Pagi hari ini tepatnya pada kota Tokyo tengah diguyur oleh derasnya hujan. Cuacanya menjadi sangat dingin dan membuat semua orang malas melakukan sesuatu.Tapi tidak untuk Law, di pagi yang dingin ini ia sudah sangat bersemangat untuk bertemu dengan sang kekasih. Sambil membawa beberapa makanan kesusahan sang kekasih, ia pergi menuju rumah sakit.
Iya, rumah sakit. Sang kekasih atau kerap dipanggil Luffy menderita sebuah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan Law yang merupakan dokter hebat pun tidak bisa menyembuhkannya.
Dan untuk informasi saja jika Law juga bekerja di rumah sakit yang sama dengan Luffy dirawat.
Law berjalan keluar apartemen ke mobilnya. Sesampainya di dalam mobil langsung saja ia kendarai dengan kecepatan sedang. Dia bersenandung keci, ditemani dengan hujan yang cukup deras.
"Luffy-ya, tunggu aku."
Di perjalanan menuju rumah sakit Law menyalakan beberapa lagu untuk sekedar menemaninya mengemudi. Law melirik pada jam tangan miliknya, sekiranya sekarang adalah jam sembilan pagi.
Mobil hitam tersebut terus membelah hujan, sedikit jauh memang perjalanan antara apartemen Law ke rumah sakit. Iris matanya fokus ke jalanan yang sangat licin tersebut, salah sedikit saja bisa menyebabkan kecelakaan mengerikan.
∆
— rumah sakitDi salah satu rumah sakit terhebat di kota Tokyo, seorang pria yang merupakan kekasih dari Law tengah dirawat intensif. Pria itu adalah Monkey D. Luffy, seorang pria yang memiliki umur berkisar sembilan belas tahun.
Dia sedang memakan sarapan paginya ditemani oleh teman terbaiknya, Nami. Perempuan itu sudah ada di rumah sakit sejak kemarin.
"Luffy, setelah Law kemari aku akan pamit pulang. Kamu disinilah bersamanya, mengerti? Mungkin nanti setelah Chopper pulang sekolah ia akan menjenguk mu." Ujar Nami.
"Wakatta, terima kasih Nami shi shi shi." Nami lantas tersenyum.
"Sudah lama rasanya tidak melihat senyuman mu itu. Jika kamu memang bisa sembuh, mari bersenang-senang kembali, Luffy." Ucap Nami seraya memberikan minum kepada Luffy.
"Shi shi shi~ pasti menyenangkan. Ah, aku jadi rindu yang lainnya. Bagaimana kabar mereka?" Tanya Luffy.
"Mereka? Baik tentu. Sanji sekarang telah membuka usaha makanannya sendiri, Usopp sudah resmi berpacaran dengan Kaya, Robin juga diterima di jurusan arkeologi, Zoro sekarang menjadi guru dojo, Franky masih sama mengurus bengkel miliknya, Brook sekarang sedang ikut kompetisi menyanyi dan Chopper yang masih bersekolah di bangku dua belas.
Semuanya baik-baik saja Luffy, begitu juga aku. Di sini yang perlu kamu khawatirkan adalah dirimu sendiri. Jangan terlalu memikirkan orang dulu." Ujar Nami.
Luffy tersenyum manis mendengar pernyataan tersebut, ia merasa lega jika teman-temannya dalam kondisi baik-baik saja.
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan sosok Law setelahnya. Law lalu masuk ke dalam ruangan Luffy.
"Kenapa tidak mengetuk dulu, Law!" Marah Nami.
"Lupa. Oh ya, Luffy-ya liat lah ini ku bawakan banyak sekali makanan kesukaanmu." Ujar Law.
Luffy tampak sangat gembira mendengar itu, makanan kesukaan katanya. Pasti ada daging, makanan nomor satu di hati Luffy.
"Uwahh, Torao~ terima kasih banyak. Shi shi shi sekarang aku tidak perlu memakan makanan rumah sakit lagi."
"Mana bisa begitu, Luffy. Makanan rumah sakit itu sehat tahu!" Ujar Nami.
"Ja, kalau begini aku pamit ya Luffy, Law. Aku akan kesini lagi malam nanti bersama Robin." Lanjut gadis berambut jeruk tersebut.
Luffy mengangguk, "Sampai jumpa, Nami! Terima kasih sudah mau menjagaku ketika Torao sedang tidak ada, shi shi shi." Lalu Nami pun pergi dari ruangan tersebut.
Sekarang hanya ada Law dan Luffy lah di ruangan tersebut. Law merapihkan makanan yang ia beli untuk sang kekasih, tujuannya agar lebih mudah diambil oleh Luffy nantinya.
"Bagaimana sekarang, Luffy-ya? Apa ada perubahan atau bagaimana?" Tanya Law.
"Masih sama saja seperti minggu lalu, tapi bedanya sekarang jika pusing rasa sakit nya akan parah sekali. Mengesampingkan masalah ini, bagaimana hari mu, Torao?"
"Hah, jangan mengalihkan pembicaraan seperti itu, Luffy-ya. Dan hariku? Sama saja seperti biasanya. Kenapa memangnya?" Jawab Law.
"Entah. Sekarang karena tidak punya kehidupan di luar, aku menjadi ingin tahu saja kehidupan luar teman-teman ku dan kamu tentu. Seharian ku habiskan hanya dengan tertidur, bosan." Ujar Luffy.
" Mau bagaimana lagi, Luffy-ya. Kamu sekarang sedang sakit. Jangan bersedih seperti itu, nanti pasti ada saatnya kamu bisa sehat seperti dulu lagi." Ucap Law menyemangati sang kekasih.
"Semoga."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Home || LawLu [END]
Fiksi PenggemarTrafalgar D. Water Law namanya, seorang dokter muda yang terbilang sangat sukses. Bagaimana motivasinya untuk terjun ke dunia medis adalah sang kekasih sendiri. Bagi Law kekasihnya adalah tempat ia berpulang, tempat di mana ia akan kembali pada reng...