Aku bangun dari tidurku. Tubuh rasanya sangat pegal karena kelelahan tadi malam. Aku mengambil pakaian di tas dan menuju ke kamar mandi.
Di saat membuka pintu kamar mandi. Di dalam situ ada Marissa yang sedang mandi. Kita berdua merona dan saling teriak satu sama lain.
"Aaaaa!!!" Teriak Marissa bergegas memakai handuk.
Tiba tiba Carissa dan Larissa mendobrak pintu hotel menciduk ku. Mereka berdua langsung membawa berbondong bondong anak anak sekelas menjadi saksi.
Aku tidak tau apa yang terjadi, bahkan tidak menyangka akan ada jebakan seperti ini. Aku memiliki firasat kalau karir ku akan berhenti di sini.
"Ada apa?" Tanya Larissa melihat Kevin.
"Dia ngintip gue mandiii," Jawab Marissa duduk menutup seluruh badannya dengan handuk.
"Dasar mesum!!!" Bentak Larissa dengan emosi.
"Kevin, gue ngga nyangka sama lu," Ucap Carissa menunjukkan muka kecewa.
"Gueee engga tau!!!" Tegasku menangis tidak tau apa apa.
"Dah cowo mesum kek dia keluarin aja dari sekolah,"
"Iya betul tuh. Bisa bisa rusak cewe cewe di sekolah ini gara gara dia,"
Hinata yang baru sampai tidak tau apa apa. Dia mengintip dari kerumunan orang ramai yang melihat Ku. Dia terkejut dengan Kevin yang di kerumuni oleh cewe cewe dan menuduhnya sebagai orang mesum. Dia ingin sekali membantu Ku, namun dia pesimis kalau dirinya tidak bisa melawan trio Rissa.
Tiba tiba datang Jade bersama asisten nya memotong seluruh kerumunan. Jade melipat kedua tangannya menatap ku, sedangkan pelayan nya tersenyum ramah menghampiri ku. Pelayan itu mengulurkan tangannya kepadaku dan aku berdiri dengan bantuan tangannya.
"Ada apa?" Tanya Jade melirik trio Rissa.
"Dia mengintip Marissa yang sedang mandi," Jawab Larissa.
"Gueee enggaaa sengaja sumpahh!!! Gue kira kamar mandi kosong, eh ada orangnya!" Tegasku dengan mata berkaca-kaca.
"Tuan Kevin ini jujur, jadi kalian jangan salah paham dan seenaknya yah," Ucap pelayan stay cool.
"Hmm bener juga ya,"
"Kevin juga kelihatan anak baik,"
"Dah yokk cabut ngga ada yang asik,"
Tiba tiba aku di seret oleh Jade dari kamar ku. Dia menyeretku hingga keluar dari hotel. Dia terlihat seperti sangat marah walaupun wajahnya datar monoton.
"Jelasin!" Tegasnya menatapku.
"Kan tadi waktu di kamar udah gue jelasin, semuanya juga udah jujur," Ucapku jujur.
"Hmm," Gumam nya.
"Eh dah sarapan belum? Mau gue masakin ngga?" Tanyaku mencoba merayu nya.
"Udah," Jawabnya memalingkan pandangan dariku.
"Lebih baik buatin makanan penutup. Saya belum ngebuatin makanan penutup buat dia," Bisik pelayan mendekat ke aku.
"Jade. Yok ikut gue," Ajakku menggenggam tangannya.
"Hmmm," Sahutnya mengangguk.
Aku menyeretnya menuju ke apartemen meninggalkan pelayan sendirian. Pelayan itu tersenyum masih berdiri di tempat tadi.
"Semoga tuan Kevin menyembuhkan lukanya," Suara hati pelayan menatapku yang sedang berlari menggandeng Jade.
Aku berada di dapur apartemen Jade. Mengambil seluruh bahan membuat es krim sembari membaca buku cara membuat es krim. Aku mengikuti petunjuk dari buku itu dan meracik sedikit.
Es krim pun jadi. Semoga Jade suka dengan es krim ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Hitam
Teen FictionMawar hitam ... Mawar melambangkan keindahan, keindahan tersebut melambangkan kecantikan wanita di novel ini. Tidak lupa dengan duri nya, duri di mawar ini berfungsi untuk melukai siapapun yang berani menyentuhnya, sama hal nya dengan cewe cewe di s...