"Udah jangan nangis lagi gue gak papa,"Sepulang tadi, Phen terus saja menangis dengan mata yang sudah sembab. Aksara sempat meringis melihat reaksi kekasihnya. Padahal ia tidak apa, hanya lecet sedikit.
"Udah di bilangin jangan di lawan, diliat dari badannya juga gede-gede lo nya malah ngeyel, jadinyakan....aksaaa..." ucapnya terhenti ia tidak tega melihat wajah tampan kekasihnya harus berubah menjadi seperti ini. Disayangkan kenapa cowok itu malah merelakan wajahnya terluka hanya untuk membelanya.
Tidak tega melihat gadisnya menangis, Akasara pun segera mebawa ke dalam pelukannya. Sangat sayang, sampai-sampai beberapa waktu yang lalu nyaris ia akan mengalami pertumpahan darah jika tidak Phena hentikan.
"Udah ya, nangis nya udah nanti Phennya Aksa sakit, terus yang obatin Aksa siapa?"
"kenapa gak dengerin jadinya kan kayak gini sekarang, maafin Phen ya..."
"Stttt, udah ya, aksa gini bukan karena Phen. Tapi, Aksa gak suka liat Phen di jahatin. Apalagi kayak tadi, pengen banget rasanya Aksa bunuh mereka."
Phena terharu mendengarnya, sesayang itukah cowok itu sampai-sampai rela berkorban deminya.
"Phen sayang Aksa." tegasnya lalu menatap Aksara hangat.
Aksara ikut tersenyum. Lega rasanya, untung saja ia tepat waktu, jika tidak entah apa yang akan terjadi.
"Aksa lebih sayang Phen."
*****
"Oh iya, Aksa nanti gue kebagian tampil nyanyi bareng Sia sama Algabra juga."
Uhuk
Uhuk
Uhuk!
Dengan cepat Phena menyodorkan segelas air putih. Ia terkejut melihat Aksara tersedak.
"Pelan-pelan makannya, mati keselek gak lucu Sa,"
"Hahhh, maksud Lo bareng Alakatabra apa?!" sentak Aksara membuat Phena kicep.
"Ya emang gue sekelompok sama dia, jadi pasti ada dia."
"Terus nanti Lo duet gitu bareng tuh cowok?!"
"Iya, nanti Sia yang ngiringin pake gitar."
"Gue gak setuju. Lagian ngapain Lo duet bareng dia, suaranya juga kayak kenalpot bocor, mending sama gue. Udah jelas ganteng, suara gue bagus! Udah deh Lo bilang gak bisa aja ya?"
Phena mendelik dengan mulut mengunyah makanan. Keduanya masih berada di apartemen Aksara. Dan Aksara meminta Phena untuk tinggal sebentar, hanya makan malam bersama.
"Udah gue bilang gak bisa Aksara. Lagian cuman nyanyi, Lo jangan cemburuan gitu bisa gak?"
Aksara menghentikan makannya, lalu duduk dengan tegap di hadapan Phena.
"Lo bilang gue cemburuan? Coba Lo bayangin, gimana perasaan Lo kalo liat gue bareng berduaan sama cewek dan posisinya Lo liat itu, gimana?" tutur Aksara dengan tatapan yang menyorot dalam.
"Y-ya biasa aja. Lagian Lo pasti jelasin dulu kan, pasti gue juga ngerti." jawab Phena ragu.
Aksara menunduk. Ia terkekeh pelan,"Lo emang gak pernah benar-benar cinta sama gue Phen..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Phenaksara
Teen Fiction"Lo gak boleh pergi!" "Gue gak suka kalo lo deket-deket cowok lain!" "Ayo putus!" ***** Aksara itu emosian dan gengsian. Dimana ada Aksara maka dosanya harus ada Phena. Keduanya suda seperti prangko. Jika di pisahkan, mungkin Aksara akan gila tiba-t...