Chapter 6

693 163 5
                                    

Desyca tidak tau harus berkomentar apa.

"J-jadi... Eee.. anda.."

Wanita itu terkekeh sebelum memberikan jawaban. "Mungkin ini mengagetkanmu, namun aku sebenarnya sudah mati sayang. Seharusnya." Di kalimat terakhir, wanita itu memalingkan matanya ke batu nisannya.

Desyca ikut melihat ke arah batu nisan. Saat dia melihat lebih seksama, dia kerasa pengen jantungan lagi.

"ANJAY. Jour Thames! Dia ibunya Cale! Astaga!"

<Jour Thames>

Nama yang tertera di batu nisan itu.

Nama yang pernah Cale beritahu kepada dia dan Daisy.

"Ehm.. siapa nama ibumu Cale?" Desyca bertanya iseng. Dia penasaran dengan ibu Cale yang sudah meninggal, sama seperti ibu Desyca sendiri.

Cale menatap Desyca, dan sedetik kemudian dia tersenyum seakan sedang mengenang saat memberikan Desyca jawaban. "Nama ibuku adalah Jour Thames."

Wanita itu, Jour, melihat jika Desyca tiba-tiba terdiam dan memucat. Dia khawatir, namun saat dia akan mendekat, Desyca lebih dulu menanyakan sesuatu.

"Maaf Nyonya, eemm.. apakah anda punya anak? Anak laki-laki? Yang bernama Cale?"

Mungkin jika orang lain mendengar, mereka akan mengejek Desyca, karena nada bodoh yang dia gunakan. Namun Desyca sama sekali tidak peduli akan hal itu.

Jour tampak sangat terkejut, dia menutupi mulutnya dan bertanya dengan antusias.

"Kamu kenal putraku?"

...

"Ya... Cuma itu yang saya tau.."

Kedua perempuan itu duduk bersebelahan satu sama lain. Desyca sudah menceritakan segala yang dia tau tentang Cale. Memotong soal isi mengenai buku <Kelahiran Pahlawan> maupun tentang sebutan Cale yang terkenal, menurut novel.

Desyca juga sudah mengungkapkan kalau dia dari dunia lain. SUDAH.

Pada awalnya dia ingin mencari alasan yang bisa dia gunakan untuk menutupi kalau dia bukan dari dunia ini, namun tetap nyambung dengan ceritanya.

Sebelum sempat Desyca mendapatkan ide, Jour mendahuluinya.

"Manis, apakah kamu dari dunia lain?" Tanya Jour sambil memberikan senyum misterius. Desyca berkeringat dingin dan mencoba untuk membantah.

"Ha? Dunia lain? Apa--"

"Jangan khawatir sayang, kamu hanya tinggal mengatakan Ya atau Tidak, aku tidak akan melakukan apapun kepadamu. Jadi tenanglah."

Jadilah Desyca mengungkapkannya.

"Cale ku sudah besar..." Desyca menoleh saat mendengar gumaman dari Jour. Dia tidak berniat memberikan komentar atau merusak suasana.

'Cale kehilangan ibunya disaat berumur 5 tahun, dihitung sudah 13 tahun.'

Reaksi ini normal.

Orang tua yang tidak melihat anaknya sejak 13 tahun yang lalu, bayangkan seberapa rindunya mereka? Bedanya kalau kasus ini..

"Jadi Jour Thames itu bukan mati sepenuhnya, tapi mati suri. Dia hidup lagi."

... Salah satu orang tuanya mati suri.

We Just Friend! Right? [TOTCF Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang