bagian 3

8 6 0
                                    

[PENULIS MASIH DALAM PENGEMBANGAN, BARU MEMULAI KARYANYA]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[PENULIS MASIH DALAM PENGEMBANGAN, BARU MEMULAI KARYANYA]

hari ini adalah hari libur dan juga adalah hari kelahiran mama. sejak kemarin mama sudah menelpon kami untuk datang kerumah dan merayakannya bersama. aku lalu memberitahu maksud mama pada mas dimas.

kami berencana untuk datang saat sore, karena saat siang nanti kami akan mencari kado untuk mama dulu.

Karena kami sudah pindah dari perumahan yang lama, jadi jaraknya lumayan jauh. Mas Dimas juga berencana utk datang lebih awal dari waktu yang kami tentukan sebelumnya.

Aku membantu mas Dimas memakai setelan jasnya, padahal ini bukan acara formal tetapi dia bersikeras memakai itu. Dengan kaos polos dan juga setelan jas biru, aku selalu kagum dengan ketampanan darinya.

Sedangkan aku memakai dress biasa saja sepanjang lutut dan make up sederhana.

Mas Dimas lalu memasukkan hadiah kami kedalam mobil dan tak lupa kami juga membawa buah-buahan utk mama.

"Tika, apa mama akan suka hadiahku?" Tanya mas Dimas, dia kembali mengecek hadiahnya lagi.

"Iya mas, aku yakin mama pasti sangat suka" jawabku dan mas Dimas tersenyum lega.

Kami lalu masuk kedalam mobil dan berangkat. Sekitar 20 menit perjalanan, dan itu membuatku hampir saja tertidur di mobil.

Tepat jam 5 sore aku dan mas Dimas sudah berada di rumah mama. mas Dimas lalu mengeluarkan hadiah kami berdua, mama terlihat sangat senang melihat kami datang.

"Nak Dimas, kenapa kamu makin tinggi?" Canda mama disambut hangat olehnya, aku senang melihatnya tertawa, sudah lama aku tidak pernah melihat mas Dimas tersipu malu seperti itu.

Sembari menunggu kue nya datang, aku dan mas Dimas duduk bersama di ruang makan utk membuka parsel buah-buahan yang kami bawa.

Mama menyuruh kami membukanya dan menaruhnya kedalam kulkas, beliau ingin bersenang-senang dengan makanan berat yang beliau bawa dari bisnis restoran barunya.

Sesudah menaruh semuanya, mas Dimas menyuruhku untuk duduk. Dia bahkan membawa susu hamil didalam tas yang kami bawa.

"Mas kenapa bawa susunya kesini?"

"Untuk kamu minum Tika, kamu punya gangguan makan jadi jangan selalu lupa minum ini untuk mendukung nutrisi makanan kamu" jawab mas Dimas.

Aku tersenyum kecil, mengerti. Aku lupa bahwa mas Dimas ingat masalahku ini, aku jadi merasa bersalah mas Dimas jadi terbebani.

"Iya mas, lain kali aku akan membawanya jadi mas tidak perlu repot-repot"

"Ini tidak repot Tika, saya yang mau membawanya" ucap mas Dimas, karena dia duduk di tepat disampingku, dia lalu menggenggam tanganku.

"Saya pernah bilang akan membantumu kan? Saya akan membantumu sampai sembuh jadi jangan merasa bersalah" usapan lembut pada tanganku terasa hangat dari tangan mas Dimas. Dia mengusap kedua tangan ku lalu menggenggamnya erat.

All with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang