06

33 15 0
                                    


"Hmmm yaudah deh gue juga dah ngantuk"ucap Jean yang menyetujui tawaran Rakel ia lalu menjatuhkan diri di atas sofa Rakel.

"Lagian bapak nyuruh gue pulang lama kan? Ntar belum selesai lagi pas gue pulang"

"Udah sana ke kamar lu"usir Jean yang mendorong Rakel menjauh dari sofa karena ia ingin tidur di sofa itu.

"Gua mau nonton tv"

Jean harus menahan kekesalannya karena ia sadar bahwa dia berada dalam rumah orang jadi Jean mencoba memanfaatkan tempat yang ada, di sofa yang tidak terlalu panjang Jean tidur dengan melipat kakinya.

Suasana menjadi sunyi hanya ada suara tv yang masih terdengar. Jean sudah tertidur sedangkan Rakel masih menonton tv.

Melihat Jean yang mengusap ngusap badan nya, Rakel langsung paham ia beranjak dari duduknya untuk mengambil selimut.

Setelah memberi selimut, Rakel malah duduk di lantai memperhatikan Jean yang tertidur lelap.

"Lucu juga ya"Rakel tertawa kecil sembari memainkan rambut Jean.

Pandangan Rakel kini teralihkan pada bibir. Entah apa yang terjadi dengan Rakel pada malam ini tanpa ia sadari dirinya mulai mengelus bibir Jean, semakin lama jarinya kini masuk ke dalam mulut Jean dan memainkannya di dalam.

Rakel menelan ludahnya dengan susah payah. Wajahnya tampak mulai keringatan, detak jantungnya kini berdegup kencang, dengan mata sayunya Rakel mendekat pada leher Jean yang teramat jelas karena baju tidur yang tidak di kancing 2.

Rakel dengan perasaan yang deg deg kan mendekat lalu mengecup bibir Jean pelan beberapa kali, Rakel lalu kembali melihat wajah Jean memastikan Jean tidak terbangun, melihat Jean yang tertidur pulas membuat Rakel kembali menelan ludahnya ia lalu kembali mendekat ke bibir Jean kali ini tak hanya mengecup ia sekarang berani menjilat bibir Jean, bukan jilatan yang biasa, jilatan Rakel semakin brutal hingga membuat mulut Jean yang awalnya tertutup menjadi terbuka.

Melihat mulut Jean yang terbuka membuat Rakel melihat kearah celananya, sambil mengelus gundukan yang ada di celananya, Rakel lalu kembali mendekat ke bibir Jean bahkan kini ia melumat dan menyedot lidah Jean hingga mulut Jean kini basah dipenuhi air liur keduanya. Gairah Rakel semakin tak tertahan ketika melihat leher Jean yang terekspos, tentu saja disaat seperti ini seseorang tak dapat berpikir jernih, tak cukup dengan bibir, Rakel kini mulai menggigit dan menghisap leher jean pelan.

"Emhh..."Jean yang merasa tidurnya terganggu kini mengubah posisi tidurnya membelakangi Rakel.

"Gua ngapain?!"batin Rakel yang tersadar sembari menutup mulutnya kemudian ia terduduk dengan memegang lututnya. Setelah menenangkan diri Rakel lalu berdiri dan beranjak pergi ke kamar mandi dengan cepat.

.....

Keesokan paginya Jean terbangun dari tidur, tangannya sibuk memegang badan yang pegel karena tidur di sofa.

"Jam berapa nih?!"teriak Jean sambil menggaruk kepalanya.

"Udah bangun?"balas Rakel yang sudah sibuk di dapur.

"Ngapain pagi pagi udah di dapur?"tanya Jean yang pergi ke dapur karena mencium aroma yang sangat enak.

"Masak"

"Masak apa?"tanya Jean yang mendekat hingga Rakel dapat melihat jelas gigitan yang ia buat terlihat keunguan alhasil membuat nya panik walau wajahnya tetap cool.

"Na-nasi goreng"balas Rakel

Jean yang mau makan nasi goreng itu pun duduk di kursi tapi ia teringat sesuatu.

"Eh gue harus sekolah anjir! Jam berapa nih!"

"Jam 8"

"Astaga dragon telat ini mah, mana upacara lagi!"panik Jean yang berlari cepat untuk keluar tapi lagi lagi Rakel memegang tangan Jean dari belakang.

Kebebasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang