8

7.6K 1K 26
                                    

"Ngapain sih kamu nyapu halaman segala, lagian kan udah ada bi Pinem, buat apa bayar dan ngeluarin uang kalau kamu yang nyapu halaman"

Kuhentikan menyapuku dan menoleh kearah Rachel yang sedang berada di teras, tatapannya benar-benar datar padaku sedangkan aku hanya bisa tersenyum manis "kan hari ini hari minggu Rachel, pak Budi sama bi Pinem kan libur, lagian gak ada salahnya kan nyapu halaman rumah sendiri sekalian olahraga"

"No, ralat....ini rumah aku, bukan rumah kamu, jadi yang benar itu harusnya kamu bilang kalau kamu nyapu halaman rumah aku, ngerti?"

Aku hanya tersenyum dan mengangguk "iya deh iya, aku sedang menyapu rumah kamu"

"Hum, bagus"

Kulanjutkan lagi acara menyapuku lalu kuletakan daun-daun kering yang sudah kusapu tadi di bawah pohon cemara supaya nanti daun-daun kering itu bisa menjadi pupuk untuk pohon cemara itu

"Hanna"

"Iya?"

"Kalau di panggil itu ngedekat bukan cuma nyahut doang, buruan kemari"

Aku segera berjalan mendekati Rachel sambil mengusap keringat yang mengalir di pelipis ku menggunakan punggung tanganku "iya Rachel? Apa kamu butuh sesuatu?"

"Aku pengen waffle"

"Ya udah aku siap-siap dulu buat beliin ka..."

Rachel menggeleng cepat "anak aku maunya kamu yang bikinin waffle buat aku"

Dahiku mengernyit bingung "waffle buatan aku?"

Rachel mengangguk dan raut wajahnya berubah kesal "kenapa? Gak mau bikinin waffle buat aku? Kamu mau anak aku ngences gara-gara kamu gak mau bikinin waffle buat aku?"

"Iya-iya aku buatin, udah jangan marah-marah lagi ya, gak baik buat kesehatan kamu dan janin kamu"

"Makanya buruan buatin"

"Iya Rachel, sabar ya"

Aku segera masuk kedalam rumah, mencuci tanganku di wastafel, mengikat rambut panjangku tinggi-tinggi lalu memakai celemek, kubuka rak bahan makanan untuk mengambil beberapa bahan untuk membuat waffle

"Kamu bisa buatnya kan? Aku gak mau ya aku keracunan gara-gara kamu gak bisa buatnya"

Aku menoleh kearah Rachel yang sedang berpangku tangan menatapku dan aku tersenyum manis "kamu tenang aja, aku pernah ikut kursus masak kok"

"Bagus deh kalau gitu, buruan buatnya"

"Iya-iya"

Astaga Rachel kenapa jadi sensitif banget semenjak hamil

Ku ayak beberapa bahan kering seperti tepung terigu, coklat bubuk, baking powder, garam dan gula pasir lalu kusisihkan

Didalam wadah lain aku mulai mencampurkan susu cair bersama dengan kuning telur lalu kuaduk-aduk sampai adonan tercampur secara merata, kutuangkan lelehan margarin dan kuaduk-aduk lagi, kutambahkan putih telur dan semua bahan kering itu lalu kukocok lagi

"Kamu beneran bisa masak kan Hanna"

"Iya Rachel, percaya sama aku"

Kusiapkan cetakan waffle di atas kompor dan menggunakan api kecil sampai cetakan waffle menjadi lebih panas

Kutuangkan adonan waffle kedalam cetakan dan menutupi dengan menggunakan bagian lain dari cetakan sampai matang dan crispy

Setelah matang, ku hias beberapa wafle yang sudah kutumpuk menggunakan lelehan coklat dan stroberi "tadaa waffle buatan aku untuk anak di perut kamu sudah jadi"

Who Am I ?! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang