Ketiga

1.2K 232 4
                                    

Kata sebagian orang ketika kita menyukai seseorang lebih baik di perjuangkan, di dekati sampai orang itu nyaman. Nyatanya di sekitar Yoshinori banyak yang melakukan hal itu dan malah membuat yang di dekatinya itu tak nyaman.

Maka dari itu sedari dulu Yoshinori enggan untuk mendekati Karina, jika sudah di kehendaki oleh Tuhan Yoshinori dan Karina saling mengenal dan bahkan berpacaran hal itu akan terjadi.

Di samping itu Yoshinori selalu menyelipkan nama Karina di setiap doa nya, dan bagi Yoshinori ini adalah jawaban dari doa nya. Cowok kanemoto itu bisa berdekatan bahkan saling mengobrol dengan Karina.

"Yos kalo emang bener Karina sama Jeno pacaran, lo mau gimana?" Tanya Junkyu dengan mulut penuh apple pie.

Yoshinori menghela nafas beratnya dengan punggung menyender pada badan kursi. "Ga gimana-gimana, kalo mereka udah pacaran gue bisa apa Kyu?"

"Ya jangan begitu lah bang, selagi janur kuning belum melengkung mah ya pepet aja." Tahu-tahu Haruto--adik sepupunya-- menyahut  disela-sela main game.

"Bener kata Ruto, kalo bisa tikung aja deh bang, dijamin---

"Berantem deh lo sama si Jeno Jeno itu." Sela Haruto ketika temannya--Jeongwoo-- menimpali.

Jeongwoo langsung menendang Haruto sangat pelan. "Ya elu kebiasaan Tono demen bener sela-sela omongan gue."

"Gitu aja marah, cupu."

"Cupu mah ya lo lah, deketin Onyo aja ga bisa." Ejek Jeongwoo.

Onyo yang di maksud adalah Jang Wonyoung, teman sekelas mereka yang di juluki princess sekolah. Bukan apa-apa, Haruto yang mengakui dirinya tampan pun masih suka minder kalau sampingan sama Jang Wonyoung.

"Et bocil dua berisik amat ya, gue lagi push rank anjir." Omel Jihoon yang fokusnya seketika buyar akibat perdebatan kecil dua orang itu.

Yoshinori mengambil jaket kulit hitam miliknya yang tergantung di bagian dinding, lalu menepuk bahu Junkyu yang berada paling dekat dengannya. "Gue balik. Duluan semuanya."

"Yah bang, cepet amat si. Masih kangen." Kata  Jeongwoo berpura-pura sedih.

"Sok manis bangke." Timpal Haruto.

Yoshinori menghiraukan dua cecunguk itu dan melanjutkan jalannya menuju sang motor tercinta. Lalu meninggalkan tempat yang di sebut basecamp itu.

Belum jauh dari tempat awal Yoshinori memelankan laju motor sembari memicingkan matanya, melihat dengan tajam perempuan di depannya. Dirasa benar, cowok itu kembali melajukan motornya dan berhenti di samping orang itu.

"Hello Kar."

Hello; YorinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang