Beberapa waktu lalu, Kepolisian Jepang tengah digemparkan dengan beredarnya kabar tentang pembunuhan yang terjadi di Osaka. Hal tersebut bahkan mengundang perhatian bagi Kepolisian Metropolitan Tokyo.
"Anda sudah tau soal kasus pembunuhan di Osaka, Dai?" tanya Kyoko sembari membaca koran yang meliput berita dengan topik tersebut.
Daisuke yang berdiri disamping Kyoko sedang menyeruput black coffee kaleng lantas menoleh. "Tentu. Diketahui pelaku kasus pembunuhan itu belum ditemukan, selain itu tidak ada para saksi ataupun tersangka. Aku harap kasus itu tak berlanjut ke Tokyo."
"Ya, semoga saja."
Tak berselang lama, telepon di ruangan itu berbunyi menandakan suatu panggilan masuk. Dengan cepat Inspektur Himura segera menjawab panggilan tersebut. Terdengar dari suaranya bahwa seseorang yang tengah menghubungi telepon markas adalah seorang pria yang kira-kira berusia 20 tahunan.
"Bersama divisi kriminal Departement Metropolitan Tokyo, ada yang bisa kami bantu?" tanya Inspektur Himura.
"Apakah saya sedang bicara dengan Inspektur Himura?" laki-laki di telepon bertanya dengan suaranya yang agak bergetar.
"Iya dengan saya sendiri, ada perlu apa?"
"Ini saya Isamu Narada, putra sulung Hajime Narada. Beliau tewas pak ... ayah saya tewas!"
Inspektur Himura tampaknya begitu sangat terkejut akan kalimat yang baru saja orang itu katakan. "Baiklah kami akan segera kesana."
Dai dan Kyoko yang berada disana, sontak menatap Inspektur Himura dengan wajah penasaran. Tapi tidak setelah Inspektur Himura menjelaskan semuanya pada mereka. Kedua mata mereka ikut terbelalak seakan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
Satu per satu anggota mulai dikumpulkan di ruangan yang sama, bersiap untuk menghadapi misi mereka selanjutnya. Sementara itu, Dai sibuk memastikan apakah semua anggota sudah ada disana. Pasalnya laki-laki itu sudah tidak sabar lagi untuk menemui kasus baru yang akan ia hadapi. Terpancar dengan jelas sekali dari rautnya aura penasaran dan semangat yang menggelora itu.
Kyoko dengan sengaja menyikut tangan Daisuke. "Kenapa rautmu begitu?"
Dai lalu menoleh. "Bukan apa-apa. Aku hanya tidak sabar untuk kasus kali ini."
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh lima menit, mobil yang mengangkut beberapa petugas keamanan dan anggota divisi satu tiba di sebuah rumah mewah bertingkat tiga yang berada di tengah-tengah kota. Rumah milik kediaman keluarga Narada. Rumah yang menjadi tempat penyelidikan mereka hari ini. Setibanya disana, tidak ada petugas lain selain tim Kepolisian yang baru datang. Tampaknya sang pemilik rumah belum memberitahukan hal ini kepada siapapun selain pada Kepolisian.
Kedatangan mereka langsung disambut oleh seorang pemuda yang sebelumnya sempat melakukan panggilan suara ke telepon ruangan divisi kriminal, Isamu Narada namanya. Tanpa banyak basa-basi, Isamu langsung saja mengiring Inspektur Himura, Dai, beserta Kyoko menuju ruangan dimana ia menemukan tubuh ayahnya terduduk lemas tak bernyawa di atas kursi kerjanya.
"Jadi korban adalah Hajime Narada (47) mantan polisi di divisi keamanan publik. Korban diduga telah di bidik dari jarak jauh. Korban ditemukan di ruang kerjanya dengan keadaan tertembak dan terdapat jendela kaca yang pecah di belakang korban akibat tembakan tersebut," kata Kyoko memberikan penjelasan mengenai informasi yang ia dapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Case : Lost A Detective
Action▪︎Seri ke 1 Behind The Case ▪︎ Daisuke Ishikawa, seorang detektif muda yang baru saja bergabung dengan anggota Detektif Kepolisian. Menyangkut pekerjaannya yang mengungkap banyak kebenaran dari tindak kriminal yang dilakukan oleh beberapa orang di l...