Chapter 16

408 35 0
                                    

Rendy narik tangan Fania ke tempat dimana Papanya duduk. Fania gemeteran. Dia bener-bener gak tau harus ngapain di depan Papanya Rendy.

Fania berhenti tepat di depan Papanya Rendy. "Pa, ini Fania."

Papanya Rendy noleh, gak masang senyum sekalipun. Fania berusaha jadi friendly.

"Halo, selamat sore, Om. Aku Fania." Fania senyum di akhir omongannya, dia salim ke Papanya Rendy.

Papanya Rendy natap Fania kaget. Tatapannya bikin Fania bingung.

"Fania ini siapa, Ren?" Papanya Rendy masang muka jutek. Fania cuma bisa matung disitu. Dia gemeteran.

"Fania itu..."

Rendy noleh ke Fania sebentar terus senyum ke Papanya. "Pacar aku, Pa."

Seketika, Fania langsung pengen loncat sampe langit ke-7. Rendy bilang kalo Fania itu pacarnya di depan bokap. Dia bingung.

Papanya Rendy senyum tipis. "Fania Athena ya?"

Dia makin bingung lagi. Gimana Papanya Rendy bisa tau nama panjangnya?

"Papa Fania itu temen seperjuangan om dulu. Dari SD sampe kerja, kita selalu bareng. Fania dulu sering banget main sama Rendy. Tapi, karena suatu hal, kita malah ngejauh. Kita kayak gak kenal satu sama lain."

Papanya Rendy senyum. "Om tau, Fania bingung & gak tau kejadiannya. Karena, Fania baru 3 tahun saat itu." Lanjut Papanya Rendy.

Fania berusaha nutupin rasa kagetnya dengan senyum tipis. "Ren, jaga Fania baik-baik ya. Dia anak sahabat Papa."

Papanya Rendy senyum terus pergi ke mobilnya yang di parkir.

"Ren, your papa is so weird..." Fania ngomong & dibales kekehan sama Rendy.

"Btw, lo gila banget, Ren. Sekarang, bokap lo tau kalo kita pacaran!" Fania lanjut ngomong.

"Ya... Gak apa-apa, kali! Ini emang rencana kita kan?"

"Tapi, gue gak siap. Gak siap jadi pacar 'boongan' lo."

Rendy senyum, ngebuat Fania ikutan senyum balik. "Gue yakinin lo. Ini cuma cinta canda-candaan."

*

Fania bangun keesokan harinya. Dia liat jam di kamarnya yang nunjukkin jam setengah 5 pagi.

Fania cuci muka & gosok giginya. Dia ngecek beberapa notification di handphone. Beberapa notif, ada dari Rendy.

Rendy: rencana kita mulai hari ini, semoga berhasil!

Itu salah satu dari 23 messages yang Rendy kirim. Dia ngeliat profile Rendy yang udah masang nama dia sebagai status.

Gak pake basa-basi, Fania langsung ngubah statusnya jadi 'rendy'. Beberapa social media yang lainpun, ia juga ganti statusnya menjadi nama Rendy.

Belum beberapa menit, hampir semua akun social medianya penuh notif. Nanyain gimana bisa jadian sama Rendy.

Fania ngehirauin itu semua dan langsung siap-siap pergi ke sekolah. Pagi ini, dia di jemput sama Rendy.

"Pokoknya, act kayak kita beneran pacaran ya. Jangan ngomong macem-macem." Denger omongan Rendy, Fania ngangguk.

Mereka masuk ke dalem gedung sekolah sambil pegangan tangan. Ngebuat beberapa siswi sekolah mereka natap Fania sinis.

Fania nyubit lengan Rendy pelan. "Gara-gara lo sih, gue di tatap sinis kayak gini."

Rendy ngehirauin Fania, pandangannya fokus ke satu orang.

Manda.

Fania sadar kalo Rendy lagi ngeliatin Manda. Makin lama, itu si cabe ngedeketin Fania sama Rendy.

"Rendy? Fania? Jadian?" Manda nanya sambil ngelontarin senyum 'khas'-nya.

Fania ngegenggam tangan Rendy erat sebagai kode kalo mereka harus cepet pergi ngejauhin Manda.

"Eh, iya." Fania jawab.

Manda senyun lagi. Bikin Fania jijik. "Congratulation ya! Langgeng."

Manda jalan sambil ngelenggang ke kelasnya. Fania langsung narik Rendy pergi.

*

hi! maaf kalo ada salah nulis yaah. btw, yang di mulmed itu manda. hehe semoga suka :-)

cinta canda-candaan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang