bagian 1

26 7 5
                                    

sudah 3 bulan sejak aku hamil juga menjalani pernikahan yang tiba-tiba ini, aku tidak menyangka bahwa kami dikarunia anak padahal kami baru saja menikah 5 bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sudah 3 bulan sejak aku hamil juga menjalani pernikahan yang tiba-tiba ini, aku tidak menyangka bahwa kami dikarunia anak padahal kami baru saja menikah 5 bulan. ini menjadi tantangan untukku,yang dimana aku masih belum siap diberi tanggung jawab ini.

mas dimas disana masih duduk menungguku melahap makan malamku, situasi ini membuatku menjadi malu apalagi setiap mata kami bertemu.

aku harus melahap setiap makanan yang masuk dengan pelan hingga hancur sempurna, itu membuatku bisa merasa lebih kenyang dan tidak harus melahap semua makanannya.

aku bahkan tidak berniat untuk makan malam, dan itu sudah menjadi kebiasaanku akan tetapi, mas dimas marah padaku karena gangguan makanku itu, juga aku pikir itu juga akan sangat buruk karena aku sedang hamil.

"lahap semuanya tika" dan aku mengangguk.

mas dimas sekarang berumur 30 tahun, dan dia lebih tua 7 tahun dariku. mas dimas tipe orang yang bicara sedikit, juga dia kelihatan sangat cuek.

aku tidak bisa berkata apapun dimana ketika mas dimas datang kerumah untuk melamarku, padahal kami tidak saling kenal. dia hanya tetanggaku yang sering keluar kota untuk bekerja. ibu dan ayah langsung menyetujui maksud mas dimas dan aku hanya setuju saja.

aku sudah pasrah untuk menjalin hubungan dengan seorang pria, aku sungguh lelah dengan ketidaksempurnaan yang aku punya, tubuhku.

"mas aku sudah kenyang" mas dimas lngsung mengambil sendok, menggaruk makananku dan hendak menyuapiku. aku hanya menurut saja dan menerimanya.

"Kamu harus menghabiskan semuanya tika" ucap dimas yang terus memberikan tiap suapannya.

dan begitu pula, sampai makanannya habis. aku diam saja menurut, aku takut padanya jika aku menolak.

mas dimas lalu menaruh piringku ke wastafel dan memberikanku minum, tak lupa dia juga memberikanku susu hamil yang sudah dingin karena sudah daritadi. mas dimas sudah membuat susu langsung setelah makannya selesai.

"mari kita tidur" aku langsung berdiri, dan berjalan duluan darinya. karena tempat tidur kami di lantai atas, mas dimas memutuskan utk selama aku hamil kami akan tidur di kamar bawah.

aku langsung duduk di kasur, sejak kehamilan aku selalu merasa capek. mas dimas yang melihatku langsung mendatangiku.

"kamu capek? kamu butuh sesuatu?" aku menggeleng saja.

mas dimas tepat berdiri di hadapanku dan ini adalah waktunya utk aku mengucapkan yang aku tunda saat dimeja makan.

"mas, maafkan aku tadi. aku tidak bisa menahan diriku untuk menguyah lebih lama" aku langsung menundukkan kepala.

tiba-tiba aku merasakan belaian lembut, dan aku menengok seketika. mas dimas disana dengan tatapan kasihan sambil membelai kepalaku dengan lembut. "maafkan saya juga, seharusnya saya tidak memarahimu. saya khawatir pada gangguan makanmu, dan saya harus membantumu utk itu"

All with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang