BAB 24 - Akhir (EPILOG)

28 9 0
                                    

This is not the end of the story.

***

"Hari ini berulang tahun tepat yang ke-18 tahun. Suka air, tapi gak bisa berenang. Berpacaran dengan Reka sejak SMP. Udah saling suka sejak pandangan pertama. Tempat pertama ketemu di pantai. Hobinya gangguin Reka kalo lagi main game. Seneng kalo dinyanyiin sama Reka pakai gitar. Seneng kalo diajak jalan-jalan sama Reka pake motor. Reka gak suka pake toge kalo beli ketoprak."

Resta seketika tertegun mendengar penuturan Regen.

***

Resta langsung membalikkan badannya ke arah Regen. Menatap lelaki itu. Resta membulatkan matanya ketika yang ia lihat bukanlah Regen, melainkan Reka. Perlahan Resta berjalan mendekati Reka.

"Reka ... ini bener kamu?" Dengan tangan gemetar, Resta meraih wajah Reka.

Reka menggenggam tangan Resta yang ada di pipinya. "Iya."

Resta langsung memeluk Reka dengan cepat. Reka pun langsung membalas pelukannya.

"Reka, aku kangen ...," ujarnya lirih. "Kamu kok bisa di-"

"Sstt." Reka langsung memotong ucapan Resta. "Resta dengerin aku baik-baik. Kamu harus kembali. Kamu harus kembali jadi kamu yang dulu. Jadi Resta yang dulu. Kamu gak boleh terlalu lama berlarut dalam kesedihan. Masih banyak yang peduli sama kamu, Resta."

"Kamu gak perlu khawatirin aku, aku akan selalu ada di dekat kamu. Aku akan selalu ada di hati kamu."

Resta langsung menangis di pelukan Reka.

***

"Ayok, Regen kita ke rooftop!"

"Ngapain ke sana njir?"

"Udah ayok ikut aja!" Reka terus menarik tangan Regen supaya mengikutinya pergi ke rooftop sekolah. Semua orang yang melihat Regen langsung mengernyit bingung.

Sesampainya di sana, mereka melihat Resta ada di sana juga. Reka tersenyum melihat keberadaan Resta.

"Dia gak bermaksud buat bunuh diri, kan?" tanya Regen sembari menunjuk Resta. Mentang-mentang melihat Resta yang berdiri di dekat pembatas.

Reka bungkam.

"Terus kita ngapain di sini? Ngeliatin dia? Lagian tuh orang lain ngapain sih?" tanya Regen penasaran dengan yang dilakukan Resta karena gadis itu membelakanginya.

"Regen," panggil Reka. Lalu menoleh dengan tatapan misterius. "Sorry, tapi gue-"

"Enggak-enggak! Gue tau ya, lo mau minta apa dari gue. Gak! Gue gak mau!" tolak Regen dengan cepat. Lelaki itu tau apa yang diinginkan dari Reka.

"Please, Regen. Sekali ini ... aja. Gue cuma mau ketemu sama Resta," pinta Reka dengan nada melas, sampai-sampai menyatukan telapak tangannya, memohon pada lelaki itu.

"Please ...."

Regen menatap Reka lama. Melihat wajah melas Reka dan juga tatapan mohon padanya, membuat Regen langsung merasa iba.

"Oke fine! Satu kali ini aja!" final Regen membuat Reka bersorak senang. Setelah itu Reka langsung memasuki tubuh Regen.

***

"Resta? Regen?"

Dua sejoli yang tengah berpelukan itu dibuat terkejut oleh suara Aris dan Tiara. Mereka langsung melepaskan pelukannya dan menatap satu sama lain.

Kisah Resta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang