5. Fight

72 16 0
                                    

.
.
.
.
.
.

Kyung membuka matanya dengan berat, kepalanya terasa berdenyut sakit, dia merutuki dirinya yang semalaman menagis mengingat kedua orang tuanya tiada saat ia terlahir apakah dirinya memang pembawasial? Saat dia masih di kandungan ia dapat melihat bertapa bahagianya orang tuanya serta oppanya,. Kyung mendudukan dirinya perlahan lahan tubuhnya pun ikut sakit,

Ceklekk..

"kyungjaa? Kau sudah bangun?" bukan kaknya, ia mengenal dan sangat mengenal suara sahabatnya, ia menatap baekhyun berlari ke arahnya serta luhan yang membawa nampan berisi makana

"apa yang menyebabkan mu seperti ini? Kau tau saat aku menelfonmu untuk menayakanmu, oppamu yang mengangkat dia mengatakn jika kau sakit dan kami berdua meminta izin dan segera bergegas kemari," jelas baekhyun sambil memeluk tubuh lemah kyung, untung suhu panasnya turun namun wajahnya masih pucat

Kyung merasa canggung, ia merasa sangat bersalah pada baekhyun ia berselingkuh dengan kekasihnya, sungguh kyung merutuki dirinya yang tak pandai menyembunyikan perasaan sukannya, ia menerima tanpa berfikir dua kali, kyung membalas pelukan baekhyun dengan sayang, chanyeol akan segera lulus, setelahnya kyung bisa memutuskan hubungan terlarang mereka

"kalian melupakanku" luhan menatap malas kyung dan baekhyun yang sedang berpelukan, kyung tersenyum dan menepuk sisi ranjang kecilnya dan luhan ikut memeluk

"ahh ada yang ingin aku sampaikan" seruh luhan, ia menatap baekhyun dan kyung secara bergantian, wajahnya seketika berubah datar mengingatkannya pada seseorang membuatnya tak bersemangat " kita akan berlibur di swiss, sekalian kita laksanakan perkemahan di sana,"

"apa swiss!!, yahh aku sangat ingin ke eropa, bukankah sanhat bagus kita berfoto di sana?" baekhyun melemas, ia dulu sangat bersemngat karna perkemahan namun di tundah saat delapan bulan baru di laksanakan baekhyun pikir mereka akan berkemah di negara kesukaannya namun ia melemas saat mengatakan kata swiss

Kyung melamun saat pendegarannya mengkap kata swiss, ia berfikir jika pekemhannya akan di laksanakan di korea namun mendegar nama negara itu membuatnya mengurungkan niat untuk ikut ia tak akan mampu

"aku dengar para sunbae juga ikut, sekalian mereka melaksanakan perpisahan di sana.. Arrrggg aku tak ingin menemui pria albino itu pria sekeras batu dan sedingin antartika" gumamnya frustasi

Baekhyun menatap kyung yang termenung tak menyentuh makanannya sedikit pun"kyung,. Makan agar kau cepat sembuh jangan di liat saja dong" baekhyun menyeodorkan mangkok berisi bubur ayam pada kyunsoo," kau harus memakannya kami berdua yang buat"

"yahh walau baekhyun hanya membuat 10% dia hanya menaru bubur pada mangkok" ejek luhan

Baekhyun memanyungkan bibirnya "nyee nyee.. Ehh tunggu, kenapa perpisahanya begitu cepat? Mereka juga belum ujian ke lulusan"

"mungkin perpisahan osis, entah yang jelas aku degar sunbae ikut."

"aisss! Jangan bahas itu bahas yang lain aja" baekhyun menyandarkan kepalanya di kepala ranjang sambil menatap luhan " minggu depan sunbae chanyeol, sehun, kai serta tim basket lainnya akan ikut perlombaan antar sekolah, akan seru jika kita ikut menonton serta memberi dukungan,"

"aku tak minat" luhan ikut berbaring di samping kyung dan memeluk pingang sahabatnya itu" lebih baik kita di sekolah, apa faedanya jika kita ikut menambah beban hidup saja"

City of starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang