Takdir ALLAH

17 1 0
                                    

Haii...
Namaku Aisyah Cahya Rahayu, Aku ingin menceritakan kisah Takdir yang diberikan Allah padaku, ini benar benar bukti rahasia takdir Allah yang tidak bisa kita tebak.

Kisah ini bermula pada saat Aku lulus SMA dan berencana lanjut kuliah dengan mengikuti kegiatan penyeleksian murid baru,Akhirnya aku pun diterima.Tapi ada waktu berlibur selama 3 minggu dan Aku pun memutuskan untuk pergi ke kampung halamanku di Bogor juga ingin bertemu dengan saudara saudaraku disana. Hingga akhirnya Aku datang sendiri ke Bogor, Akupun disambut sangat ramah oleh semua saudaraku disana juga di suguhkan banyak makanan. Sebenarnya aku berencana untuk pergi ke curug di Bogor sana karena ingin merasakan keindahannya juga sejuknya.
Namun ternyata dikampung sana diadakan acara pesantren kilat untuk para remaja disaat liburan yang dilakukan selama 3 minggu dan itu pas banget sama waktu liburan. Akhirnya sesuai saran para Teteh,Bibi dan semua saudaraku maka Aku pun ikut pesantren kilat itu.

Pada hari pertama pesantren kilat, Aku dibantu bersiap oleh teteh ku bernama Khofifah atau yang biasa ku sebut Teh fifah. Ia meminjamkan ku baju gamis miliknya karena tubuh kami tidak jauh berbeda jadi Aku sangat senang Tetehku itu sangat baik memilihkan baju untukku.
Aku dan Teh fifah pun bergegas pergi ke masjid, ketika sampai aku melihat sudah banyak anak remaja, Teh fifah pun mengajak ku untuk segera duduk.

Tidak lama kemudian, datanglah seorang ustad dan satu remaja laki laki. Mereka memberikan salam yang dijawab oleh semua anak remaja termasuk aku dan Tetehku. Untuk pembukaan acara pesantren, anak remaja laki laki yang datang bersama pak ustad itu rupanya anak dari pak ustad dan bernama Muhammmad Faiz Rohman. Dia memperkenalkan dirinya sebagai kak Faiz kemudian ia membaca kan surah Al-Kahfi, suara nya sangat merdu membuatku kagum dan suka mendengarnya. Ia benar benar lelaki yang sholeh.

Sudah beberapa hari Aku mengikuti pesantren itu dan Aku sangat menyukai metode pembelajarannya yang sangat seru dan mudah untuk di ikuti.
Ada pada suatu ketika Aku meninggalkan buku catatan ku dimasjid dan baru mengingatnya pada jam 9 malam padahal pesantren berakhir jam 2 siang tadi. Aku pun pergi ke masjid dan menemukan buku catatanku namun ketika ingin kembali pulang langkah ku terhenti mendengar beberapa ucapan. Aku lihat pak ustad dan anaknya,
"Faiz.. Kamu anak yang sholeh"
"Makasih Abi.. "
"Tapi Abi ada satu permintaan lagi dan ini untuk masa depan kamu... Nak"
"Iya Abi, Faiz kan slalu menuruti kemauan Abi dari dulu sampai sekarang"
"Menikahlah... " tegas Abi Usman
"Menikah? Abi? "
"Iya.. "
Aku lihat kak faiz sempat terdiam dan menunduk seperti mempersiapkan kata kata,
"Biarkan aku memilih ya, Abi? "
"Siapa? "
"Aisyah... "
Aku benar benar kaget mendengar apa yang dikatakan oleh kak faiz dan bertanya apakah itu Aisyah yanh dimaksud adalah aku?... Entah perasaan apa yang tiba tiba datang padaku seperti perasaan bahagia, Tapi Sekarang Aku lihat malah Abi yang terdiam menyiapkan kata katanya,
"Baiklah, Abi akan lihat dan lamarkan siapa yang Abi suruh"
"iya Abi"

Setelah mendengar percakapan yang membuatku berdebaran rasanya Aku pun bergegas pergi pulang ke rumah, sampai nya di rumah Aku lompat dan memeluk Teh fifah dan bertanya,
"Teh, disini ada remaja yang namanya Aisyah juga gk? "
"Gk ada.... Kamu doang"
Aku pun segera masuk ke kamar. Di kamar Aku benar benar merasa bahagia Aku masih tidak percaya lelaki sholeh nan sempurna bisa menyukai gadis seperti ku ini. Itu adalah hari yang membahagiakan.

Hari ini aku bergegas melakukan pendidikan pesantren lagi tapi dengan wajah yang lebih ceria dari sebelumnya. Di masjid ketika kak Faiz sedang mengajar, tak sengaja mata kami beradu pandang dan langsung saling memalingkan wajah. Aku tersenyum kala itu dan melihat kak Faiz juga tersenyum, Aku merasa sangat senang padahal sudah 2 minggu lebih 2 hari dan sudah cukup lama tapi rasanya Aku ingin acara pesantren ini diadakan selama setahun lamanya. Ketika selesai pesantren, kak Faiz menghampiri kami.
"kalian ikut saya ke pendopo ya"
"Mau ngapain kak? " tanya ku
"saya mau ngobrol, biar gk berduaan aja"
Aku tersenyum dan kak faiz juga
"Faiz!! "
"Eh bentar ya... Abi manggil"
Kak faiz pun pergi menghampiri Abinya sedangkan kami menunggunya di depan masjid.

Setelah beberapa menit, kak faiz pun keluar dari masjid namun dengan wajah yang lebih serius. Awalnya Aku tidak tahu ada apa namun saat di pendopo, ketika kami duduk bertiga berhadapan. Ketika kita saling diam, Aku lihat kak faiz mengeluarkan sebuah cincin bahkan belum sempat Aku tersenyum lebar, dengan cepat kak faiz memasangkan cincin itu ke jari Teh fifah. Aku yang melihatnya hanya mematung dan hatiku seperti mati rasa detik itu. Kami tetap saling berdiam diri hingga Teh fifah ijin pergi untuk mengajar tadarus ke anak anak di pos ronda. Kak faiz juga pergi tanpa melihatku dan meninggalkanku tanpa sepatah katapun.
Aku sedih... Sangat tapi aku sadar bahwa Aku memang tidak pantas untuknya dan Teh fifah memanglah yang terpantas bahkan aku memaki diriku yang memimpikan seorang lelaki sholeh seperti kak faiz, Aku menangis sejadi jadinya disana, di keheningan Aku benar benar terluka...

Setelah sedikit puas dengan tangisku, Aku pergi ke pos ronda
melihat Teh fifah, kak Faiz dan Umar kenalan ku sedang mengajar anak anak mengaji. Aku kembali menitihkan air mata ketika melihat kak faiz, untuk beberapa saat aku melihatnya termenung seperri memikirkan sesuatu,
"Faiz!!! "
"Eh bentar ya... Abi manggil"
"iya Abi, kenapa? "
"Kamu ingin melamarnya kan? "
"Aku hanya ingin ngobrol Abi"
"lamarlah dia faiz.. "
"Serius Abi? "
"Iya... Abi sudah lihat dan dialah yang pantas dan baik untuk menjadi istrimu, kamu tahukan setelah ummi kamu pergi Abilah yang memberikan kamu keputusan dan itu sudah terbukti benar kan"
"Iya Abi... Makasihhh"
"lamarlah... "
"syukron Abi.... "
"lamarlah Khofifah...! "
"Apa Abi??? "

"Is.. is..is, woy" sapa Umar
"Apaasi mar" protes Faiz yang tersadar dari lamunannya.
"Mikirin apaansih? "
"Abi... "
"Hah... Abi Usman?, kenapa? "
"Udahlah... Gpp"
"Owh iya, ini kan ngajinya anak anak udah selesai tadi si fifah izin terus buru buru mau cegah si Aisyah pergi katanya"
"Hah... Pergi kemana? "
"pulkam kaliii"
Mendengar itu faiz pun bergegas pergi ke rumah Khofifah entah untuk apa tujuannya.

"Aisyah... Aisyah" suara Teh fifah memanggilku menggema di seisi ruangan
"kamu mau pergi? "
"Iya Teh ada urusan"
"lhoo... Kan belum ke curug, masih ada 5 hari kan"
"Tapi Aku lupa Teh, kan harus siap siap buat kuliah" Alibi ku
"Bener nih? " tanya nya ragu
"Iya Teh... Aku sayang Teteh"
Ucapku meninggalkan tas koper yang sedang ku kemas dan memeluk Tetehku tercinta ini.

Aku pun segera pergi ke depan rumah, menunggu taksi online ku datang. Orang tua Teh fifah pun bersikap sama dan menyuruhku untuk tetap tinggal tapi Aku sudah tidak tahan lagi. Akhirnya taksi online ku pun datang dan dengan cepat Aku berpamitan dan mobil pun melaju meninggalkan kampung halamanku itu, Tapi Aku sempat melihat kak Faiz sedang berlari menuju rumah Teh fifah. Aku hanya bisa menangisi nasibku yang jatuh cinta dengan kakak iparku sendiri dan juga curhat dengan sopir ojol karena dia menawarkan diri ketika melihatku menangis dia bahkan mengajakku mampir di masjid.
Sopir ojol yang baik....

Hingga beberapa minggu setelah itu, Teh fifah mengirimi ku surat berisi undangan acara lamaran kak faiz dan Teh fifah. Surat itu membuatku menangis sepanjang malam dan Aku terus memikirkan apakah aku sanggup untuk kesana lagi, Aku malah takut berbuat jahat pada saudaraku sendiri. Tapi dengan kuat aku pun kembali ke Bogor dan....

Next ya...

Harmoni KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang