1.Heboh

32 4 1
                                    

Suara gebrakan meja terdengar nyaring di kelas yang berisik ini. Pak Untung selaku wali kelas, menatap marah pada muridnya.Atensi para murid langsung fokus ke depan. Bukan fokus ke Pak Untung melainkan fokos pada cowok yang berdiri di belakang Pak Untung.

"Duduk ditempat masing-masing!" Bentak Pak Untung.

Para murid masih diam seolah suara Pak Untung hanya angin lewat. Mereka seakan dihipnotis oleh pesona cowok yang berdiri dibelakang Pak Untung. Pak Untung yang mulai geram pun memukul meja lagi. Para murid kaget seketika mereka langsung grusak-grusuk duduk ditempat masing-masing.

"Maaf ya, Meraka susah diatur" ucap Pak Untung pada siswa dibelakangnya.

"Kalian kedatangan teman baru, jadi harap jaga sikap kalian" ujar Pak Untung. Sementara para murid hanya menganggukkan kepala paham. Ada beberapa dari mereka menatap kagum siswa baru itu.

"Silahkan perkenalkan dirimu" Pak Untung mundur dan si murid baru maju.

"Marvellano Abinaya" Ujar dia tanpa minat, sesekali matanya menatap pada cewe yang duduk di pojok dengan kepala yang  menunduk.

Para kaum hawa berteriak histeris ketika mendengar deep voice Marvell. Sedangkan kaum adam menatap para cewe sinis. Lebayyy.

Pak Untung menggelengkan kepala melihat tingkah anak didiknya. "Okay Marvell kamu bisa duduk di sebelah Alyn, Alyn angkat tang-" Ucapan Pak Untung berhenti ketika Marvell berjalan dan duduk disebelah Alyn.

"Saya rasa sudah cukup, kerjakan tugas kalian selagi Bu Ani tidak masuk" setelah itu Pak Untung berjalan keluar kelas.

•••

Marvellano Abinaya, ya itu namanya, kata Lano yang diambil dari nama Ayah kandung yang sudah meninggal, serta Abinaya diambil dari nama keluarganya yang sekarang.

Cowok yang mempunyai pesona bak dewa Yunani dan otak pintar itu mampu membuat orang-orang terpikat padanya, terutama kaum hawa. Lagi, dia mempunyai masa lalu kelam, sempat menyerah untuk hidup ketika orang yang dia sayang pergi selamanya. Seolah Tuhan mengirimkan malaikat padanya, dia mengurungkan niat untuk bunuh diri.

Bukan tanpa alasan Marvell sekolah disini, sebelumnya Marvell melakukan home schooling sejak kecil. ada alasan tersendiri Marvell sekolah di pertengahan semester kelas XII. Levin Abinaya alias kakak angkat yang menyuruh Marvell sekolah di SMA LENTERA BANGSA selain untuk mengenalkan dunia luar pada Marvell dia juga menyuruh Marvell untuk menjaga Alyn Anindira selagi dia melakukan kuliah di Amerika. Mungkin karena Marvell jarang berbaur, membuatnya memiliki sifat dingin.

Setiap Marvell bertanya pada Levin "Ka ngapain jaga Alyn?" Jawaban Levin selalu sama yaitu "Nanti kamu tau sendiri".

Kelas kembali berisik lagi, para siswi tidak henti-hentinya memuji ketampanan seorang Marvell. Bahkan ada yang terang-terangan mengatakan "Marvell Ganteng" dengan suara lantang. Marvell rasa sebentar lagi gendang telinganya akan pecah.

Marvell menatap cewe disebelahnya, dia heran kenapa cewe itu nunduk terus. "Ga pegel nunduk mulu?" Tanya Marvell.

"nggak,udah biasa gini" jawabnya "kenalin gua Alyn" Alyn mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Marvell. Sesaat keduanya terpaku, seolah pandangan mereka terkunci pada wajah masing-masing. Mengagumi ciptaan Tuhan yang sempurna ini.

Alyn Anindira, cewek pendiam, pintar dan juga cantik,dia sering ikut lomba untuk mewakili sekolah.Dia dijauhi para siswa,hanya ada satu atau dua yang dekat dengan Alyn. Banyak juga guru yang suka pada Alyn, mungkin karena kepintarannya banyak dari mereka yang iri dan tidak mau bergaul dengannya.

Marvell yang sadar langsung mengalihkan pandangannya ke depan, begitupun dengan Alyn. Alyn menggaruk lehernya canggung. Ketika Marvell akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada cowo duduk di mejanya tanpa permisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MarvellanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang