Winter baru berusia 15 tahun, saat keluarganya memilih untuk tinggal di kota dan pergi dari kampung halaman mereka.
Ayahnya membeli satu unit rumah yang ukuran nya tidak terlalu besar, dan terletak di perumahan kota yang cukup padat.
" hei kak, tunggu!!!" winter kecil meneriaki kakaknya yang terus mengganggu.
Kedua kakak beradik itu saling berkejar kejaran mengelilingi komplek, merasa lelah winter lalu menghentikan langkahnya, sambil menatap punggung kakaknya yang mulai menjauh.
Winter merebahkan tubuh di trotoar sambil mengatur nafas, menatap kedepan ke arah jendela rumah berwarna putih, dimana ada seorang gadis yang terlihat sedang mengeringkan rambutnya.
Gadis itu tampak cantik dengan rambut hitam bergelombang, dagunya yang runcing, dan hidungnya yang lurus membuatnya terlihat sangat cantik, tidak... Ia sangat menawan.
Winter tergagap karna tertangkap basah sedang memperhatikan gadis itu dari kejauhan, mata indahnya menatap lurus kearah bola mata coklat milik winter, ia panik lalu beranjak sambil menutupi wajah dengan lengannya.
Keesokan hari, kakaknya bercerita tentang hari pertama disekolah barunya.
" kamu tahu win.. "
" tidak.." balas winter acuh tak acuh, sambil mengejek kakaknya.
" ck.. Dengarkan aku dulu!! "
Winter menutup mulutnya, menahan tawa "ya ya.. Apa ituu??"
" apa kamu tahu, gadis cantik di komplek sebelah?"
Winter terkejut "yakk!! Apa kamu menyukainya??gadis cantik yang tinggal dirumah no. 1101 kan???"
Giliran kakaknya yang terkejut "kamu mengenal karina?"
" jadi namanya karina" batin winter.
" ia temanku baruku" sahut kakaknya lagi "ia yang menegurku dahulu"
Winter mendengus kesal "apa kamu menyukainya?"
" pftt.. tidak... Eumm-lagipulaa.. Ada murid lain yang menarik perhatianku"
" siapa??" winter terkejut dengan perkataan kakaknya, pada awalnya ia berfikir, sepertinya sangat aneh karna ia telah menyukai gadis yang baru ia lihat sekali, nyatanya ia tidak sendirian, ternyata kakaknya.. Chaewon juga merasakan hal yang sama.
" eum.. Aku tak mengenalnya, sepertinya ia junior, aku tak sempat melihat name tag nya karna yeji dan shuhua sudah menyeret ku menjauh,
Winter tertawa, mengejek kakaknya.
" jangan mengejekku dulu, setidaknya aku tahu kelasnya... Kamu kelas 10.3 kan?" tanya chaewon dan winter mengangguk "kelasnya tepat disamping kelasmu win"
" tunggu.. Apakah gadis yang kamu maksud itu minju?"
Chaewon membulatkan matanya "ya!!! Rambutnya sedikit coklat, dengan lesung di pipinya"
" ya.. Ia itu minju, ia juga teman baruku" winter membusungkan dadanya.
" sepertinya kita akan sering bercerita tentang teman masing masing ya.. " chaewon tersenyum malu malu.
Bruk.. Winter melempar bantal ke wajah kakaknya, dan mereka mulai berkelahi hingga larut malam.
Mereka dekat karna suatu malam saat keluarga karina gadis yang disukai winter itu mengunjungi rumah mereka untuk merayakan natal bersama.
Sejak saat itu, winter dan karina menjadi teman, tak hanya dirumah, disekolah pun mereka juga sangat dekat dan menjaga satu sama lain.
Jika ada murid lain yang mengejeknya karina selalu membantu, jika ia lupa membawa pakaian olahraga, karina selalu meminjamkan miliknya, mereka selalu menghabiskan waktu makan siang bersama-sama tak lupa juga chaewon dan minju yang sama halnya semakin dekat dari hari ke hari.
Awalnya winter berfikir, yang ia rasakan untuk gadis yang lebih tua satu tahu darinya itu adalah rasa suka biasa karna mendapati senior baru.
Namun ternyata rasa itu lebih besar dan ia menyadarinya karna merasa cemburu setelah melihat karina yang selalu menjadi incaran para lelaki disekolah.
" aku tahu aku menyukainya, tetapi apa ia menyukaiku juga??" winter mengomel sambil berjalan mondari mandir di kamar nya.
" Kamu tidak sendirian, apakah kamu pikir hanya karina yang menjadi incaran para lelaki itu? Gadis yang kusukai juga, minju bahkan sering mengeluh padaku karna loker miliknya selalu macet dan susah dibuka karna terdapat banyak surat yang menumpuk didalam" balas chaewon.
" t-tapi berbeda... "
" Coba saja kamu ajak karina menonton bioskop, atau makan malam bersama, jika ia menerimanya tandanya ia juga menyukaimu"
Winter mendongak "apakah maksudmu aku harus mengajaknya berkencan??"
" ya.. Aku sudah melakukan hal yang sama pada minju, dan ia menerimanya, membuatku semakin merasa percaya diri untuk mengungkapkan perasaan ku"
Winter tersenyum, perkataan chaewon sepertinya ada benarnya, dan itu berarti ia harus mencobanya juga.
=====
Chaewon Madaharsa
Minju Wasana
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me
Short Storyshort story "penyakit merusak segalanya, terkecuali cinta" dan apakah itu benar??