Kesembilan

926 173 2
                                    

Yoshinori menatap Karina dengan senyum merekah di dua belah bibirnya, melihat Karina begitu lahap. Kedua manusia yang sedang di mabuk asmara itu melimpir sebelum pulang ke sebuah kedai pecel lele, mengisi perut yang sudah meronta minta di isi.

Melihat bagaimana Karina makan saja membuat cowok Jepang itu tiba-tiba kenyang.

"Makan Yoshi, jangan liatin aku terus." Cerca Karina di sela kunyahannya sembari menatap sang kekasih sinis.

"Aku kenyang liat kamu makan lahap."

Omong-omong sejak tadi pagi, mereka berdua  sepakat untuk aku-kamu.

"Ga usah kaya gitu. Makan atau kamu aku tinggal."

Dengan gesit Yoshinori langsung melahap sesuap nasi beserta lele yang sudah Karina pisahkan dari tulangnya. Tipe-tipe takut pacar.

"Kamu mau mampir kemana lagi?"

"Ga mau kemana-mana lagi, mau mampir ke rumah ga?"

Hati Yoshinori seketika langsung memompa dengan cepat, takut-takut ada orang tua dari gadisnya itu. "Ada orang tua kamu?"

Kepala Karina menggeleng. "Ga ada. Papa masih di luar kota ga tau sampe kapan."

Selagi menunggu Yoshinori menghabiskan makanannya Karina membuka ponselnya, menekan aplikasi Instagram, melihat story yang di buat temannya.

Sampai ketukan pada ponselnya berhenti di salah satu story. Hwang Yeji, postingan story dua puluh jam yang lalu, artinya kemarin malam. Dan mata Karina semakin memicing untuk melihat orang yang berada di dalam sana.

Karina tersenyum getir, dia yakin itu Yoshinori--pacarnya. Yeji dan Yoshinori jalan saat mereka baru pacaran beberapa jam, dimana malam itu Karina dengan semangat menceritakan perihal Yoshinori kepada Giselle, yang mana kekasihnya itu jalan dengan cewek lain.

"Aku udah selesai, ayo."

"Iya. Aku mau tidur aja deh, kamu nanti langsung pulang, ga pa-pa kan?"

Yoshinori menyeritkan keningnya, ada yang tidak beres. "Kamu kenapa?"

Yang di tanya menggeleng. "Ga pa-pa. Ayo."

Setelah itu Karina meninggalkan Yoshinori yang sedang bayar.

...

Giselle mengelus punggung gemetar Karina yang menangis, sehabis meninggalkan Yoshinori, cewek itu langsung pergi ke kediaman Giselle.

Ini baru sekian hari dirinya berpacaran dengan Yoshinori, tapi semesta seperti tak suka akan hal itu. Dan yang paling cewek Yoo itu heran, mengapa selalu Yeji.

Ponsel Karina terus berdering sejak tadi, tapi hal itu enggan membuat Karina menyelesaikan tangis sendunya. Bahkan diam-diam sang teman mengirim pesan kepada Jihoon, ada apa dengan mereka berdua.

"Ga pa-pa. Nangis dulu biar puas, setelah itu lo bisa cerita sama gue."

Karina mengangguk sebagai jawaban.

Hati Giselle seperti merasa bersalah, karena dirinya tahu pasti Karina menangis karena Yoshinori. Dia yang paling setuju mereka jadian, tapi kalo memang akhirnya malah membuat Karina sedih, Giselle tak akan pernah mau membuat Karina dan Yoshinori berpacaran.


Hello; YorinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang