dan Clyde memasuki ruangan tempat dimana Yuna dirawat.

Gadis itu terlihat tidur dengan tenang.

Ririn mengusap pundak Clyde, "Dia akan baik-baik saja,".

"Ku harap begitu," lirihnya.

Clyde mendekat dan duduk di kursi samping ranjang Yuna. Dia menggenggam tangan gadis itu.

Begitupun yang lain, mereka ikut mendekat.

"Bisa kalian jelaskan tentang orang yang sudah bertindak jahat pada Yuna itu? Tadi aku tidak menemukan dalangnya, sepertinya dia sudah kabur. Jika ketemu nanti, aku tidak akan segan-segan membuat perhitungan dengannya," ucap Clyde penuh dendam.

Ririn, Jihan, dan Haya sempat berpandangan. Ririn dan Jihan membuat isyarat mereka meminta Haya menjelaskan. Gadis berambut pendek itu menghela napas.

"Namanya Mawar Putri Delicia. Sejak awal, dia memang tidak disukai banyak orang termasuk kami. Dia selalu ingin mendapat perhatian dari semua orang. Sampai akhirnya Yuna mulai dikenal karena terbitan novelnya dan merdu suaranya," jelas Haya.

"Mulai saat itulah Mawar tidak menyukai Yuna. Dia sepertinya tidak terima semua yang sebelumnya dia miliki beralih pada Yuna,"

"Termasuk putusnya hubungan Mawar dengan kekasihnya karena dia menyukai Yuna,"

Clyde langsung bereaksi berbeda. Dia memandang Haya dengan tatapan memaksa memberi tahu lebih tentang pemuda yang menyukai Yuna itu.

"A-ah! Namanya Jefry. Dia kekasih Mawar sebelumnya. Mawar memang sangat menyukai Jefry, tapi kita semua tahu Jefry memacari Mawar hanya karena sebatas hutang budi saja. Sampai akhirnya saat itu Mawar sudah melampaui batas dan bertengkar hebat dengan Yuna,"

"Jefry membela Yuna dan saat itu juga dia muak pada Mawar. Akhirnya mereka berdua putus. Satu hal yang kita tahu, sepertinya Jefry memang menyukai Yuna,"

"Itu saja. Tapi Yuna tidak menyukai Jefry. Itu jelas terlihat. Dia hanya menyukaimu. Namun entah kenapa saat itu hubungan kalian berdua terlihat renggang dan Yuna sering sedih. Apa terjadi sesuatu pada kalian?" tanya Haya hati-hati.

Ririn menyenggol lengan Haya. Haya merenggut.

"Ah, lupakan saja pertanyaan dia, Clyde," timpal Ririn sambil tersenyum kikuk.

"Tidak apa-apa. Kami memang sempat bertengkar saat itu. Karena... Keadaan," jawab Clyde dengan pelan. "Saat it-,"

"Ekhem, Clyde," potong Bianca.

Clyde menoleh.

"Ku rasa ini bukan saatnya kau menceritakan itu," tahan Bianca.

"Setuju. Tolong lain kali saja bicaranya. Lebih baik kita bahas dulu kasus ini dan bagaimana pelaku penjahat itu akan ditangani setelah ini," tambah Sophia. Dia melirik Hasan dan memberi kode pada Clyde.

Between Us [Ayuna - Angela]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang