07

51 15 0
                                    

"First kiss lu?"tanya Rakel yang membuat gerakan seolah olah mengembalikan ciuman itu dengan tangannya.

"Jadi gitu rasa nya? Tapi kenapa harus sama nih orang anjrit!"pikir Jean sembari menatap bibir Rakel.

"Stres lu homok! Gue gak akan maafin lu!!"teriak Jean dengan tangan yang siap memukul.

"Maaf. gua gak tau kalau itu first kiss lu, dan gua juga gak nyangka kalau lu pemuja first kiss kaya cewek cewek"

"Gue gak muja first kiss, tapi kenapa harus lu?! Mulai sekarang jangan deketin Rara orang kaya lu gak pantes buat Rara!"teriak Jean yang hendak keluar dari rumah Rakel tapi...

"Aduh..eh maaf ya!"ucap seorang pria yang bertabrakan dengan Jean saat di pintu.

"Geri? lu ngapain di sini?"tanya Rakel yang berhasil memegang tangan Jean kembali

"Ehehe gue bawa ini nih tadaaa lu kan ulang tahun hari ini sabi lah minum dikit"ucap Geri teman dekat dari Rakel yang membawa beberapa botol minuman beralkohol.

Jean langsung menatap ke arah Rakel matanya seolah berkata 'lu hari ini ulang tahun?!' dan Rakel membalas dengan senyuman.

"Gue mau pulang"ucap Jean dengan menggerakkan tangan agar di lepas.

"Oh iya siapa nih Rak? Murid lu?"

"Murid?"tanya Jean.

"Iya Rakel biasanya kalo gabut jadi guru les privat. Lu muridnya kan? Kalau gitu ayo minum bareng jangan pulang dulu lah"ajak Geri.

"Gue gak minum"balas Jean.

"Jangan Ger, dia masih anak kecil gak boleh minum minum"ucap Rakel dengan nada yang terdengar menantang.

"Yah masa cupu jadi cowok itu harus LAKIK" ucap Geri dengan menggandeng bahu Jean untuk kembali masuk.

Rakel hanya tersenyum melihat Jean yang kesal dan merasa tertantang. Mereka mulai membuka botol pertama, satu dua gelas sudah Jean teguk dengan cepat.

"Pelan pelan aja"ucap Rakel.

"Haha gue lagi Rak!....."ucap Geri yang udah kobam duluan.

Rakel sama sekali tidak memperhatikan temannya itu, ia lebih khawatir ke Jean.

"Udah Je jangan minum lagi! lu belum cukup umur buat minum sebanyak ini!"ucap Rakel dengan menjauhkan botol kedua.

"Gue gak cupu!"Jean kembali meneguk bahkan dari botolnya langsung.

"Udah! Gak usah dengerin si Geri"Rakel menarik paksa botol itu dari genggaman Jean yang mulai lemah.

Tiba tiba lampu padam, di saat Rakel mencari cari senter, Jean yang sudah kobam mulai berkata aneh aneh ia bahkan menempel pada Rakel di kegelapan.

"Hmm...gelap takut!"ucap Jean yang memeluk lengan Rakel erat dengan lutut yang lemah membuatnya terjatuh beberapa kali hal ini membuat Rakel semakin kesulitan mencari senter.

"Je diem dulu gua nyari senter"Rakel terlihat sangat bingung di sisi lain dia sangat frustasi mencari senter di sisi lain pula Jean sangat lah berbeda saat mabuk membuat Rakel menatap Jean terus menerus

"Emh emh...hik"Jean kembali terjatuh ke lantai.

Saat Rakel sudah menemukan senternya, senter itu malah terjatuh karena gerakan Jean yang terbangun dan kembali menempel pada Rakel.

"Emh gak boleh!"ucap Jean dengan bibir yang manyun

Rakel kembali menelan ludah melihat Jean yang sangat berbeda di depan nya. Jean mendorong Rakel ke kasur lantas menduduki perut Rakel.

Kebebasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang