11

17.4K 971 11
                                    

Suara dengkuran halus pun terdengar.

"Sini biar aku saja yang menidurkan antra di sofa"

"Apa yang kau lakukan biarkan antra tidur di samping ku"

"Apakah kau tidak keberatan"

"Apa yang kau bicarakan tentu saja tidak , dia anak ku"

"Anak mu, antra itu anak ku"

"Tidak dia anak ku"

"Apa yang kau katakan dia ku kandung selama 9 bulan 10 hari"

"Apa kau tidak lihat wajahnya seperti ku" Dengan nada sombongnya.

"I-iya pokok nya dia anak ku"

"Ugh, mommy" Suara antra memerhatikan berdebat kedua orang dewasa tersebut.

"Iya sayang mommy disini" Sambil mengusap usap kepala antra.

Tak lama dia pun tidur dengan nyenyak.

"Ini semua gara gara kau" Tunjuk vira pada bima.

"Aku"

"Ya ini karena kau"

"Iya aku salah, aku minta maaf" Is dasar perempuan batin bima.

"Iya memang kau salah, lagi pula sudah ku maafkan"

"Iya"

"Minggir kau, aku mau membaringkan antra di sebelah mu"

"Ti- " Ucapan bima terpotong dia mendengar suara pintu di buka.

"Maaf tuan nyonya mengganggu waktu nya,  tuan sekarang waktu nya makan" Ujar suster yang membawa beberapa makan untuk bima.

"Iya kau taruh saja di meja" Ucap vira.

"Permisi tuan nyonya maaf telah mengganggu waktunya"  Dengan sedikit membukuk kan badannya.

"Sini antra biar tidur di samping mu saja, kau juga waktunya makan" Ujar vira.

"Baiklah"

Vira pun mengangkat antra yang berada di pelukan bima dan menidurkannya di sebelah bima.

"Anak mommy yang paling ganteng bobo yang nyenyak sayang" Sambil mengecup kening antra.

Pemandangan itu pun tak luput dari mata bima iss aku kan juga pingin vira ucap bima dalam hati.

"Ini makan lah" Ujar vira.

"Bagaimana aku bisa makan liat tangan ku"

"Kenapa tangan mu yang di perban kan kepalamu apa kau tidak sadar"

Iss bodoh sekali kau bima kan jadi malu.

"Tangan ku juga sakit cepat kau suapi aku"

"Ck menyebalkan"

"Eh tidak boleh seperti itu aku ini suami mu"

"Iss iya iya"

"Nih aaaa" Ujar vira dengan wajah ditekuk.

"Emmm sangat nikmat"

"Mengapa dengan wajah mu apa kau tak ikhlas menyuapi suami mu sendiri" Ujar bima dengan sinis.

"Bukan seperti itu nih liat" Dengan memperlihatkan senyuman yang tulus.

"Kau cantik kalau seperti ini"

"A-apa kau bilang" Tiba-tiba pipi vira memanas.

"Eh pipi mu kenapa" Bertanya dengan nada polos.

"Iss jangan menatap ku seperti itu, atau aku tak mau menyuapi mu lagi"

"Ehh jangan dong sayang"

"A-aku ke kamar mandi dulu" Vira berjalan menuju kamar mandi dengan cepat.

Vira berada di depan kaca kamar mandi sambil bergumam.

"Ihh kan jadi baperr"

"Akhhh sialan emang si tua bangka"

"Eh bima kan tak tua tua amat"

"Emm sugar daddy"

"Sama aja ga sih"

"Dah lah cape"

JANGAN LUPA VOTE YA

PAY PAY

VANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang