who r u

363 60 2
                                    


" sadarlah winter... "

" semoga ia cepat bangun... "

" terima kasih winter, terima kasih telah memberiku harapan "

" win, ini aku istrimu.. "

Ada cahaya terang yang disorot ke mataku, aku ingin menutupinya tapi tanganku kaku tak bisa digerakkan, dan setelah cahaya itu dimatikan, aku melihat seorang gadis paling cantik yang pernah ku liat.

Tunggu, sadarlah winter apa yang kamu katakan, dan.... Ehh kenapa aku berada disini? Dimana kak chaewon dan ibuku.

Sudah 2 hari, dan aku belum mendapatkan jawaban, siapa gadis cantik yang selalu berada diruangan ini?

Apakah ia seorang perawat? Tetapi mengapa ia tak mengenakan pakaian selayaknya seorang perawat, ohh.. Atau mungkin ia orang suruhan ibu untuk menjagaku saat ia dan chaewon yang bisa menjagaku.






Keesokan harinya, karina bangun sangat pagi bahkan sebelum matahari terbit, ia langsung terkejut saat melihat seseorang yang menatapnya aneh diatas tempat tidur pasiennya.

" kamu siapa?" winter bertanya dengan wajah bingungnya "apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu terus berada di ruangan ku? "

Karina diam mematung, bingung harus menjawab karna ia tak pernah melihat winter seperti ini.

" a-aku... "

Ucapannya terputus setelah pintu terbuka, karina lupa jika ia telah menghubungi beberapa teman mereka jika winter telah sadar, dan mereka semua langsung menyetujui untuk menjenguknya.

" win, kamu sudah bangun????" chaewon menerobos masuk dan yang lainnya mengikuti dari belakang.






Matahari belum terbit, gadis itu masih ada diruanganku, tertidur di sofa dan melipat kedua lengannya, tak lama ia terbangun dan aku terkejut.

" kamu siapa??" aku kembali menanyakan, pertanyaan ku kemarin. Gadis itu tampak bingung, tak lama setelah itu pintu diketuk, dan seorang gadis masuk.

" kak chaeee... " aku langsung membalas pelukan kakak ku.

" win, kamu sudah bangun.... " kak chaewon berteriak, lalu kembali memelukku erat "kami sudah menunggu lama" aku diam mematung, ini baru... Biasanya kak chae hanya akan mendatangiku saat ia membutuhkan sesuatu, dan ini berbeda.

" apa maksudmu?" tanyaku bingung, apa yang ia katakan?

" kamu tak ingat? " tanyanya dan aku menggelengkan kepalaku.

" kamu lupa operasi?" ucap kak chae dan aku terus menggelengkan kepala "dan pernikahanmu?"

Tunggu!! Pernikahan apa?? Sebenarnya apa yang sudah terjadi?? Aku bahkan tak memiliki pacar, atau apakah ibu menjodohkan ku secara diam diam? Ck, aku tak menyukai ini.

" istrimu?? Karina?? "

Apa? Aku punya istri? Hah.. Apa.. Tunggu.. Aku menyukai laki laki dan bukan perempuan!!

" kamu tak mengingatnya?" kak chae menunjuk gadis cantik itu, dan sekali lagi aku menggelengkan kepalaku.

" sialan!!! Ayo panggil dokter sayang" kak chae meneriaki gadis disampingnya dan langsung pergi meninggalkan ku dengan gadis itu.






" apa kamu ingat namamu? "

" tentu saja "

" siapa? "

" winter "

" berapa umurmu? "

" 14 tahun "

" baik... " dokter mencoret-coret kertas di buku khususnya "apa kamu inget kenapa kamu berada disini?"

" tidak "

" lalu apa kamu mengingat mereka" dokter menunjuk chaewon minju giselle dan ningning yang baru saja tiba.

" ya.. Disana ada kak chaewon, dan sisanya... Hmm... Aku tak tahu tiga orang lainnya "

Karina hampir meneteskan air matanya, menahannya setelah melihat kilatan menyedihkan yang diberikan teman temannya.

" berdasarkan jawabanmu, sepertinya kamu hanya mengingat hal hal yang terjadi saat usimu mencapai 14 tahun"

" apa maksudmu?? "

" kamu sudah koma selama sebulan sekarang, kamu telah melupakan lebih dari setengah ingatan mu, tapi kami akan berusaha untuk mengembalikan semuanya dengan bantuan keluarga dan teman temanmu"

Winter tiba-tiba merasa pusing mendengarnya, membuat seluruh orang disana khawatir terkecuali karina yang menahan diri karna sekarang ia bukanlah bagian dari kehidupan winter.

" aku akan memerintahkan beberapa pasien untuk mengurusmu lagi nona winter" dokter itu lalu melirik karina dan chaewon "aku tahu kalian ingin yang terbaik, jadi bantu ia mengembalikan ingatannya ya, jangan terlalu keras, takut akan terjadi pusing yang parah" ia memberi saran, dan diberi anggukan.















remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang