My Heart's II : Azora [Revisi]

Awal [Revisi]

"Sayang, kamu masih perawan?" Raffael bertanya dengan mata yang sedikit membulat bingung.

"Hah? ya iya, kita sebelum nikahkan belum pernah ngelakuin ketahap ini," jawab Azorin tak kalah bingung.

Sial, batin Raffael.

***

Ah jadi itu alasan pertanyaan Raffael pada saat itu.

"KARENA ITU TETAP ANAK KANDUNG AKU, ZORIN!!" Lantang. Raffael mengatakan itu dengan lantang tepat di depan wajah Azorin.

Azora membulatkan matanya mendengar itu. "RAFFAEL!!" Tak kalah lantang suara Azora.

Tidak, Azora tak menginginkan ini, bukan seperti ini yang ia mau.

Azora langsung berjalan menghampiri sang Kembaran yang hanya terdiam bak sebuah patung. "Zorin..." Suara Azora bergetar mencoba meraih tangan Azorin.

Azora tau seberapa hancur hati Azorin, seperti de javu namun kini ia yang menjadi perebut. Kini rasa sakitnya seakan berkali-kali lipat dari sebelumnya.

"Kenapa Zora?" Lirih, sangat lirih suara yang di keluarkan oleh Azorin, air mata pun mulai berlomba berjatuhan dari pelupuk.

"Zorin..." Azorin kembali mencoba meraih tangan Azorin namun jelas langsung di hempas oleh si empunya.

"Kenapa? KENAPA GAK LO GUGURIN ANAK ITU AZORA!!! KENAPA HARUS RAFFAEL YANG LO AMBIL?! LO TAU GIMANA GUE JATUH CINTA SAMA DIA?! LO TAU KISAH GUE AZORA, LO TAU!"

Setelahnya suara tamparan begitu nyaring dan rasa panas yang terasa di pipi sebelah kanan Azorin.

"KAMU KETERLALUAN, AZORIN!"

Satu lagi, kesakitan Azorin bertambah. Suara yang selalu berucap halus, tangan yang selalu membelai anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, orang yang selalu menjadi garda terdepan untuk melindungi anak-anaknya, salah satu orang yang selalu berusaha untuk kebahagiaan anak-anaknya kini menjadi salah satu kesakitan Azorin.

"AYAH!!" Azora terjatuh memeluk kaki sang Kembaran. Tangisan meraung memohon ampun untuk segala kesakitan yang kini sang Kembaran rasakan.

Azorin terdiam, tamparan itu adalah patah hati Azorin yang sesungguhnya bahkan sakitnya pun tak dapat ia raba lagi.

Demi tuhan, ini hari kehancuran bagi mereka semua.