[2] Law

774 84 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Law masih berada di rumah sakit sembari menemani sang kekasih yang kini sedang sibuk makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Law masih berada di rumah sakit sembari menemani sang kekasih yang kini sedang sibuk makan. Law menatap Luffy dengan tatapan lembut, lalu mengulurkan tangan untuk mengusap rambut Luffy.


"Rambut mu lembut, Luffy-ya."

Luffy memberhentikan acara makan nya, ia menengok ke arah Law. "Benarkah? Padahal aku kan tidak mandi." Law mengangguk.

"Nanti jika Nami-ya dan Robin-ya datang aku tidak bisa menemani mu, Luffy-ya. Aku akan bekerja, tapi karena aku bekerja di rumah sakit inu juga kalau ada apa-apa langsung saja panggil aku, mengerti?" Ujar Law

Luffy mengangguk lucu sebagai jawaban. Saat akan melanjutkan sesi makan nya yang tertunda, tiba-tiba saja Luffy batuk-batuk dengan cukup keras.

Law yang melihat hal tersebut menjadi panik dan segera memberikan minum kepada Luffy.

"Luffy-ya! Minumlah dulu!"

Uhuk uhuk

Saat Luffy menjauhkan tangannya dari mulut, ia dapat melihat darah yang cukup pekat di telapak tangan nya. Luffy lalu menoleh ke arah Law yang tampaknya juga terkejut.

"Torao, sepertinya penyakit ku sudah separah ini. Sebelum aku mat-" Belum selesai Luffy bicara Law langsung menyela nya.

"Apanya yang mati?! Kamu tidak akan mati, pasti sembuh aku yakin itu, Luffy-ya!" Luffy menatap Law sedu.

Dia sudah tidak kuat berada di dunia dengan penyakit yang terus-menerus menggerogoti tubuhnya. Tapi karena Law ia dapat bertahan selama ini.

Kulitnya sudah memucat, rambut rontok parah, terkadang juga pencernaan bermasalah.

Luffy sudah tidak kuat dengan penyakit ini tapi ia ingin setidaknya bertahan bersama Law sampai ia benar-benar akan pergi.

"Torao itu bodoh ya. Torao, peluk aku." Ucap Luffy.

Law mendekatkan tubuhnya dan lalu menuntun tubuh lemah Luffy ke dalam pelukan hangatnya. Ia juga tidak lupa mengusap-usap rambut milik kekasih nya tersebut.

'maaf Luffy-ya, karena keegoisanku kamu harus bertahan sampai detik ini.'

——————————
'• you're my home!
——————————

Malam menjemput, bergulir dari sang surya ke sang rembulan. Sekiranya jam tujuh malam. Karena hujan di pagi hari kini malamnya sangat dingin.

Lama mereka berpelukan seperti itu sampai akhirnya Luffy pun tertidur. Dengan sangat hati-hati Law membaringkan Luffy nya. Tidak akan ia biarkan sang kekasih terluka lebih dari ini.

Law jadi teringat dengan bagaimana ia dan sang kekasih bertemu, pertemuan yang dipertemukan oleh penyakit sang kekasih. Ya, Luffy dan Law bertemu ketika Luffy akan mengecek kesehatannya.

Dari situlah mereka dekat dan memutuskan untuk berkencan. Belum satu tahun ia dan Luffy berpacaran, kondisi Luffy tiba-tiba menurun drastis, ia akhirnya harus dirawat intensif.

Dan sekarang disinilah sang kekasih berada, di rumah sakit yang sama dengan Law bekerja, alasannya agar mudah bila ada sesuatu terjadi.

"Tidak disangka besok adalah satu tahun aku dan Luffy-ya berpacaran. Kira-kira hadiah apa yang harus kuberikan." Ujar Law pelan.

Kriet

Suara pintu terbuka, itu ternyata adalah Nami, Robin, dan Chopper.
Mereka bertiga senyum kearah Law dan dibalas anggukan oleh Law.

"Kami datang lebih awal, Torao. Bagaimana keadaan Luffy?" Tanya Nami setelah masuk kedalam ruang rawat Luffy.

"Ara, sepertinya kondisi Luffy-san tidak terlalu bagus." Ujar Robin.

"Ya, tadi dia sempat batuk darah." Ucapan Law tersebut sontak membuat Nami, Robin dan Chopper kaget.

"Luffy?!" Pekik Nami.

Luffy tersenyum lembut, "tenang Nami, aku baik-baik saja." Ujar Luffy.

Nami mendelik, "apanya yang baik-baik saja?! Kamu baru saja muntah darah kata Torao!"

Luffy tidak menjawab lagi ucapan Nami tersebut, gantinya ia ubah pembicaraan ke lain topik.

"Apa kalian semua sehat? Robin, Chopper?" Tanya Luffy.

"Eum, kami baik Luffy. Dan ini kami bawakan banyak buah untukmu." Ujar Chopper.

Lalu malam itu mereka isi dengan bermain permainan dan juga mengobrol ringan sampai Luffy tertidur. Saat Luffy telah tidur Chopper izin pamit untuk pulang karena paginya ia akan bersekolah, dan Robin juga pamit.

Hanya ada Nami dan Law lah yang akan menginap di sana untuk menemani Luffy.

"Selamat tidur, kapten."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're My Home || LawLu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang