Keenam belas

558 98 2
                                    

Sehabis menghangatkan dengan secangkir wedang jahe, sepasang kekasih itu terus menyusuri jalan yang setengah basah dengan tungkai kakinya. Berjalan sesuai kata hati. Cuaca dingin yang tampak di hangatkan dengan tautan tangan.

"Kayanya ini pertama kali kita jalan malam ga si Yos?" Tanya Karina menoleh pada Yoshinori.

Raut wajah Yoshinori tampak memikir. "Kayanya engga deh?"

"Maksudku pake kaki, bukan pakai motor atau mobil. Aduh oon banget." Kata Karina berdecak.

Yang dikatain hanya tertawa lalu mengusalkan wajahnya ada rambut Karina. "Maaf. Mau makan apa lagi?"

Karina menghentikan langkahnya. "Kamu ini ngajak aku makan jam segini mau bikin aku gendut ya? Terus ninggalin aku. Terserah deh." Lalu memutar arah meninggalkan Yoshinori dengan wajah cemberut.

Kening cowok itu mengerut, ada apa dengan Karina nya?. Lalu melihat tanggal pada ponsel kesayangan.

"Oala pantes naik turun gitu." Katanya lalu terkekeh dan mengejar langkah Karina yang lumayan jauh.

"Sayang maaf. Kamu mau apa hm?" Katanya memeluk Karina dari samping.

Karina melirik menggunakan netra nya tanpa menoleh. "Mau pulang aja." Katanya dengan nada pelan.

"Karin marah ya sama aku?"

Kepala Karina menggeleng. "Engga. Tapi aku ngantuk banget, besok kuliah pagi juga. Pulang ya?"

"Iya. Kita ke restauran dulu ya, mobil ku ada disana."

Lalu keduanya langkah berbarengan dengan tangan Karina menggandeng lengan Yoshinori, sembari menempelkan kepalanya pada bahu sang kekasih yang begitu nyaman. Karina menyukai bahu lebar Yoshinori.

Bahkan dalam perjalan Karina masih terus menggandeng lengan sang kekasih. Tanpa protes Yoshinori membiarkan Karina.

"Jangan tinggalin aku ya Yos?"

Karina, hanya takut kehilangan seseorang yang sudah menjadi bagian hidupnya. Takut sekali.

Bibir Yoshinori mengecup kening Karina, dengan tersenyum berkata. "Aku ga janji, tapi akan ku usahakan ya?"

Kepala Karina mengangguk. Sungguh Karina sudah begitu dalam pada diri cowok disampingnya, akan seperti apa Karina kehilangan sosok nya. Tak bisa dibayangkan.

"Mau pulangnya ke apart kamu."

"Ga boleh."

Lalu Karina menghempaskan tangan Yoshinori. "Kenapa gitu? Ada cewek lain ya makanya aku ga boleh nginep di apart?"

"Belum bilang papa?"

Lalu dengan cepat Karina mengambil ponsel dan mengetik sesuatu, setelah dirasa sudah cewek itu menghadapkan layar ponselnya pada Yoshinori. "Udah, katanya boleh tuh asal kamu ga macem-macem sama aku."

"Yaudah boleh."

Wajah Karina merenggut. "Ko jawabnya gitu ya...kamu ga suka ya aku nginep, padahal dulu kamu kayanya seneng-seneng aja deh." Bibirnya dimajukan, membuat Yoshinori gemas.

"Aku seneng. Nanti bobo nya aku puk puk deh."

Dengan tersenyum lebar Karina mengangguk. "Oke!!" Serunya.

Hello; YorinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang