halooo happy new year prennn😁💚💚
maafkan baruu sempet nulis lagi...------------------------------------------------
Pagi ini terlihat seorang Na Jaemin yang seperti nya sedang sibuk kembali dengan urusan dapur, namun karena kesiangan jadi Jaemin tidak sempat membuat sarapan. Jaemin hanya sempat membuatkan susu dan kopi untuk suami dan anak nya.
"Jisung-ah! Ayo cepat. Kau bahkan belum meminum susu mu" Jaemin memanggil anak nya.
terlihat Jisung yang berjalan menuruni anak tangga dengan sangat santai, membuat Jaemin gemas dibuat nya."Jisung-ah astaga, kenapa kamu santai sekali. Cepat sedikit" ucap Jaemin kesal.
"Lagi pula siapa suruh papa bangun terlambat" jawab Jisung berjalan melewati Jaemin didepan nya.
"Astaga--" ucapan Jaemin terpotong "---hey nak, papa mu semalam habis lembur. Makanya papa mu terlambat bangun pagi ini" suara Jeno berhasil membuat wajah Jaemin merah hingga ke telinga nya."Lee Jeno! Diam!" Jeno hanya terkekeh mendengar suara Jaemin. Sungguh, menggoda Jaemin adalah hal yang sangat digemari oleh Jeno.
Jisung hanya berdecih melihat kedua orangtua nya. Lalu segera pergi menuju tempat sepatu dan segera memakai nya disana. Jeno heran melihat sikap anak nya itu, dari semalem anak itu tidak memeluk bahkan tidak menyambut kepulangan nya sama sekali. Biasanya anak nya itu akan sangat ribut menanyakan oleh-oleh dan mainan pesanan nya.
Jaemin yang melihat suami nya terdiam, hanya mampu mengusap tangan Jeno.
"Jisung sebenarnya sangat merindukanmu, tapi dia bingung mengungkapkan nya" ucap Jaemin berusaha menenangkan"Tapi biasanya dia akan langsung memeluk ku, bukan menghindar seperti itu" balas Jeno masih melihat anak nya yang baru saja selesai memakai sepatu nya.
"Papa ayo, nanti Jisung akan terlambat bukan?" suara Jisung menyadarkan Jaemin.
Jaemin kembali mengusap tangan suami nya "sudah, jangan terlalu dipikirkan. Cepat mandi, aku akan mengantarkan Jisung sekolah terlebih dulu" ucap Jaemin.
Jeno tidak membalas ucapan Jaemin, dirinya hanya melihat kepergian suami dan anak nya. Setelah terdengar suara mesin mobil yang pergi menjauh, Jeno kembali naik ke kamar nya.
Jeno mengambil ponsel nya yang berada diatas nakas, lalu dirinya menelpon seseorang."Halo, apa apa?" tanya Jeno kepada seseorang diseberang telepon
"...."
Jeno menggerutkan kening nya "bagaimana bisa? Bukankah kemarin baik-baik saja?"
"...."
"Baiklah, nanti aku akan kesana" lalu Jeno mematikan teleponnya.~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~
Diperjalanan menuju ke sekolah Jisung, anak itu benar-benar diam. Menutup mulutnya dengan rapat, jika Jaemin bertanya pun Jisung akan menjawab dengan sangat cepat dan singkat. Karena kesal, Jaemin memilih untuk menyisikan mobil nya dan menatap anak nya itu dengan lekat. Jaemin menarik nafas nya lalu kembali menghembuskan nya, bahkan dirinya mengulangi hingga tiga kali. Jaemin harus bertanya baik-baik kepada anak nya, dan dirinya harus dapat mengontrol diri agar tidak terpancing emosi nya.
"Jisung-ah, lihat papa" panggil Jaemin lembut bahkan sangat lembut sekali.
"Jisung-ah?" panggil nya sekali lagi.Jisung hanya menatap keluar jendela, namun terdengar suara isakan kecil disana. Tentu saja Jaemin terkejut, padahal dirinya sudah memanggil si anak dengan sangat lembut.
"Aiguuuu, kenapa pangeran papa menangis?" Jaemin membuka seatbelt nya lalu membawa Jisung kepelukan nya.
"Sudah, sudah. Kenapa Jisung-ie menangis?" namun bukannya berhenti, tangis Jisung malah semakin kencang. Jaemin semakin terkejut tentu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken [NOMIN]
Fanfiction[NOMIN] Sepuluh tahun bersama dengan Jeno, Jaemin tidak pernah menyangka akan diberikan sebuah Pengkhianatan yang begitu menyiksanya ⚠BxB ⚠angst ⚠m-preg ⚠mature? nanti dikasih warning INGAT INI BxB/ BOYxBOY/ JANGAN SALAH LAPAK