🌠
.
.
.
.
.
.Kyungsoo baekhyun dan luhan mendapatkan liburan selama 1 minggu berkat ketua osis yang menjelaskan semua dengan detail, tentu dengan mudah ia di percayai karna dia anak yang mempunyai sekolah itu.
Chanyeol berjalan dengan paperbeg di tangan kanan dan kirinya, seperti biasa pria itu membawa keperluan sang kekasih ia membawa paperbeg itu dengan penuh senyuman,.
Ceklek
Ia dapat melihat sang kekasih tengah berbaring menutup matanya yang masih memiliki lembab, wanita itu segera membuka mata saat mendengar suara bas yang sangat ia kenal, pria itu menemaninya selama ia sakit, oppanya? Kris tengah keluar kota di perintahkan oleh atasannya sang oppa akan pergi selama 2 minggu, kyungsoo berayukur karna sang kak belum mengetahui perbuatan jahatnya. Kini mereka hanya berdua chanyeol tak mengatakan pada siapapun kalau kyung di rawat nginap juga, ia tak ingin kekasihnya di gangu dia ingin kekasihnya tetap tenang tanpa ganguan
"ahh apa aku terlalu lama? Maaf aku ada urusan di ruang guru tadi, untuk persiapan perlobaan" jelas chanyeol, ia meletakkan paperbeg itu pada meja sofa, pria itu menyiapkan makanan kesukaan sang kekasih dan segera menghampirinya " kau pasti belum makan siang kan?"
Kyungsoo mengaguk dan segera mendudukan dirinya, ia memeluk chanyeol dengan nyaman meletakaan dagunya pada pundak lebar chanyeol
"yeol, apa kau mencintaiku?" tanyanya dengan suara pelan.
Chanyeol terdiam memandang nampan yang berisi makanan kyunsoo, entah mengapa kali ini ia mengingat baekhyun, selama wanita itu di rawat nginap chanyeol tak pernah menjenguknya, jika di tanya mengapa tak menjenguk ia akan menjawab jika ia sangat sibuk dan akan menyusul menjenguknya namun tak kunjung menjenguk, ia merasa bersalah seharusnya ia ada di saat sahabatnya butuh seperti dirinya saat dalam masalah baekhyun akan selalu ada untuknya
"chanyeol, yeol, apa kau mendegarku?" tanyanya yang masih memeluk
Chanyeol tersenyum dan mengeratkan pelukannya ia mengecup kilas pipi sang kekasih dan menatap mata wanitanya" tentu sooya sayang, mau berapa kali aku ucapkan kau adalah wanita kedua yang aku cintai sesudah eommaku" gumamnya dengan menagkup wajah gembul kyung.
Kyung tersenyum memperlihatkan gigi putihnya, ia mengecup kilas bibir sang kekasih" aku juga sangat sangat mencintaimu selamanya, selama lamanya" gumamnya penuh ke seriusan ia kembali memeluk chanyeol dengan sayang
"hemm. Baiklah sekarang nona do ayo buka mulut aku akan suapi, lalu minum obatmu agar kau cepat sembuh" chanyeol melepas pelukannya dan segera menyuapi sang kekasih dengan sangat mesra
.
"sudah kuduga, anak nakal itu akan berbuat seperti itu, untuk apa dia mendekati wanita seperti dia!" wanita paru baya yang memiliki wajah cantik itu kini merasa geram karna perbuatan putra tunggalnya, ia mendapatkan info jika sang putra berbogong ia berkata sibuk padahal ia mengurus seorang wanita culun dan membuat sang putra tak pulang 4 hari lamanya tentu sang ibu curiga, wanita itu lalu mengubah raut wajahnya
"baiklah jika itu yang di inginkan chanyeol, dan wanita itu, cihhh!! Aku akan membuatnya tersadar! Lihat saja nanti dia akan menyesal karna mendekati putra park siwon! Nikmatilah dulu sesudahnya kau akan sadar jika kau tak akan mampu mengapai putraku karna perbedaan yang sangat jauh!!" gumamnya lirih dengan penuh penekanan ia sangat tidak suka wanita seperti yang bersama putranya itu, ia yakin jika wanita miskin dan culun itu hanya menginginkan harta mereka saja, dia juga yakin jika wanita itu memberikan hal yang aneh pada putranya agar putranya mau berdekatan dengannya, yoona sangat tau jika putranya park chanyeol memiliki selera sangat tinggi ia tak mungkin mendekati wanita bentukan seperti kyunsoo, bahkan irene yang sangatlah cantik kala jauh dengan kyunsoo di tolak mentah mentah oleh chanyeol, dan tak mungkin putranya memilih wanita yang memiliki jarak sangat jauh dengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
City of stars
FanfictionHanya dapat mengenangmu, memiliki kenagan yang sangat indah di dalam "kota bintang" kita, namun itu hanyalah mimpi indah yang berlalu, karna kita berakhir terpisah, di sebrang jalan mimpi yang terakhir ku gapai, saling meninggalkan dengan janji yang...