"RAISAAA!!!"
"BUKA PINTUNYA HEYY"
Ayah Raisa terus saja berteriak memanggil anak bungsu nya, juga sambil mencoba membuka pintu dengan mendobrak nya hingga kesabaran nya habis dan menendang pintu itu dengan amarah yang begitu besar.Ibu nya Raisa hanya bisa menenangkan suaminya itu dan menangis melihat apa yang telah terjadi pada putri kesayangan nya
**
Di dalam kamar, Raisa terus menutup telinga nya dengan kedua tangan nya berusaha untuk tidak mendengar kan apapun yang Ayah atau ibunya katakan di luar kamarnya.Raisa hanya bisa duduk di pojok kamar dengan termenung diam, terlihat pipi kiri nya sudah merah karena tamparan Ayah nya juga tangan nya yang sedikit lebam karena mendapat perlakuan kasar dari Pria yang harusnya menjadi cinta pertama di hidupnya. Matanya tak kuasa menahan air matanya dan Raisa menangis yang tentu saja tanpa mengeluarkan suara seperti yang biasa ia lakukan.
Hari ini adalah hari keluarnya hasil SNMPTN namun sayang Raisa gagal dan hal itu membuat kemarahan Ayahnya muncul hingga berbuat kasar padanya. Sebelum mengunci dirinya dikamar, Raisa bertengkar hebat dengan Ayahnya di ruang tamu karena mengatakan bahwa ia menyerah dan tidak ingin melanjutkan untuk mengikuti tes SBMPTN tapi justru hal itu malah membuat Raisa makin dimarahi habis habisan bahkan mungkin lukanya akan lebih parah jika saja Raisa tidak segera lari mengurung dirinya dikamar.
**
Dengan segera Raisa memasukan barang-barang nya kedalam tas berniat untuk kabur dari rumah, setelah siap dan memastikan dia membawa semuanya termasuk makanan, minuman juga uang. Ia berjalan pelan menuju pintu kamarnya, ketika ingin membuka pintu ternyata pintu nya dikunci dari luar dan Raisa tidak bisa keluar dari kamar nya.
" Ya ampun dikunci, lewat mana ya oh iya jendela aja kali ya"
tanpa pikir panjang Raisa pun membuka jendela kamarnya dan lupa bahwa kamarnya ada di lantai dua rumahnya.
"Bismillah"
"Brukkk..." Raisa loncat dari jendela kamarnya dan jatuh di depan rumahnya
"Awwww.. " teriak Raisa memegang kaki nya yang terkilir hingga sedikit meneteskan air matanya. Untung saja teriakan nya tidak di dengar oleh kedua orang tua nya juga oleh kakaknya.Dengan berjalan pincang, Raisa menuju gerbang rumahnya dan segera memesan ojek online. Tadinya ia ingin ke rumah Naya namun jarinya tiba tiba saja mengetik sebuah mall untuk menjadi tempat tujuan nya. Dan ia pun segera pergi dengan ojek online meninggal kan Ayah, Ibu serta kakak nya dirumah.
**
Di dalam rumah, Ibu nya Raisa terus saja membujuk suaminya untuk tenang dan mengajak Raisa untuk mengobrol agar lebih paham perasaan nya.
"Ayah cuma mau dia sukses bu"
"Ibu tahu tapi ga gini yah"
"Kenapa dia ga kayak kakaknya"
" Cukup yah" tiba tiba saja kakak Raisa menyela ucapan Ayahnya
"Reno udah diam" sela ibunya
"Yaudah ayo sekarang kita bicara sama Raisa dan kamu Reno ayo ikut Ayah juga" ucap AyahnyaNamun ketika mereka membuka pintu kamar Raisa, mereka semua terkejut melihat kamar itu kosong dan melihat sebuah surat dimeja bertuliskan
"Aku pergi!!!!"Mereka semua terdiam sejenak memikirkan apa yang harus di lakukan. Kemudian ibunya Raisa segera menelpon Naya dan menanyakan keberadaan anaknya itu pada Naya yang adalah sahabat Raisa dari kecil.
Bahkan belum 5 menit, ibunya Raisa sudah menelepon Naya lagi karena khawatir dengan keadaan Raisa apalagi ibunya itu tahu jika anaknya nekat loncat dari lantai dua entah bagaimana keadaan anaknya itu sekarang itulah yang dipikirkan Ibunya Raisa padahal anaknya sedang sangat tenang sekarang menikmati pemandangan di ketinggian.**
"La la la la" suara senandung Raisa sambil menutup matanya.
Kini ia sudah berada di roof top merentangkan kedua tangan nya membiarkan angin menyapa nya membayang kan jika ia bisa terbang dan menari bahagia di atas langit.Perlahan matanya terbuka, memandang awan yang tampak sangat cerah dan indah di depan nya begitu berbeda dengan perasaan nya yang sedang sangat mendung. Tiba tiba saja Raisa mengingat semua yang terjadi padanya, kegagalan yang ia hadapi seakan tak mau membiarkan senyum muncul di wajah manisnya.
Kini jarak Raisa dengan tepi Rooftop hanya beberapa langkah
"Dari sini ke sana berapa langkah ya" pikir Raisa
"Oh iya sekarang tanggal 29, coba 9 langkah deh"
Dengan bodoh nya Raisa melangkahkan kaki nya ingin membuktikan apakah tebakan nya benar
" 7...8...9.. stoppp" ucap Raisa
Ternyata benar 9 langkah sangat pas dan kakinya berada tepat di ujung tepi Rooftop.
"Raisaaaaaa"
Raisa mendengar suara teriakan Naya, dan kemudian berbalik badan berniat memeluk Naya dan mengucapkan selamat padanya karena ia telah di terima SNMPTN tapi....
tapi tiba tiba saja kakinya yang terkilir sangat terasa sakit hingga Raisa kehilangan keseimbangan dan terhuyung ke belakang membuat Naya histeris**
Matanya sangat terasa berat, perlahan cahaya mulai masuk ke matanya dan ia melihat atap putih didepannya. Juga melihat seorang perawat yang datang ke ruang rawatnya dan terkejut melihat Raisa yang akhirnya membuka matanya sekian lama.Tubuhnya terasa sangat kaku dan tak bisa digerakkan juga kepalanya nya yang terasa begitu sakit dan bibirnya yang sulit untuk mengucapkan satu kata pun. Tak menunggu lama, semua keluarga Raisa berkumpul untuk melihat anak kesayangan nya yang akhirnya bangun dari tidur panjangnya.
Melihat seluruh keluarga nya, membuat kepala Raisa terasa begitu menyakitkan hingga seseorang masuk ke ruang rawatnya dan memeluk Raisa membuat kepala nya terasa lebih menyakitkan kan lagi hingga bibirnya bisa mengucapkan nama yang biasa iya ucapkan
"Naya..."Setelah itu Naya terus mengajak Raisa untuk mengobrol dan sesekali mereka tertawa bersama. Di lain hal orang tua Raisa yang mengetahui bahwa anaknya itu tidak akan bertahan lama dengan kondisi nya yang bisa dikatakan sudah rusak parah dan setelah Naya pulang mereka semua berkumpul kembali untuk mengikhlaskan Raisa pergi agar tidak sakit lagi
Raisa pun menginginkan hal yang sama juga mengucapkan kata terakhir nya
"Aku pergi" namun kali ini Raisa pergi dengan bahagia bukan dengan perasaan marah seperti saat terakhir kali ia kabur dari rumahnya.Untuk mengiklaskan Raisa, para dokter dan perawat tidak akan memberikan pertolongan apapun ketika Raisa sekarat. Karena ini memang yang terbaik daripada harus membiarkan Raisa hidup dengan penuh kesakitan.
**
Setelah beberapa hari kepergian Raisa, sementara sahabatnya yaitu Naya baru bisa keluar dari kesedihan dan berusaha untuk menerima apa yang terjadi walaupun hati nya masih sangat terluka mengingat Raisa.
Kini ia sedang duduk diam memandang sebuah danau dihadapan nya, ia kini berada di sebuah tempat dimana tempat ini pernah Raisa dan Naya janjikan untuk datang main bersama di sini. Namun nyatanya hanya ada Naya sekarang yang datang ke tempat ini... Sendirian
"Raisa..." Lirih Naya
"Aku disini, katanya mau main setelah lulus SNMPTN.. aku kira aku bisa nunggu kamu sadar untuk kesini, tapi semuanya ga mungkin sekarang ya"
"Love you sa.."
"Love you too Nay..." Balas Raisa sambil tersenyum memandang dan duduk manis di samping Naya yang sedang fokus menatap danau."Mereka tetap bersama"
The end....
♡♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni Kisah
Teen FictionIni adalah kumpulan kisah tentang Halu saya dari pada dipendam sendiri kan mubazir jadi di ceritain aja.Entah itu tentang cinta, persahabatan, ataupun keluarga. Mungkin saya akan menceritakan kisah anda ataupun kisah saya sendiri :), kesempatan ngod...