Pendahuluan: Hujan

6 2 0
                                    

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Puisi nan indah karya maestro Indonesia Sapardi Djoko Damono.

Mengingatkan ku akan aroma tanah yang dibasahi oleh hujan.
Mengingatkan tentang rintiknya bagai melodi lagu yang indah disenandungkan
Mengingatkan suasana yang menyejukkan serta member8 kesan ketenangan.

Lalu tersirat tanya di benakku. Apakah ada orang yang tidak menyukai hujan? Rasaku tidak ada, jawabku untuk tanyaku.

Lalu sekeping ingatan akan beberapa orang yang menggerutu saat hujan tiba, katanya kegiatannya yang penting jadi tertunda.

Padahal:
Allohumma shoyyiban nafi'an
Artinya.
"Ya Allah, (Jadikan hujan ini) hujan yang bermanfaat." (HR. Bukhari).

Hujan bukan bencana namun berkah.

Ini kisah ku bersamamu dan hujan
.
.
.
.
.
.
.
.
.

DIKARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang