Hari ini hari yang di nanti' seluruh keluarga. akan di satukan nya dua keluarga melalui pernikahan yang akan di sah kan
" berdoa jangn pernah lupa nak, meminta supaya kamu di beri kelancaran hari ini " umi menepuk bahu anak nya itu, dia senang karna anak nya kini sudah akan menjadi seorang suami
keluarga pak kyai sudah sampai di ke diaman rumah Izza mereka di sambut dengan hangat oleh seluruh keluarga Izza terkecuali gadis itu yang sama sekali tidak di perbolehkan untuk keluar dari kamar nya
" Ciee udh gak sabar ya zaa ngeliat Gus Haidar " Mira berucap menggoda sepupu nya itu, yang di goda hanya bisa mendengus mendengar godaan itu
" Apasih kmu mba " Mira terus tertawa melihat adik sepupu nya itu
Gus Haidar dan keluarga sekarang sudah masuk ke dalam, bacaan lantunan ayat suci yang akan di bacakan oleh Gus Haidar sendiri pun sebentar lagi akan terdengar
Gus Haidar membacakan Surat Ar Rahman dan semua para tamu undangan serta keluarga mendengarkan, Izza yang di kamar pun tak bisa menahan air mata nya saat mendengar calon suami nya itu, begitupun semua tamu undangan yang hanyut dalam bacaan nya
sudah saat nya ijab qobul di mulai
Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq.
Gus Haidar mengucapkan nya dengan tegassaya terima nikahnya dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah
" Bagaimana para saksi sah ? "
" sah " semua menjawab
umi tersenyum melihat putra nya itu, semua orang sekarang berdoa untuk
Mira nampak membantu Izza untuk menemui suami nya, semua orang pun penasaran dengan sosok pengantin wanita yang menggunakan cadar, Gus Haidar di tempat nya merasakan panas dingin luar biasa melihat istri nya itu
saat Izza sudah berada di samping suami nya itu, dia di minta untuk menandatangani setelah selesai Gus Haidar dan Izza berdiri
Gus Haidar tampak gemetar memegang ubun-ubun istri nya dan membacakan doa lalu dia mencium kening istri nya lembut, Izza menutup mata nya merasakan ciuman dari suami nya itu
Izza membuka mata nya dan menatap mata indah milik suami nya itu " ayu nak cium tangan suami kamu " mendengar perkataan ibu nya itu izza menundukkan kepala nya
Gus Haidar dengan gemetar mengulurkan tangan nya dan Izza pun menyalami tangan suami nya lembut, Gus Haidar tersentak merasakan bibir istri nya yang terhalang oleng cadar itu mencium tangan nya. Setelah itu acara di lanjutkan dengan susunan' acara berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dia Dan Gus Ku
Short Storyaku lebih menghargai sebuah kejujuran yang akhirnya menyakitkan di banding dengan kebohongan yang nanti nya juga akan lebih menyakitkan