kisah yang bermula dari Hujan dan diakhiri bersama Hujan. Untuk rindu yang telah dipupuk dalam waktu yang lama, sekarang sudah mulai tumbuh subur dan mekar. Rasa rindu itu tak lagi bisa dibendung lagi.
Hanya satu yang bisa mengatasi tumbuh rasa rind...
Sakit sih, tapi yang namanya sakit akan memerlukan waktu buat sembuh. Yah begitulah hidup, mau senang atau sedih semua udah ada waktunya. Hanya kita yang tidak tau kapan waktunya. Bersabarlah.
_________________________________________
Langsung saja Fisyah menggapai handphone yang ada di nakas itu dan menggeser tanda hijau di handphone nya itu. "Halo, assalamualaikum"
"APA!!" pekik Fisyah yang kaget mendengar kata-kata dari penelpon.
***
Bagi sebagian orang hidup merupakan rollercoaster, ada saat kita di atas dan ada saat kita di bawah. Di kedua keadaan itu selalu mengajarkan kita akan hal yang berharga "bila di atas jangan lupa bersyukur" dan "bila di bawah jangan banyak ngeluh".
Berbeda dengan kehidupan seorang gadis yang sedang diam di kamarnya dengan keadaan shock. Dulu masih belia, hidupnya seperti rollercoaster karena ada saat dimana ia terpuruk oleh trauma yang berkepanjangan dan bahagia bertemu dengan seorang sahabat yang tepat lalu dihempaskan lagi oleh keadaan dengan mengambil satu-satunya sahabat yang ia punya.
Sejak saat itu kehidupannya tidak lagi seperti rollercoaster, setidaknya itu bagi gadis tersebut. Baginya kehidupannya sejak kejadian menyedihkan itu terasa hampar dan flat. Bahkan ia sudah mencoba makan jajanan yang memiliki jargon "life is never flat" (not endorse guys) tapi tidak mengubah apapun di hidupnya.
"Halo. Assalamualaikum, apakah benar ini dengan mba Fisyah Ananda Figrah?"
"..."
"Sebelumnya selamat untuk mba Fisyah karena telah memenangkan sayembara menulis novel 30 hari dengan tema Hujan yang di taja oleh penerbit Bookbookku. Untuk ketentuan selanjutnya silakan mba cek email yang sudah kami kirimkan. Terima kasih, selamat siang."
"APA!!"pekik Fisyah yang kaget mendengar kata-kata dari penelpon.
"Apa tadi aku salah dengar? Ini seriusan? BUNDAAA, ANAKMU AKAN JADI PENULIS. HUWAAA TERHARU," ucap Fisyah dibarengi teriakan pada Bundanya.
"Oiya tadikan dia bilang cek email. Siapa tau aku mimpi dan nggak ada email satupun dari penerbit kan. Baiklah Fisyah Ananda Figrah, kita bisa cek email dan Instagram buat cek perlombaan itu," monolog gadis 23 tahun itu, menenangkan hatinya yang sudah sangat senang mendengar kabar tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jinjja, Daebak, ommo, OMG, beneran, Suer, nggak boongan. Demi apa ini lolos?" Kata spontan yang keluar dari mulut gadis yang masih tidak percaya bahwa naskahnya di terima saat lihat pesan dari penerbit. "Saatnya otw Instagram".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.