💔
.
.
.
.
.
.
.
.Semuanya telah hancur kini ia hanya duduk diam dengan tangan di borgol, memandang nanar tangannya , air matanya sudah berhenti mengalir ia sungguh tak tertolong lagi percintannya tak ada kepercayaan lagi, tak ada kak maupun siapapun di sisinya dia hanya sendiri kedua sahabatnya pasti sudah di rawat atau bahkan tak bisa di selamatkan lagi, kepalanya berdenyut nyeri saat ia berfikir keras, kepalanya sakit tubuhnya terasa remuk namun kala remuk hatinya saat penderitaan bertubi tubih di hari ini, oppanya yang baru memulai karir dan sangat sibuk jarang mendapatkan perhatian lagi, orang yang ia harapkan di Seoul satu satunya kini mengusirnya pergi menjauhi putranya, dan ternyata putranya itu menuduhnya tidak tidak, apa lagi saat melihat sahabat nya terkapar dengan darah merampas di tubuh mereka membuat nyeri di hatinya kian sakit
Kyungsoo memegang dadanya yang sakit baju pemberian chanyeol yang berwarna biru laut itu sudah robek dan berdarah, gelang pemberiannya berlumuran darah cincin pemberiannya berlumuran darah, semuanya darah,apakah tak ada jedah untuknya bahagia walau hanya 1 hari? Setiap ia merasakan ke bahagiaan selalu ada hambatan dan membuatnya sakit. Selama ia hidup tak merasakan apa yang ia inginkan oppanya hanya melakukan yang semestinya oppanya selalu fokus dalam pekerjaannya untuk kami bertahan hidup, saat ia berharap akan kebahagiaan nya kelak selalu ada sakit yang menghampiri nya, bukan hanya hatinya bahkan fisiknya pun mendapatkan sakit bahkan membekas dan untuk apa ia hidup jika seperti ini apakah ia akan jadi beban lagi, apa lagi sebentar lagi ia akan masuk ke penjara memalukan keluarga saja seharusnya ia mati benar kata wendy, apa yang akan orang tuanya katakan jika anak bungsu nya ini tak berguna dan memalukan seperi ini itu akan sangat menyakitkan untuk mereka, kyungsoo kembali menunduk air matanya kali ini mengalir deras saat mengingat orang tua sungguh anak yang tidak berguna cita citanya untuk membangakan orang tuanya harus terhenti di sini
"Hubungi pak Yoongi, untuk mengusulkan beberapa polisi untuk menyelidiki di tempat kejadian, aku curiga jika bukan hanya ada 4 orang di sana melainkan banyak jejak sepatu yang berukuran besar, sesuai perkataan tuan chanyeol kasusnya akan di selidi dengan cara privasi," Gumam salah satu polisi mudah yang saat ini menatap dalam pada manik mata bulat kyungsoo
"Aku akan menghubunginya dan aku sudah mengusulkan minkyung dan yosi untuk turun tangan dalam kasus ini dengan privasi" Gumam polisi lain yang saat ini menyetir
Polisi yang berbicara itu kini mendekati kyungsoo yang masih menunduk, ia kasian sungguh, dia yakin jika anak berumur 17 tahun ini mempunyai banyak luka dan bukan cuma luka tubuh melainkan batinnya,namun tetap saja anak itu melakukan kesalahan yang fatal walaupun itu demi kebaikan, ia mengusap punggung kyungsoo, ia sudah membulatkan tekatnya untuk menyelamatkan kan harga diri anak ini dengan bukti nyata ia yakin jika anak ini jujur
"Kau baik baik saja?" Gumamnya dengan lirih, ia dapat melihat luka lembab yang baru ia sadari apa lagi darah yang sudah mengering di kepalanya namun masih mengalir sedikit, ia meringis melihatnya sungguh anak ini kuat baginya
Kyungsoo hanya mengangguk dan tersenyum kecil, sungguh polisi mudah itu sakit melihat mata bulat berair itu menyipit tersenyum, dan bibir pucat nya yang lecet tersenyum tulus membuat hatinya tercubit, sunggu kasus ke 12 ini berbeda dari kasus kasus yang ia tangani, untuk pertama kalinya ia melihat tahanan yang tersenyum dan menerima keadaanya.
Ia pernah menangani kasus yang sama dia juga gadis tapi ia berbeda gadis yang pernah ia tangani memberontak dan seperti orang gila tidak menerima untuk di tahan namun kali ini yang ia tangani gadis cantik yang pasrah dan menerima keadaanya dengan tulus sungguh anak yang baik dan patuh, ia seharusnya tidak percaya pada anak itu dia bisa saja bersandiwara namun lubuk hatinya yang paling dalam tidak menyetujui pikirannya hatinya berkata jika anak itu tidak bersalah sungguh ia baru ini merasakan perasaan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
City of stars
FanfictionHanya dapat mengenangmu, memiliki kenagan yang sangat indah di dalam "kota bintang" kita, namun itu hanyalah mimpi indah yang berlalu, karna kita berakhir terpisah, di sebrang jalan mimpi yang terakhir ku gapai, saling meninggalkan dengan janji yang...