Beautiful day

12 1 0
                                    

Suasana di asrama begitu heboh pada pagi ini, anak terakhir yang pagi pagi sudah membuatkan sarapan untuk para Kakaknya yang masih tidur. Ia tak membangunkan para Kakaknya karena ia sudah lapar dan menyantap sarapannya duluan. Ia menyantap sarapannya bersama anjing peliharaannya. Saat menyantap suapan ke sekian, Kakaknya bangun dengan merajuk padanya untuk dibuatkan jus. Anak terakhir yang terus menolak namun akhirnya ia kalah dengan rajukan Kakaknya. Ia memberikan jus ketika sudah jadi, dan Kakaknya mengucapkan terima kasih pada anak bontot. Kakaknya sarapan dengan wajah yang masih mengantuk. Anak bontot hanya menggelengkan kepalanya kemudian menyepretkan air ke wajah Kakaknya supaya fokus pada makanannya.

"Yaakk Alfa" lirihnya sambil mengusap wajahnya yang sedikit basah, Alfa malah terkekeh.

"Tannn!!" Sapa Alfa yang melihat Tan keluar dari kamarnya. Tan sedang menginap di asrama, anjing berukuran kecil berlari ke pemiliknya.

"Tan, kenapa kemarin nyaman banget sama gadis cantik?" Alfa menggeleng kecil mendengar pertanyaan itu.

GUUKK....

"Ah, benarkah? Dia lebih memilihmu untuk saat ini, besok akan ku pastikan dia memilihku" Alfa tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Ziel yang sedang jatuh hati pada gadis fansign.

"Ngga usah berharap lebih" Alfa melihat Kakak lainnya keluar dari kamar sambil menggaruk kepalanya dan menggendong Tan.

Pemilik anjing melirik sinis Dave dan "ngga apa, kemarin mama nya sudah memberikan lampu hijau padaku".

Dave menggelengkan kepalanya, "tau kontaknya aja ngga, gimana mau dia memilihmu?" Alfa terkekeh mendengar perdebatan antara Dave dengan Ziel yang merebutkan gadis kemarin.

"Masih aku cari kontaknya, tenang aja sih"

Semua kakaknya sudah bangun dan menyantap sarapannya. Mereka berkumpul dan masih membicarakan gadis kemarin. Valerio menghubungi Hans, ia masih ingin mencoba mendapatkan kontak gadis itu.

"KAK HANS ADA TELEPON"

"TOLONG ANGKAT"

"UDAH TERUS?"

"BILANG AKU LAGI MANDI"

"CEPET MANDINYA KATANYA"

"BENTAR DONG, KAN TADI AKU JUGA LAMA NUNGGUIN KAMU MANDI"

Semua mata tertuju pada ponsel yang sedang terhubung dengan Hans. Mereka terkejut dengan ucapan Hans dan bingung kenapa yang menjawab seorang gadis?

"NGGA JELAS BANGET OMONGANNYA ASTAGAA BIKIN ORANG AMBIGU DEH"

"YA EMANG BENER TADI AKU NUNGGUIN KAMU MANDI, LAMA BANGET. MALAH NGELAMUN D—

"Hallo, maaf Kak Hans nya lagi mandi. Nanti Kak Hans bakalan telepon lagi ok?"

"SIAPA YANG TELEPON?"

Gadis di sebrang sana sepertinya melihat siapa yang telepon, "L.O?"

Tak ada jawaban dari Hans, "L.O? KAK HANS AKU PERNAH DAPAT GIFT DARI L.O, DIA SIAPA?"

Ckleek....

"Gift apa?!"

"Bunga mawar, masih ada tuh mawarnya di kamar aku. Itu yang aku bingkai di deket meja rias. Dih bilas dulu itu shampo astaga Kak Zalvier temenmu"

"HANS MASUK NGGA LO?!" suara lelaki yang tak dikenali.

"L.O itu Valerio, itu bias Clara"

Gadis itu terdiam dan semua yang mendengarnya juga ikut terdiam. Tak ada suara dari sebrang dan di ruangan ini. Valerio mendapatkan tatapan intens dari member lain. Sedangkan lelaki itu hanya terkekeh mencoba untuk mencairkan suasana namun tak ada yang ikut terkekeh. Hanya tatapan intens yang ia dapatkan sekarang.

Im Not Ur FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang