cancer

396 70 0
                                    


" tetapi???!!!... "

.
.
.

" tetapi kondisi pasien sangat lemah, jantungnya bahkan sempat berhenti berdetak"

Seluruh keluarga menghela nafas, termasuk karina yang sudah meneteskan air mata bahagianya.

" nona winter, juga harus tinggal di ruang icu 24 jam sekarang, jika ia siuman dengan cepat bisa disimpulkan jika operasi ini sudah pasti berhasil tetapi jika tidak maka ia akan mengalami beberapa masalah "

" Apa itu? Masalah apa yang anda maksud dok?" chaewon bertanya.

" mungkin ia akan mengalami koma lagi, dan yang terburuk adalah ia akan kehilangan semua ingatannya "

Semua anggota keluarga terkejut "tak apa selagi winter ku tidak akan merasa sakit lagi" ibunya berkata, membuat yang lain ikut mengangguk.











Sudah sebulan, winter bahkan tak bangun sejak saat itu, ia koma. Karina tinggal disana siang dan malam, gadis itu tak memperdulikan magangnya, karna winter lebih penting dari itu.

Keluarga winter sudah menyiapkan tempat tidur lain diruang inap itu untuknya, chaewon dan minju sering berkunjung dan memberinya pakaian, ibu dan ayahnya juga sering datang untuk memberinya makan siang dan malam, karna ia sama sekali tidak ingin meninggalkan istrinya.

Saat ini, karina sedang duduk dikursi sambil menggenggam tangan istrinya, untuk melakukan rutinitasnya selama sebulan ini.

" selamat pagi sayang.. " gadis itu tersenyum cerah, walau hatinya selalu merasa sesak melihat istrinya sudah tertidur sebulan penuh.

" ini sudah 30 hari sejak kamu berada disini, apakah kamu tidak bosan??" karina berhenti sejak menunggu balasan, walaupun ia sadar tidak akan mendapatkannya "aku yakin kamu bosan, kamu harus segera bangun karna aku ingin kita menikmati waktu honeymoon kita, kamu semakin terlihat kurus dan pucat kamu harus bangun untuk makan juga, saat kamu bangun nanti aku berjanji akan memasak sesuatu yang enak karna aku sudah berjanji untuk menjadi istri yang baik kan??"

Tak lama suara pintu terbuka, dan munculah dua gadis lainnya, chaewon dan minju sambil membawa bunga di genggamannnya. Hampir setiap hari, chaewon akan mengunjungi mereka sekaligus untuk mengganti bunga.

" bagaimana?? Apakah ada kemajuan" tanya minju.

" dokter bilang aku harus menunggu.. "

Minju tersenyum sambil mengelus pundaknya "pasti ada kabar baiknya kan??"

" dokter mengatakan jika sel otaknya sudah normal, itu berita bagus kan?"

" ku harap kamu segera bangun dik.. " chaewon menyela sambil menatap wajah pucat adiknya.

" semua orang menginginkan itu chae.. " minju memukul lengan tunangannya.

Mereka sudah bertunangan, seminggu setelah pernikahan adiknya, chaewon langsung membawa minju berkencan untuk melamarnya dan jawabannya sudah pasti YA. Chaewon juga mengatakan pada minju, jika pernikahan mereka akan dilaksanakan saat setelah winter bangun nantinya.











Sudah seminggu berlalu dan masih tidak ada perubahan sejak chaewon mengunjungi mereka. Winter masih terbaring di tempat tidur dengan berbagai alat media yang melekat ditubuhnya.

Karina masih disana, memegang tangan dingin istrinya, menunggunya untuk memperlihatkan pergerakan lain setelah 2 hari lalu, saat ia secara tidak sengaja mempermainkan jari winter, dan kemudian jari kelingking gadis itu bergerak dengan sendirinya.

Karina langsung berlari keruang dokter saat itu juga, tapi dokter mengatakan "itu reaksi cahaya, wajar untuk pasien yang mengalami koma, dan sepertinya akan ada kabar gembira, selamat untuk itu nona.. "

Karina menghela nafas lega dan air mata mulai bercucuran "terimakasih winter... Terimakasih telah memberiku harapan"















Seminggu berlalu dan winter sekarang menunjukkan lebih banyak kemajuan, chaewon dan ibu bahkan tinggal disana, menunggu adiknya bangun.

" jadi bagaimana dengan rumah sakit tempat magangmu nak?" ibu winter bertanya sambil mengupas jeruk untuk mereka.

" mereka mengijinkan ku untuk menjaga winter bu, setelah winter bangun nanti aku akan meminta perpanjangan kontrak, dan yang paling penting.. " karina menatap tubuh lemah winter "aku hanya ingin menjaga istriku sekarang"

Ibu winter tersenyum "ibu senang winter memilihmu di sisa masa hidupnya"

" aku lebih senang bu.. " karina menggenggam tangan istrinya "aku bukan siapa siapa, tapi winter dengan senang hati menerima-"

" arghh.. "

Percakapan mereka terputus setelah mendengar erangan pelan winter, ibu segera menekan tombol darurat, dan karina langsung memeluk lengan winter.

" win~ ini aku, istrimu... "

Tak membutuhkan waktu lama, dokter segera mendatangi ruangan dengan dua perawat lain dibelakang nya. Ia menyalakan senternya dan langsung mengarahkannya pada kedua mata winter yang sudah setengah terbuka.

Setelah itu terdengar suara erangan lain dari winter, kedua matanya sudah terbuka sempurna, dan ia langsung menatap gadis disamping, karina.

" beri ia waktu satu atau dua hari untuk beristirahat, tubuhnya pasti membutuhkan penyesuaian" saran dokter pada karina dan ibu winter setelah winter kembali menutup matanya dan tertidur.

" terimakasih dok.. " karina membungkuk.

" bayiku akhirnya bangun... " ucap ibu sambil menggenggam kedua tangan putrinya, karina tersenyum ramah, lalu pergi dari sana, untuk memberikan waktu untuk mereka berdua.

Berjalan disekitar rumah sakit untuk mendapatkan oksigen sekaligus sinar matahari setelah berbulan-bulan hanya tinggal di kamar inap winter.

Walaupun tubuhnya sangat gembira mengetahui winter telah bangun, tapi tetap saja, bagaimana jika komplikasi yang dikatakan dokter benar terjadi? Bagaimana jika winter benar melupakan mereka?

Karina menggelengkan kepalanya, membuang pikiran buruk yang terus menerus muncul di kepala nya.





--

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang