My Enemy My Mate:12

1.7K 186 22
                                    

"Baru tau gue deh ada upil gajah terbang, yang setau gue sih kolor pink Jovian yang bisa terbang!"

_____________________HyuckRen___________________

Happy reading yeorobeun!
Hwaiting!






-
-
-
-
-
-
-
-
-

       "Terus bang, terus!. Gue aja terus yang di bully, tau kok gue tuh!. Tau!"sungut Jovian saat mendengar ucapan Marka yang membawa-bawa  namanya.

"Lu sih bully - able awogawogawog!" Nista Marka tertawa puas sampai-sampai memukul cukup keras bahu Arka.

"Mantab!. Dia yang ketawa , gue yang kena imbas nya. Sakit loh ini Bang Marka!"kesal Arka beringsut menjauh dari samping Marka dan beralih duduk di dekat Arjuna.

Hari semakin malam, bunyi jangkrik mulai terdengar, angin malam yang sejuk membuat kulit tubuh menjadi dingin. Bahkan Arjuna semakin mengeratkan lilitan selimut pada tubuh mungil nya, membiarkan wajah lucu dan cantik nya saja yang terkena angin malam.

"Kok belum tidur?"tanya Arka yang tiba-tiba di belakang Arjuna, hingga membuat pemuda cantik bernama Arjuna Branata itu terkejut dan hampir melempar kan sendal jepit kesayangannya pada Arka.

"Kaget gue Ar, untung lu gak gue slepet make sendal jepit kesayangan gue lu!"sungut Arjuna dan membuat Arka terkekeh pelan.

Melingkarkan kedua tangan besar nya pada pinggang ramping Arjuna, membuat Arjuna berjengit kaget. Namun membiarkan saja apa yang di lakukan Arka pada diri nya.

"Bulan nya cantik ya?"tanya Arjuna sembari menunjukkan keatas langit.

"Iya, kaya Juna. Tapi Juna lebih cantik sama indah dari pada bulan nya yang di atas"kata Arka dengan suara serak nya.

"A-apaan sih!"ucap Arjuna dengan wajah yang memerah semu seperti kepiting rebus.

"Tidur yuk"ajak Arka membuat wajah Arjuna semakin memerah semu.

"Hm, mikir apa hayoo otak nya?. Gak boleh gitu, Juna masih kecil tau"goda Arka sambil mengeratkan pelukan nya pada pinggang ramping Arjuna.

"Ck, enggak ya! Ar aja yang mikir gitu, kan Ar mesum orang nya"kata Arjuna tidak terima padahal mah wajah cantik itu begitu kentara memikirkan hal itu.

"Iya, iya deh. Ar mesum, Juna enggak. Tapi Ar mesum kan cuman sama Juna cantik ini"Goda Arka lagi.

"Ar, Juna cape tau."kata Arjuna

"Cape kenapa coba?"tanya Arka sembari mendudukkan Arjuna kepangkuan nya

"Cape, karena liat mama sama papa berantem terus. Juna mau berhentiin pertengkaran mereka, tapi juna gak berani. Juna cape sama mau nangis kenceng bangettt!"Lirih Arjuna dan menyandarkan kepala mungil nya di dada bidang Arka.
Arka pun mengelus surai hitam bercampur blonde sedikit panjang itu.

"Ya udah, Juna nangis aja yang kenceng bangettt!"suruh Arka dan mendapat gelengan polos dari Arjuna.

"Jangan deh. Nanti Vian,Nana,Chell-Chell, Marka dan Jidan bangun kalo Juna nangis kenceng bangettt!"kata Arjuna sembari menatap polos wajah tampan Arka.

"Kok Juna lucu banget sih?"tanya Arka menahan gemas pada Arjuna.

"Emang Juna lucu ya? Tapi kan Juna lagi gak ngelawak tau!"kata Arjuna sedikit ngegas.

"Siapa sih yang bilang Juna lagi ngelawak, hm?"kata Arka sembari menggesekkan hidung mancung milik nya dengan hidung mungil Arjuna.

"Tidur yuk, baby"kata Arka dan Arjuna mengangguk.
Arka menggendong Arjuna ala koala dan mengantarkan nya ke tenda yang di isi Narena juga Chello.

"Ar"panggil Arjuna

"Hm?"Jawab Arka dengan deheman lembut dan serak nya

"Juna tidur sama Ar, ya?"kata Arjuna menunjukkan puppy eyes nya yang mana membuat Arka menjadi salah tingkah dan memerah semu hingga sampai ketelinga.

"I-iya"kata Arka dan membawa Arjuna ketenda nya yang kebetulan hanya diri nya lah yang mengisi tenda itu. Setelah itu Arka pun masuk kedalam tenda dengan Arjuna yang masih berada di gendongan koala nya. Lalu menutup pintu tenda dan merebahkan tubuh mungil Arjuna, dan juga merebahkan diri nya di samping Arjuna.

"G-good night Ar"ujar Arjuna sedikit gugup

"Night, baby fox"ujar Arka lembut

Arjuna memejam kan kedua mata indah nya, membiarkan rasa dingin yang begitu menusuk menerpa kulit putih bersih nya. Meski sudah berselimut tebal dan di dalam tenda, namun tidak bisa membuat Arjuna tenang dan selalu bergerak gelisah sembari mengucapkan dingin.

Arka yang belum tidur nyenyak pun menyeritkan dahi nya merasa kan gerakan tak ber raturan dari samping nya.

"Baby fox, kenapa?"tanya Arka lembut

Arjuna membuka kedua mata indah nya, dan menatap Arka dengan raut wajah menahan tangis.

"Kenapa, hey?"tanya Arka panik

"D-dingin hiksss...gak suka, kulit Juna udah kaya mau beku hiksss..."kata Arjuna menangis kecil

"Nah kan, kedinginan ini tuh akibat Juna kelamaan di luar jadi gini!. Kan Ar udah bilang, jangan biasain keluar malam apa lagi kalo angin nya tuh dingin banget. Juna kalo di bilangin bandel banget sih, Gini kan akbiat nya!" Omel Arka, namun kedua tangan besar nya menarik pinggang ramping Arjuna untuk mendekat pada tubuh nya. Menggesekkan kedua tangan nya lama, lalu menempelkan nya di kedua pipi chubby yang memerah milik Arjuna.

"I-iya, Ar jangan marah. Juna gak suka hikss... kalo Ar marah"rengek Arjuna semakin menangis

"Ar gak marah Juna, Ar cuman mau bilangin biar Juna gak bandel lagi kaya gini"ujar Arka sembari mengelus surai hitam bercampur blonde milik Arjuna yang halus.

"Maaf"kata Arjuna memeluk erat leher Arka.

"It's okay, tapi lain kali jangan di ulangin"kata Arka.

Arjuna menganggukkan kepala nya. Lalu kembali tidur dengan nyenyak dan menyelami dunia mimpi.

 Lalu kembali tidur dengan nyenyak dan menyelami dunia mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ar dan Juna♡-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

TBC

My Enemy My Mate  ~| HyuckRen |~ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang