Awal mula

39.6K 349 5
                                    

Hallo, namaku zian umurku 18 tahun, aku lahir di kota malang pada 20 mei 2003, aku lahir dikeluarga yang berekonomi cukup dan keluarga kami bisa dikatakan harmonis. Aku sudah merasakan suka sesama jenis dari awal masuk SMA, aku merasakan ketertarikan pada guru sejarahku dan anehnya aku hanya tertarik pada laki laki yang sudah berumur dan dewasa saja. Oiya bodyku biasa saja, tidak kurus dan tidak gemuk tp cukup berisi, kulitku juga putih kecoklatan, tinggiku 167 cm lumayan lah ga terlalu pendek juga hehehe
.
.
.
Cerita ini berawal dari aku lulus SMA. "Akhirnya kita lulus juga dari ni sekolah HAHAHAH", kata andy teman sebangku semasa SMA ku selama 3 tahun, "iya ndy seneng banget, oiya btw lo mau lanjut kuliah dimana?" Tanyaku. "Gue mah cari yang deket2 aja, U* kali hahaha, kalo lu mau lanjut kemana?" Tanya andy balik. "Di jogja ndy, mau kuliah di u*y" jawabku dengan riang, "wah berarti ntar kita jauhan dong", "tenang aja kalo libur semester/akhir tahun gw pasti balik kok", "janji y", "iye".

Sampailah pada hari aku harus meninggalkan malang, aku berpamitan pada orang tuaku dan juga berpamitan pada andy. Aku menuju jogja diantar oleh om ku namanya agus setiawan, tapi aku biasa memanggilnya om agus, perawakannya gempal lebih tinggi dariku, lengannya sexy karena sering ke gym, kumis tipis dan lumayan ganteng walaupun diumur kepala 4. Sepanjang perjalanan kami hanya mengobrol tentang keluarga dan masa2 kuliah pamanku dulu.
Om ku menyetir hanya menggunakan kaos singlet dan celana training, terlihat lengannya yang besar menunjukan hasil latihannya selama ini. " badan mu bagus om, berotot gitu", "hahaha iyalah kan om rajin ke gym, badanmu juga pasti bagus kalo mau rajin ke gym". Saat ku pandangi om ku ini aku menyadari sesuatu ternyata dia nggak pakai celana dalam!!! Kontolnya tercetak jelas di celana training, aku terkaget karena walaupun kontolnya masih tertidur tapi ukurannya sangat menggiurkan. Aku sedikit horny melihatnya, kontolku pun hampir tercetak jelas dicelanaku dan segera ku tutupi dengan tas ransel, "kenapa zi?", "gapapa om, cuma kaget aja", "kaget kenapa?", "gapapa".
.
.
Kami mampir ke pom bensin untuk buang air kecil, kebetulan didekat pom bensin itu ada ind*ma**t, jadi sekalian beli camilan dan duduk2 di depan terasnya sambil beristirahat. "Zi, nanti kalo udah sampe jogja langsung tak anterin ke kost ya, yang punya kos temen om sendiri jadi kamu ga perlu nyari2 kos", "wah beneran om, makasih ya om!", "iya sama2 nanti kalo udah mulai kuliah belajar yang bener ya, jangan nakal!", "iya om pasti!". Setelahnya kami langsung melanjutkan perjalanan, selang beberapa menit aku pun tertidur pulas.
.
.
Sesampainya dijogja aku dibangunkan oleh om agus,"bangun zi, kita udah sampe jogja", "eh iya om ada tugu tuh". Aku dan om agus berkeliling jogja sambil menikmati camilan yang kami beli tadi. "Zi, sekarang om antar ke kos mu ya", "iya om zian juga udah ngantuk nih". Aku dan om agus sampai kos sekitar 5 menit, setelah itu aku dikenalkan pada pemilik kos nya "Zi, kenalin ini pak Bambang yang punya kos", aku melihat pak bambang yang hanya menggunakan singlet sangat terlihat badannya yang gempal dan berotot membuat nafsuku meronta ronta"Kenalin pak, saya zian ponakan om agus", "cakep juga ponakanmu gus, pasti banyak yang naksir hahaha" kata pak bambang sambil tertawa, "hahaha udah malem ini langsung tunjukan saja dimana kamarnya, ini anaknya udah ngantuk", setelah itu pak bambang menunjukan kamar kos ku, didalamnya sudah ada satu kasur ukuran besar, meja belajar, lemari,satu kipas angin, dan kamar mandi dalam, aku langsung memasukan koper dan tas ku ke dalam. Karena sudah malam, aku meminta om ku untuk tidur dikosku saja "om udah malem nih, tidur sini aja", "iya zi lagian om juga udah ngantuk berat nih". Kemudian pak bambang menyerahkan kunci dan meninggalkan kami" saya tinggal ya, kalo ada apa apa ketok saja kamar bapak yang ada di ujung sana dekat gerbang masuk", "ok pak terimakasih" jawabku dengan semangat.
.
.
Aku mandi terlebih dahulu karena sudah merasa gatal dan lengket disekujur tubuhku. Setelah itu bergantian om ku yang mandi "Zi tadi om kesini ga bawa baju ganti, om pinjem sarung sama kaos punya kamu ya", "iya om" setelah selesai om ku memakai salah satu kaos ku yang berukuran XL, karena kaosku mayoritas hanya berukuran L pasti ga muat di pakai om ku yang berbadan tinggi dan besar. Setelah aku mengunci kos, aku dan om ku lagsung merebahkan diri di kasur, tiba tiba om ku bertanya "Zi, jujur tadi waktu di mobil kamu kaget kenapa", aku bingung harus jawab bagaimana, masa jawab soalnya liat kontol om gede bgt kan ga mungkin "eh...anu...om...mmm", "gapapa jujur aja, kamu kaget lihat kontol om kan, maaf om tadi ga pakai celana dalam kamu jadi salah fokus hehehe", "eh...anu..om gapapa kok", "mau pegang punya om ndak zi?". Aku terdiam kaku tak tau harus bagaimana, disisi lain agak malu disisi lain senang karena kesempatan yang sejak lama kutunggu akhirnya akan terwujud. "Gimana zi, mau ndak?", "om..."

Bapak kos dan om ku yang gagahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang