CHAP 8

1.2K 74 64
                                    

Segera setelah pertunjukan selesai, aku kembali ke perusahaan. Itu karena pesan singkat dari Torai

["Datang ke kantor"]

Tetapi pesan selanjutnya adalah sesuatu yang membuat aku bersemangat, jadi aku tidak ragu untuk bergerak.

["Aku akan kembali sangat terlambat."]

Jika dia terlambat maka itu baik-baik saja. Mungkin dia punya janji yang tak terhindarkan hari ini, jadi dia harus kembali terlambat. Tentu saja, semakin lama dia kembali, aku semakin bahagia , jadi tanpa basa-basi, aku langsung pergi ke perusahaan.

Tepat sebelum naik ke lantai 7 dimana ruang executive berada, aku naik ke lantai 6 untuk mencari manager Park. Aku harus mendapatkan kartu kunci untuk pergi ke lantai 7. Aku pernah dengan manajer sebelumnya, jadi aku tahu di mana kamarnya. Tapi ketika aku mengetuk pintunya dan membuka pintu, suara keras keluar.

"... Sialan! Kenapa aku harus mengikuti audisi! Hah?"

Hanya setengah badan ku saja yang baru masuk ke dalam dan sebuah teriakan yang putus asa dan penuh kemarahan terdengar. Seseorang berdebat dengan Manajer Park. Meskipun aku pernah melihatnya sekali, aku hanya ingat wajah yang aku lihat di papan reklame minuman di halte bus. Yang paling tampan dari trio arogan di gym, Minuman menoleh ke arahku dengan ekspresi jengkel dan mengenaliku. Berbeda dari kemarahan, bibirnya melengkung dalam sekejap.

T/N: Yup uri yohan memanggilnya Minuman.

"Siapa ini. Trainee yang menendang sunbae keluar dari ruang latihan, Lee.Tae.Min."

Manajer Park, yang sudah berkeringat deras mendengar kata - katanya, memutar matanya dengan bingung. Dan kebingungannya semakin menjadi. Minuman mengarahkan jarinya ke arah aku dan bertanya.

"Digosipkan bahwa bocah ini yang berselisih dengan Song Yoohan berkencan juga dengan seorang pria? Hmm, jika itu perselisihan dengan pelacur Song Yoohan, maka hanya ada satu alasan, kan?"

Kali ini dia bertanya padaku.

"Ah~ Kamu juga terlalu brengsek untuk laki - laki, kan? Mungkinkah kamu bertemu dengan ketua Kim yang mengerikan itu dan bertengkar dengan Song Yoohan? Ha! Beraninya kamu membidik orang tua yang yang membawahi para preman. Tapi preman macam apa. Pemimpin mereka bahkan lebih kejam dari preman. Lebih mengejutkan lagi melihat kamu bisa masih hidup. Tentu saja, pada akhirnya kamu takut dan menargetkan sponsor lain."

Di belakang, manajer Park memanggil nama Minuman dengan suara panik. Namun meski begitu, Mimuman terus bertanya dengan mengejek.

"Siapa itu? Kecuali itu gay murni, jarang ada sponsor pria yang mendukung artis pria. Hmm, sponsor Song Yoohan sudah mati jadi tidak akan... Kau tahu aku penasaran siapa sponsormu sebenarnya."

Menjawab tidak membantu, jadi aku membungkuk sedikit ke manajer Park dan berbalik untuk pergi.

"Aku akan kembali nanti."

Tapi Minuman menghentikan ku.

"Yah, tidak apa - apa jika kamu tidak mengatakan siapa itu. Cepat atau lambat aku akan mengetahui seberapa besar kekuatan yang kalian semua miliki."

Suara itu mengikuti, bercampur dengan tawa yang tertahan, aku tidak punya pilihan selain melihat kembali padanya.

"Kudengar kau mengikuti audisi untuk peran sebagai agen National Intelligence Service (NIS)?"

Aku berbalik, matanya bersinar seperti anak kecil yang baru belajar sebuah rahasia.

"Biar kuberitahu kabar baik? Peran yang kulamar kali ini adalah sahabat karakter utama, tapi sebenarnya aku ingin lebih berperan sebagai pegawai NIS. Walaupun ini bukan peran besar bagiku tapi peran ini sangat berkarismatik yang akan sepopuler karakter utama. Tapi aku menyerah. Ada beberapa orang lain selain aku."

PAY OFF/V.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang