04

255 25 1
                                    

Haruto takut, suara tembakan dan teriakan itu menakutkan tak hanya dia teman-teman nya juga sama, mereka takut, bagaimana jika sesuatu terjadi pada Junkyu.

Tak lama kemudian suasana mulai mereda, suara tembakan dan teriakan tak lagi terdengar, mereka ingin keluar tapi mereka takut, mereka khawatir dan ingin melihat kondisi Junkyu, tapi bagaimana jika orang-orang itu, masih di sana.

Pintu terbuka secara tiba-tiba, dan perlahan menampakkan sosok Junkyu, yang berbalut dengan darah.

"Kalian bisa keluar jika kalian mau" hanya itu lalu Junkyu pergi.

Haruto dkk pun keluar, melihat keadaan di luar bersih seperti tak ada yang terjadi, Haruto pun memberanikan diri untuk masuk ke kamar sang kakak.

Ini kali pertama dalam hidup nya dia masuk kamar sang kakak, saat kecil mereka memang sering tidur bareng tapi di kamar Haruto, sangat gelap benar-benar berbanding terbalik dengan kamar nya, untung nya dia masih bisa melihat dengan baik, kamar itu di dominasi dengan warna hitam, Haruto melihat sekeliling, kamar kakaknya sangat rapi berbeda dengan kamarnya yang selalu dia tinggal dengan berantakan dan akan dibereskan oleh para maid.

Ada sebuah rak buku meja belajar, dan beberapa dokumen? Haruto penasaran itu dokumen apa, dia berfikir mengambil resiko terkena marah sang kakak untuk menghilangkan rasa penasaran atau mengabaikan dokumen itu demi terhindar dari amarah sang kakak dengan rasa penasaran.

Dia lebih memilih mengambil resiko rasa penasaran nya lebih mendominasi dia pun melihat dokumen-dokumen itu. Dapat dia baca itu adalah kontrak kerjasama, antar perusahaan K'D Company dan Lee Company.

Haruto ingat perusahaan itu adalah perusahaan yang sempat menggemparkan dunia bisnis dia pun melihat-lihat dokumen lain, dan dia pun menemukan beberapa dokumen dari perusahaan-perusahaan besar lainnya.

K'D Company, WTNB Croup, WJ Company, WJK Company, J'K Tech, dan J'Y Rubby yang merupakan 6 perusahaan besar, dan bagaimana bisa semua dokumen ini ada di kamar kakaknya.

Tak lama kemudian Junkyu keluar dari kamar mandi dia terkejut karna sang adik berada di kamar nya, tapi segera menetralkan ekspresi nya.

"Butuh sesuatu?" Tanya Junkyu tiba-tiba yang membuat Haruto terkejut.

"A-ah enggak Ruto cuman pengen lihat kondisi kakak"

"Ck! Kau tak perlu khawatir aku tak akan mati hanya karna beberapa tembak dan goresan"

"A-apa? Lalu kenapa kakak masih disini ayo pergi ke rumah sakit bagaimana jika peluru nya bersarang di sana"

"Hei aku sudah mengeluarkan pelurunya kau tak perlu khawatir"

'Lagi pula ini bukan pertama kali nya'

"Dan knp kau melihat-lihat dokumen kakak?"

"Sebenarnya apa pekerjaan kakak? Dan kenapa terdapat banyak sekali dokumen penting milik perusahaan-perusahaan besar di sana"

"Oh itu hanya dokumen saham"

"K-kakak nanam saham di 6 perusahaan ini?"

"Y knp emg?"

"J-jadi selama ini uang yang kakak dapet itu"

"Dari saham di perusahaan itu, emang kamu kira dari mana?"

"R-ruto kira dari kakak jual diri soalnya temen Ruto banyak yang sering liat kakak keluar masuk bar" Haruto menundukkan kepala nya dia takut.

"Ck! Ya engga lah lagian kakak ngga bakal menuhin kebutuhan kamu dengan uang Haram, gimanapun itu ngga baik" ucap Junkyu lalu mengusap surai Haruto, dia memaklumi itu karna dia tak pernah mengatakan apapun tentang pekerjaannya.

Big Brother •Harukyu//JunrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang