bagian 4

9 6 2
                                    

[POV DIMAS PADA EPS 1]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[POV DIMAS PADA EPS 1]

Aku duduk sambil memerhatikan Tika melahap makan malamnya. Jika aku meninggalkannya, dia akan lari dan tidak mau makan.

Gangguan makan yang dimiliki Tika membuat istriku ini enggan makan malam dan memuntahkan setiap apa yang dia makan.

Aku jadi sangat mencemaskan dirinya, apalagi aku sangat takut jika dia kelaparan namun tidak ingin makan. Ditambah lagi, situasi semakin rumit. Dia sedang mengandung dan gangguan makan ini akan menjadi masalah besar.

Tika terduduk diam sambil mengunyah makanannya pelan, dia juga selalu mengunyah makanan sangat lama, dia membuat tubuhnya seakan kenyang walau hanya makan sedikit.

"Lahap semuanya Tika" dia lalu melahapnya.

Dia bahkan menyendok makanannya sedikit dan tidak menyentuh lauk yang lain.

"Mas aku sudah kenyang" aku tahu ini, dan sudah menduga dia akan berkata begitu.

Aku langsung mengambil sendok dan hendak menyuapi Tika, dia hanya menurut saja dan makan. Aku tidak bermaksud memaksanya namun, kesehatan Tika dan bayinya sangat rentan.

Jika aku tidak bertindak, Tika bisa pingsan karena kekurangan energi seperti hari itu.

Aku ingin sekali bilang padanya bahwa dia tidak perlu khawatir dengan berat badannya namun, aku tidak bisa apa² karena gangguan makan ini sudah di alaminya sejak lama.

"Kamu harus menghabiskan semuanya tika"

Aku sangat sedih tidak bisa melakukan apapun utk istriku. Dia hanya bisa menurut dan kuharap dia tidak berpikir bahwa aku marah.

Tika hanya diam dan memakan setiap suapan yang aku beri. Dia tidak berani melihat padaku, sepertinya dia takut padaku.

Setelah suapan terakhir, aku lalu memberikan dia minum dan menaruh piringnya ke wastafel.

Aku juga memberi susu hamil utknya yang sudah kubuat setelah aku selesai makan, Sayangnya sudah dingin.

"Mari kita tidur" ucapku dan Tika langsung berjalan duluan. Kurasa Tika marah padaku, karena memaksanya tadi.

Ketika sudah dikamar kulihat dia langsung duduk dikasur "kamu capek? Kamu butuh sesuatu?" Dan dia hanya menggeleng.

Tika akhir-akhir ini sering cepat lelah, dan aku harus selalu siap siaga.

"Mas, maafkan aku tadi. Aku tidak bisa menahan diriku utk menguyah lebih lama" dan dia menunduk.

Mungkin saja aku salah, dia ternyata sedih karena makan malam tadi. Aku sebenarnya tidak bermaksud utk memarahinya. Kurasa aku terlalu berlebihan.

Aku lalu mengusap kepalanya, membuat istriku ini sedikit tenang. "Maafkan saya juga, seharusnya saya tidak memarahimu. Saya khawatir pada gangguan makanmu, dan saya harus membantumu utk itu"

All with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang