dinner

330 65 0
                                    

Setelah membeli bunga dan beberapa hadiah lainnya, winter meminta kakaknya untuk mengantar nya kembali ke apartemen untuk bersiap siap.

Winter tersenyum setelah melihat sebuah kotak kecil, ia pikir itu hadiah ternyata itu adalah cincin yang ia pesan lewat ibunya, didalam kotak itu ada sebuah beludru merah dengan selembar surat.

Matahari akan tenggelam sebentar lagi, setelah siap, winter langsung menghubungi supir pribadinya untuk mengantarnya ke rumah sakit, tempat karina magang.

Winter sudah siap menunggu kekasihnya di cafetaria, sambil menggenggam buket bunga yang ia beli sebelumnya.

" permisi, apakah perawat karina ada disini?" ia bertanya pada perawat lain yang tidak sengaja melewati nya.

" ohh.. Sebentar lagi shiftnya akan selesai, apakah kamu kekasihnya?" dan winter mengangguk "tunggulah sebentar"

" terimakasih nona.. " winter lalu melirik nametag nya "perawat isa" ucapnya dan perawat itu tersipu dan pergi dari sana.

" winter.. "

Winter memutar tubuhnya "karina.. " gadis itu berteriak dan memeluk kekasihnya "untukmu" ucapnya menyerahkan bunga itu.

" terimakasih sayang.. " karina mencium pipinya.

" untuk apa kamu kesini?" tanya karina, winter tak menjawabnya ia justru menarik gadis yang lebih tua itu menuju mobilnya.

" aku belum pernah mengajakmu makan malam setelah aku terkena penyakit ini, berhubung pusing dikepalaku tak separah biasanya, kupikir akan bagus jika mengajakmu berkencan malam ini"

" kenapa kamu tidak memberitahu, ish.. " karna merengek "seharusnya aku harus bersiap siap terlebih dahulu"

" tidak perlu bersiap siap, kamu sudah sangat cantik walau tampak..... eum, seperti orang yang tidak mandi" ejek winter.

" yak!! Tetapi tetap saja!! "

" Nikmati saja perjalanannya dr. Karina "

" tapi aku belum menjadi dokter!!" karina merengek.

" tapi kamu akan segera menjadi dokter ku kan"

" itu rahasia " giliran karina yang mengusilinya.















Mereka sudah tiba di lokasi yang winter ceritakan, tempat itu adalah sebuah taman yang dihiasi dengan lampu lampu terang dengan alunan musik yang membuat suasana semakin menyenangkan.

" ini indah.. "

" tentu saja, kak chae yang membantuku"

" kamu sangat beruntung memilikinya"

" kadang.. " ucap winter, menyeret karina ke meja yang sudah disiapkan "ia memang saudari yang baik, aku tak bisa hidup tanpanya.... juga tanpamu" winter lalu menyerahkan boneka berbentuk kucing yang sempat ia beli sebelum menjemput karina "ini untukmu... aku tahu kamu menyukai kucing kan.. bukan tanpa alasan aku memberikannya, agar kamu bisa memeluknya saat aku pergi"

" apa yang kamu katakan, jangan berkata seperti itu.. " sahut karina sedih.

Winter merasa bersalah mendengar jawabannya "n-ngomong ngomong, makan malam akan segera disajikan" ucapnya dengan cepat mengganti topik.

Tak lama beberapa pelayanan mulai mendatangi mereka, mengantarkan pesanan.

" bagaimana pasta nya?"

" ini enak, aku menyukainya " karina tersenyum.

" lalu, bagaimana dengan magang mu? "

" tidak ada yang istimewa, masih melelahkan seperti biasanya " jawab karina.

remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang