Chapter 21

415 27 2
                                    

*

Hari ini berjalan biasa di sekolah.

Fania sama Khansa jalan bareng mau keluar sekolah. Dari jauh, mereka ngeliat Rendy sama Rizqy & Satria lagi duduk.

Dan kebetulan juga, tempat duduknya si Rendy gak jauh dari tempatnya Manda & the geng.

Pas Satria sama Rizqy lagi sibuk ngobrol, Rendy keliatannya lagi ngeliatin Manda.

Rendy juga keliatannya lagi kayak berinteraksi gitu sama Manda, ketauan dari bahasa tubuh dia.

"Lah? Rendy ngapain, Fan?"

"Gak tau, liatin aja coba."

Makin lama, Rendy malah keliatan makin asik ngobrol sama Manda. Khansa langsung nyolek-nyolek Fania.

"Lo sama sekali gak ngelakuin sesuatu gitu?"

Fania ketawa. "Ngelakuin apa? Ngemarahin Rendy karena deket sama mantannya?"

"Um... Ya?"

Fania ketawa, lagi. "Gak lah! Gue siapanya Rendy ngelarang dia temenan..."

"Liat, Fan! Dia lagi asik 'berinteraksi' sama Manda a k a mantannya!"

"Udah lah, Khan. Pulang aja, yuk."

Khansa ngangguk denger omongannya Fania.

Mereka ngehampirin Rendy & temen-temennya. Rendy ngeliat Fania dateng, senyumnya langsung pudar. Pas Khansa lagi chit-chat sama Satria, Rendy ngajak Fania pulang.

"Pulang sama gue, kan?"

"Hari ini gak pulang bareng deh, Ren. Gue mau nemenin Khansa pulang dulu."

Rendy bingung. "Lah? Khansa kan sama Satria?"

"Udah lah. Pokoknya, gue mau pulang sama Khansa. Hati-hati di jalan ya! See you tomorrow."

Rendy ngangguk kecil sambil senyum. Rendy agak aneh ngeliat tingkah Fania yang jadi kalem & tiba-tiba nolak ajakannya pulang.

Fania langsung narik tangan Khansa pergi. Mereka naik ke dalem angkutan umum, terus jalan pulang.

Sepanjang perjalanan, Fania gak buka mulut. Khansa mulai heran. "Fan?"

"E-eh... Iya?"

"Lo kenapa?"

Fania bingung. "Gue gak kenapa-kenapa kok."

"Tumben kalem? Biasanya juga lo petakilan?"

Fania ketawa kecil. "Lagi gak mood aja."

Fania turun di jalan raya deket rumahnya. Dia ngelambai ke Khansa sebelum pergi.

Fania masih bingung. Apa sih yang dibicarain Rendy sama Manda sampe Rendy ngepudarin senyumannya pas Fania dateng?

Pertanyaan itu selalu aja muncul diotaknya. Fania emang gak berhak ngatur-ngatur pertemanannya Rendy, tapi dia agak cemburu & kesel juga.

Fania bingung ngeliat Rendy akrab sama Manda. Biasanya juga kan, main ngata-ngatain.

Fania ngebuka pagernya. Dia masuk & salim ke Mamanya yang lagi sibuk ngerjain kerjaan di laptop.

Fania ganti bajunya, makan siang, terus pergi tidur. Fania emang ngerasa agak capek, capeknya ditambah lagi ngeliat yang tadi.

Sekitar jam 5 sore, Fania bangun. Dia langsung pergi ngecek hpnya. Kagetnya, sama sekali gak ada satupun chat dari Rendy.

Gak biasanya loh Rendy gak ngechat. Walaupun dia sibuk, biasanya dia ngechat Fania walaupun cuma bilang "fan.".

Fania kesel lah. Rendy bukan tipe cowok yang tahan gak chatan sama ceweknya.

Fania langsung ke kamar mandi, abis mandi dia makan bareng sama Mamanya.

Sepanjang makan, Fania diem. Makan cuma beberapa suap. Itu ngebuat Mamanya bingung.

"Fania? Kamu sehat, kan?"

Fania ngangguk. "Iya lah."

"Kok diem aja? Biasanya, kalo menyangkut soal makanan, kamu paling nomor satu deh."

Fania senyum. "Lagi gak mood aja, Ma."

"Oalah. Anak Mama sekarang moody-an ya."

Fania senyum tipis.

Abis makan, Fania langsung ke kamarnya lagi. Dia kerjain tugas sekolahnya.

Sambil ngerjain tugas, Fania chattingan sama Alika. Alika sekarang juga lagi sibuk di Singapore.

Selesai ngerjain tugas, Fania chattingan sama Alika lagi sambil telponan sama Khansa.

Fania: Khansa?
Khansa: Ya?
Fania: Rendy gak chat gue seharian ini. Parah gak sih?!
Khansa: Demi apa lo?
Fania: Beneran.
Khansa: Kok bisa sih?!
Fania: Gak tau!
Khansa: Haduh. Yaudah, lo jangan negative thinking dulu. Positive aja. Mungkin hpnya mati? Atau kuotanya abis? Kita gak tau, Fan.
Fania: Iya sih. Tapi, ya, at least dia chat gue lah.
Khansa: Sooner or later, dia pasti ngechat lo kok. Udah dulu deh ya, gue pengen poop dulu. Udah kebelet dari tadi.
Fania: Tumben lo lagi kebelet bisa jadi bijak?
Khansa: Iya nih. Eh, kata-kata gue yang tadi lo quote-in ya!
Fania: Ye, kampret. Sana poop. Baunya sampe sini nih.
Khansa: Emang gue udah poop?

Fania ketawa abis itu tutup telpon. Dia balik chattingan lagi sama Alika.

Mereka ngomongin soal sekolah, kerjaan masa depan, cowok, dan lain-lain.

Pokoknya, topik pembicaraan Alika sama Fania tuh udah jauh. Soal masa depan, misalnya.

Tiba-tiba, pas Fania lagi asik chattingan, ada notification muncul di hpnya.

Bayu Pranata: fania?

Lah? Bayu ngapain?

Bayu Pranata: mau jalan sama gue gak?

*

wayolo bayu mau ngapain?

HA vommentsnya ditunggu ya :3 maaf banget buat late update & typo di chap21 he

cinta canda-candaan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang