Winter bangun dari tempat tidurnya, ia mencoba meraih sesuatu walau kepalanya masih terasa sangat sakit dan kedua kaki yang lemas, gadis itu tetap berjalan menuju lemari, mengambil handphone miliknya yang diletakkan karina cukup jauh agar ia tidak terkena radiasi.
Segera ia membuka handphone untuk menghubungi seseorang.
" winter, ada apa nak?? Apakah karina tidak bersamamu?? Apakah kamu butuh teman disana??"
" tolong kecilkan suara ibu, itu menyakitkan telingaku"
" baiklah, dan apa yang kamu butuhkan?"
" tolong pesankan dua tiket menuju korea bu, jangan lupa gaun pengantin, tolong siapkan altar dan cincin juga, harus selesai akhir bulan ini, kirimi aku beberapa gambar cincinnya ya, aku akan memilihnya sendiri"
" winter!!! Untuk apa itu??"
" menurut mu bu? "
Winter mendengar ibunya menghela nafas "tidakkah kamu berfikir, jika kamu terlalu muda untuk menikah?"
" aku melakukannya karna aku sudah memikirkan hal ini bu, aku sudah memutuskan untuk melakukan operasi secepatnya"
" winter... "
" sebelum aku kehilangan semua ingatanku, aku ingin menikah dengan seseorang yang ku cintai!!! "
" b-baiklah... Ibu akan menyiapkan semuanya"
" terimakasih bu, aku menyayangimu "
" ibu juga menyayangimu nak.. "
Panggilan telah berakhir, dengan segera winter menghubungi kakaknya, meminta bantuan lain.
" apa yang kamu inginkan?" tanya chaewon telah tiba.
" aku ingin mengajaknya makan malam aku sudah lama tak mengajaknya keluar bersama, aku juga menginginkan seikat bunga... Harus berwarna merahh!!"
Chaewon menatap adiknya sendu, terlihat dari sorot matanya jika ia pasti sangat khawatir "baiklah... "
" minju da aku akan menyiapkan bunganya, bagaimana jika yeji ryujin yujin dan wonyoung yang akan menyiapkan restorannya?" saran chaewon.
" bolehkan aku ikut denganmu kak?"
" ya.. Tentu saja" chaewon lalu membantu adiknya berdiri.
Mereka sudah tiba di toko bunga, minju sedang membantu paman pemilik toko itu menyusun bunga, sedangkan chaewon membantu adiknya untuk berdiri.
" sebenarnya apa yang membuatmu melakukan semua ini?"
" Kondisi ku semakin buruk dan kamu tahu itu kak, dan yang ingin ku rasakan saat ini hanyalah menikah bersama kekasihku" sahut winter sambil tersenyum tipis, diikuti chaewon yang juga tersenyum.
Tak lama minju datang, dengan seikat mawat merah ditangannya "sudah siap, aku sudah membayarnya juga"
" terimakasih, aku akan membayarnya nanti, minju-ahh.. "
" ish.. Tidak udah repot repot, anggap saja ini untuk hadiah ulang tahunmu"
" ulang tahun ku masih esok hari min"
" tidak apa apa,, ini hadiah pertamamu kan?"
" hmm.. " winter memajukan bibirnya "aku menerima ini sebagai hadiah pernikahan, untuk hadiah ulang tahun.. Aku akan menerima yang lain"
Chaewon dan minju tertawa bersama sama "ya.. Kami akan memberikan hadiah yang lain untuk esok hari" ucap chaewon sambil merangkul pinggang minju.
" jangan bermesra mesraan didepanku!!" winter mengomel.
Chaewon memasang wajah ejeknya, ia justru mencium minju tepat didepan adiknya.
" ishh!!!" minju memukul bahu kekasih nya "tidak enak jika dilihat banyak orang!!" gadis itu mengomel sambil menyembunyikan wajahnya dibahu chaewon.
happiest birthday to our ace and the loveliest, minjeongie!!! 💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me
Short Storyshort story "penyakit merusak segalanya, terkecuali cinta" dan apakah itu benar??