diagnosa

579 80 3
                                    

" nona, saya akan menyesal memberitahu anda, tetapi... Ada tumor yang tumbuh di bagian lobus kiri anda"

Kata kata itu membuat tubuh winter lemas, ia baru berusia 23 tahun, dan sepertinya tidak akan lebih dari itu, ia menderita kanker otak, dan jarang sekali ada pasien yang bertahan hidup karna penyakit ini.

Winter sering merasakan mual dan pusing dibagian kiri kepalanya sejak ia berumur 15 tahun, tepatnya saat ia dan keluarganya baru saja pindah ke kota 8 tahun yang lalu.

Pada awalnya, ia dan chaewon sempat menyembunyikan hal ini tiga bulan lamanya karna takut membuat seluruh keluarga dan kekasih nya khawatir, lagipula winter juga terus mengelak saat chaewon mengajaknya untuk memeriksakan kondisinya. Sampai suatu saat ketika winter tiba-tiba pingsan di kampusnya.

Winter pingsan saat sedang berlatih dikelas musik, ia bahkan harus dirawat dirumah sakit selama seminggu penuh, setengah tubuhnya kaku tak bisa digerakkan, menjalani banyak tes dan hasilnya tetap sama.

Winter menderita kanker otak.

Karina sempat marah pada winter, karna tak pernah memberitahu tentang penyakit ini, tetapi chaewon membantu meyakinkannya bahwa winter pasti akan sembuh, dan menjelaskan mengapa mereka menyembunyikannya.

















Sudah 2 tahun sejak winter didiagnosis terkena kanker.

" ayolah... "

" tidak!!!" winter berteriak, menolak kakaknya.

Winter selalu menolak untuk menjalani operasi ataupun kemoterapi, karna dokter mengatakan 80% ingatan nya pasti akan menghilang jika dilakukan.

" tapi kamu harus melakukannya!!!" chaewon membentak, sambil mengepalkan kedua tangannya, beruntunglah minju ada disana untuk menenangkan kekasih nya.

" tidak!! Lebih baik aku mati, daripada hidup tetapi melupakan nya " winter menunduk "aku tak akan mengambil resiko seperti buruk itu!! Aku tak akan pernah mengambil resiko untuk melupakan Karina!!!"















" ini diaa.... Aaaa... " karina menyodorkan apel yang sudah ia kupas.

" terimakasih "

" ibu menelfon ku tadi malam" balas karina, sambil menyenderkan kepalanya dibahu winter.

" apa yang ibuku katakan?" tanya winter.

" ia menyuruhku untuk terus meyakinkanmu agar melakukan operasi"

Winter menghela nafas beratnya "kamu tahu aku tak akan pernah menyetujuinya, karinaaa"

" aku tahu, tapi kamu harus mencobanya "

" itu pasti tidak akan berhasil" sahut winter, beranjak pergi ke kamar mereka, meninggalkan karina sendirian.

" kenapa kamu tak mencobanya, winter"

" kamu tahu alasannya!! " winter menaikan nada suaranya, sudah tak biasa bagi mereka berdua untuk berdebat tentang hal ini.

" winter, jika kamu takut akam melupakanku, maka lakukanlah, kesehatanmu adalah yang terpenting " ucap karina duduk disamping kekasihnya.

" tidak, keputusan ku sudah bulat, jadi tolong jangan memaksa ku!!"

" jika itu yang kamu mau!!" karina beranjak keluar dari kamar, dan brakk gadis itu membanting pintu.

Winter mengusap wajahnya, membuka handphone miliknya menghubungi seseorang.

" halo, kak chae... "

" oh, hai winter... Apa ada sesuatu yang kamu inginkan??apa sakit dikepalamu kambuh?? Dimana karina?? Aku akan kesana sekarang!!"

remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang