25

1K 132 5
                                    

kini keduanya tengah mandi, tentu dengan kamar mandi yang terpisah. chan dengan kamar mandi tamu sedangkan hyunjin dengan kamar mandi yang berada di kamarnya. sepertinya untuk malam ini chan akan menuruti kemauan hyunjin, dia sepertinya akan menginap, untuk tidur dia bisa tidur dimana saja.

setelah usai mandi hyunjin kembali ke ruang tv, sesampainya ia langsung merebahkan dirinya di sofa panjang yang berada di ruangan itu. bisa terdengar oleh hyunjin yaitu suara air yang berjatuhan dari kamar mandi, sepertinya tamunya belum menuntaskan acara mandinya.

hampir sepuluh menit kiranya hyunjin berdiam diri sembari memejamkan matanya, kini di rasakan di permukaan wajahnya terasa basah. seperti ada yang memercikan air ke permukaan wajahnya.

lantas hal itu membuat hyunjin memilih untuk membuka matanya, dan kini yang di lihatnya adalah wajah chan yang sekiranya hampir menyentuh wajahnya juga. mungkin hanya berjarak sepuluh sampai lima belas centimeter saja. kini hyunjin menyadari wajahnya basah itu karena rambut chan yang basah, dengan jarak yang sedemikian dekat air itu berjatuhan ke wajah hyunjin.

"saya kira kamu tidur jin"

akhirnya chan memecahkan keheningan di antara keduanya, ia juga membuat jarak lebih jauh dengan hyunjin dengan menjauhkan wajahnya dari wajah hyunjin.

"cuma merem aja, bapak ngapain lagi deket-deket kaya gitu? ngagetin aja!" lantas hyunjin pun mendudukan dirinya di sofa.

"itu juga! bukannya pake bajunya, malah telanjang kemana-mana gitu!" jika kalian tau hyunjin mengucapkan 'telanjang' itu lebih pelan di bandingkan dengan kata lainnya.

sedangkan chan hanya terkekeh mendengarnya, "belum kering jin rambut saya. lagian gak akan masuk angin cuma kaya gini aja. lagi pula saya setiap malam aja tidur kaya gini kok" mata hyunjin lantas membelak kaget.

"saya juga gak butuh tambahan informasi tambahan ya pak, terimakasih nih sebelumnya" walaupun nadanya sinis, tetapi chan bisa melihat pipi hyunjin itu memerah.

lalu chan bangkit, ia sebelumnya duduk di karpet bawah kini naik duduk di sofa sebelah hyunjin. merengkuh lelaki manis itu ke dalam pelukannya, lalu mendusal pada rambut hyunjin yang di rasa chan begitu halus dan harum. dan terakhir tangannya tidak tinggal diam, ikut mengusap perut dan punggung hyunjin.

hyunjin yang mendapat perlakuan tiba-tiba tersebut tentu merasa terkejut. tetapi ia tidak bisa bohong ia merasa nyaman dengan posisinya yang sekarang. bahkan ia bisa merasakan hangat dan halusnya permukaan dada chan. bahkan penghuni di dalam perutnya pun mungkin setuju dengan pemikiran hyunjin sekarang. bayinya begitu tenang, padahal biasanya jika hari mulai gelap adalah waktu penyiksaan hyunjin di mulai. anaknya akan terus bergerak, entah melakukan apa di dalam sana.

"kamu belum makan jin"

masih dengan posisi sebelumnya hyunjin hanya berdehem sebagai jawaban, ia masih enggan bergerak dari tempat nyamannya.

"makan dulu ya? kamu mau makan apa? tapi kita beli aja ya, saya gak bisa masak." lagi-lagi hyunjin hanya mengangguk sebagai jawabannya yang di berikannya.

dan terlebih lagi, keduanya bukannya lantass bersiap setelah memesan makanan namun kini hyunjin malah membalas pelukan yang di berikan chan. meski tidak sepenuhnya sampai memeluk chan karena perutnya yang kian membesar, tetapi bisa chan rasakan pelukan hyunjin begitu erat.

"ngantuk apa gimana kamu jin?" tangan yang tadinya betengger rapi di pinggang hyunjin kini berpindah mengusap surainya.

"engga udah, usap-usap lagi" entah sadar atau tidak, hyunjin kini mendusalkan dirinya pada dada chan. sedangkan yang didusalkan senang-senang saja. chan juga tak jarang mengecup pucuk kepala hyunjin lantaran gemas atau juga karena hanya ingin saja.

Secretary Hwang [Chanjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang