29

910 96 10
                                    

Next update minimal 100 vote sama 25 komen ya!



Enjoy!

Hyunjin akui dokter yang ia temui itu keren. Dadanya sudah berkembang pesat, bahkan asinya sudah sangat cukup. Ia bahkan sudah bisa menyimpan stok asi beku.  Hal ini baik tapi terkadang membuat dirinya cukup kerepotan, bajunya tidak pernah kering.

Seperti bocor, asinya terus mengalir seperti tabung penampungan yang meluap-luap. Dirinya kesal, ia harus terus berganti baju lantaran bajunya selalu lepek dengan asi yang terus keluar. Belum lagi rasa sakit yang ia derita, dadanya seperti penuh. Terkena kain bajunya pun sakit, moodnya jadi berantakan.

Baju basah dan putingnya yang bengkak, Hyunjin ingin menangis meraung saja rasanya.

Kondisinya ia lagi sendirian sekarang, Taeyong tengah pergi lantaran kerjaannya. Sedangkan Jia ia tengah di luar kota, berurusan dengan penelitiannya.

Hari sudah sore, Hyunjin sudah lelah harus berganti pakaian. Ia memilih tiduran di sofabed ruang tengahnya. Masa bodo dengan badan atasnya yang terpampang, ia sendiri di rumah. Lagi pula ia di dalam rumah, tak akan ada yang melihat.

Hyunjin baru terbangun setelah hari gelap, dadanya masih tetap basah. Tetapi mengapa lampu depan rumahnya sudah menyala? Di dapurnya juga cukup berisik. Taeyong sudah pulang kah?

Memilih bangkit dan ke kamar mandi untuk mandi. Badannya betulan lepek.

Saat sudah selesai mandi dengan kondisi handuk yang melindungi bagian bawahnya saja, Hyunjin dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Pak? Ko bisa masuk rumah saya?!"

Iya itu Pak Chan.

"Oh iya, tadi rumahmu gak dikunci. Saya panggil kata kamu masuk aja, taunya kamu nginggo. Jadi saya di depan nunggu kamu bangun. "

Hyunjin terkejut mendengarnya, bisa bisanya ia lupa mengunci pintu. Bagaimana kalo yang masuk bukan Chan? Bagaimana kalo maling? Belum lagi ia tidak memakai atasan. Tunggu,, ia tidak pakai atasan?!

"Hei, Hyunjin? Kamu gak apa-apa? Ada yang sakit?"

Hyunjin terlonjak saat Chan sudah di hadapannya, tangannya sudah bertengger manis mengecek dahinya.

"Gak panas ko. Sakit perutnya? Kram? Ayo duduk dulu sini, kalo masih sakit-"

"Engh engga-engga. Saya gak apa-apa. Saya mau pake baju dulu."

Seakan baru tersadar, Chan langsung melongo. Barusan di depannya Hyunjin bertelanjang dada. Ia telah melihat perut bulat itu! Ia baru sadar, Hyunjin yang tinggi tetapi dengan perut bulat itu sangat menggemaskan!

Bodoh Chan bodoh, padahal kamu tadi sudah mendekati Hyunjin saat ia tidur. Bahkan kamu mengelap tubuhnya.

---









Betul, Chan sudah mengetahui soal asi yang membludak itu. Ia senantiasa mengelap tubuh Hyunjin selama ia di situ dan saat Hyunjin tertidur. Meski begitu ia juga sekuat tenaga menahan diri untuk tidak berfikiran macam-macam dengan pemandangan di depannya itu.

Kembali lagi dengan perut yang baru dilihatnya secara langsung. Ia kepikiran, sudah sebesar apa anaknya di dalam sana. Apakah tangannya sudah bisa seandainya ia mau menggendong?

Saat sedang asik membayangkan makhluk yang belum lahir itu, Chan kembali terkejut sebab punggungnya ditepuk dari belakang.

"Tadi rumah aman kan? Saya ketiduran gak sempet nge cek pintu udah dikunci apa belum. Ngantuk banget." Ujar Hyunjin yang sangat terlihat kecanggungannya, sebab ia nyengir tidak jelas sambil garuk-garuk lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secretary Hwang [Chanjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang